Penyalur Petir Pro — Bagian 2
Kolom Ngobrol ‘Ngalor ‘Ngidul (“3ng”) Ihwal Perantenaan Bam, YB0KO/1
Artikel ini ditulis oleh OM Alrijanto Abidin, YBØFH*), dan sedianya akan dipaparkan pada acara temu---teknik Murnajati 2006 bulan Juli lalu, tetapi karena padatnya jadwal acara tidak didapatkan slot waktu yang memadai sehingga rencana pemaparan tersebut dibatalkan. Paparan ini menyambung dari edisi sebelumnya yang mewedar 4 point awal mengenai penyalur petir profesional. Kita lanjut lagi
‘yuk… :---)
5—Sumur Ledakan
Pada saat arus listrik meloncat dari satu bilah ke bilah lain maka akan terjadi leda- kan yang cukup keras, karenanya perlu dibuat Sumur Ledakan dengan ukuran 100 (P) x 100 (L) x 80 (D) ~ sekadar pas untuk seorang masuk dengan posisi jong- kok (untuk membersihkan bilah-bilah ka- pasitor tersebut di atas) ~ untuk sedikit meredam suara ledakan tersebut.
Seyogyanya dibuat dari konstruksi beton (dengan kolom dan sloof) dengan penutup dari besi plaat 2-3 mm, karena memang diperlukan konstruksi yang kokoh untuk menahan berondongan ledakan di musim hujan.
Catatan: Sumur Ledakan ini berada persis di atas lobang sumur pentanahan (8)
6—Kawat Tembaga
Sama dengan atau merupakan bagian dari (3) di atas, dalam hal ini untuk meng- hubungkan Rangkaian Kapasitor (4) di Sumur Ledakan dengan Plaat Tembaga (8) yang berada di dasar Sumur Pentana- han (7).
7—Sumur Pentanahan
Mesti digali manual (seperti menggali su- mur biasa), sampai didapatkan air tanah. Karenanya, saat paling baik untuk mela- kukan penggalian adalah di musim kema- rau, untuk memastikan bahwa kedala- mannya sudah cukup sampai didapati kandungan/deposit air sedalam ± 50 cm.
Diameter sumur sekitar 80-100 cm, bia- sanya ini ditentukan oleh si penggali de- ngan memperhitungkan faktor keselamatan (waktu proses penggalian) dan kemu- dahan pemasangan material grounding nantinya.
Untuk mengoptimalkan fungsinya sebagai “sumur pentanahan” perhatikan kon- struksinya seperti pada gambar berikut:
Sesudah pengerjaan instalasi (peletakan Plaat Tembaga (8) di posisinya, koneksi ke kawat tembaga (6) ke atas, penguru- gan lapisan arang, ijuk dan koral) selesai bagian “A” bisa diurug dengan tanah gali-
annya kembali. Melihat kondisi dan kepa- datan tanah sekitar, perlu dipertimbang- kan apakah dinding sumuran harus di- tembok atau tidak
8—Plaat Tembaga
Item ini merupakan salah satu komponen utama dari sistim penyalur petir ini di samping copper rod/ujung tombak (1) dan rangkaian kapasitor (4). Dibuat dari plaat tembaga setebal 2-4 mm (atau 2 mm yang dirangkap) dengan diameter 1 meter (sedemikan rupa sehingga bisa di taruh di dasar sumur, langsung tercelup ke dalam air). Lihat gambar di sebelah kanan.
Untuk memperkuat struktur perlu dipa- sang kerangka dari tubing tembaga atau copper rod 3/8 - 1/2“. Perhatikan bahwa koneksi dengan kawat tembaga (6) harus benar-benar tersambung (disolder /di- las/disekrup) dengan sempurna.
Prinsip/Cara Kerja
Dari gambar-gambar dan uraian di atas dapat dilihat bahwa beda utama sistem ini dengan sistim konvensional lainnya terletak pada upaya memecah kekuatan sambaran petir, yang sedikit banyak akan mengurangi resiko dan dampak efek perusakan. Adaya upaya memindahkan proses terjadinya ledakan dari di sekitar (proximity) instalasinya ke dalam Sumur Ledakan, yang juga akan mengurangi risi- ko dan dampak efek perusakan.
Perawatan & Pemeliharaan
Begitu instalasi selesai, sebelum diopera- sikan sebaiknya sistim pentanahannya dimegger dulu untuk mengetahui besaran resistansinya. Pastikan penunjukan resis- tansi di bawah 1 Ω. Sekali terpasang, sistem ini praktis tidak membutuhkan pera- watan dan pemeliharaan yang terlalu me- nyita waktu dan biaya. Paling-paling di musim hujan atau di saat frekuensi sam- baran petir cukup tinggi perlu dilakukan pembersihan bilah-bilah tersebut dari de- posit arang yang menumpuk sedikit-demi- sedikit dari atau pada tiap sambaran.
[73]
Catatan Redaksi:
Bagi yang ‘ngepèr duluan mengamati kon- struksi sistim pentanahan tersebut di atas, ba- rangkali bisa dijajal salah satu sistem penta- nahan yang pernah dilansir OM Harno, YB1HN dalam artikelnya yang dimuat di BeON bebera- pa edisi yang lalu. Cari rancangan yang seter- jangkau mungkin dari segi pembiayaan, kemu- dahan pembuatan dan lainnya, asalkan masih tetap bisa menunujukkan hasil pemeggeran
<1 Ω seperti yang disebutkan di atas.
No comments:
Post a Comment