Monday 8 October 2012

O B I T U A R I .....


O B I T U A R I .....

Ujang Tarwi YD1TRW (SK, 15 September 2012) 
Sewaktu berdinas beliau adalah instruktur pada PUS- DIKHUB AD di Cimahi. Dalam perjalanan kariernya be- liau pernah diperbantukan di DEPLU (kini KEMLU) se- bagai tenaga ahli pada WWC (Worldwide Communica- tion) yang pada waktu itu melayani komunikasi antar Perwakilan RI di luar negeri.
Sebagai amatir radio pada zaman PARI (pra ORARI) beliau menyandang callsign PK8YAE
Karena keahliannya di bidang teknik radio, pada saat itu beliau seringkali dijadikan sebagai narasumber oleh rekan-rekan sesama amatir radio; namun sayang ketika ORARI berdiri, beliau tidak segera mengkonversi lisensinya, malah kemudian beliau lebih memilih aktif di RAPI dengan callsign JZ10AP dan dikenal sebagai salah satu sesepuh RAPI.
Atas bantuan beberapa teman di ORARI Daerah Jawa Barat, akhirnya beliau menerima callsign amatir radio YD1TRW

OM Ujang Tarwi YD1TRW (kiri) bersama OM Hadiono Ba- djuri YBØTZ pada “kumpul-kumpul” para old-timers di QTH OM Agus Krisnadi YB1CS (circa 2005)

Silent Keys ▪▪▪    ▪

30 /8/2012           Drs. H. M. Amir Arfah YB8EWA
07 /9/2012           dr. Biafri YC5IHC
08 /9/2012           Ida Farida Aryani YG1DAF
10/9/2012            T. Zulkarnaen YBØBZT
12 /9/2012           T. Bachriah Haryono YCØVA
13 /9/2012           Yohan T. Sanjaya YC1BPM
20 /9/ 2012          Abdul Malik YC9GAC
26 /9/ 2012          Heru Hardi YC3EBW




11/09/2012: Sean P. Smith KG4WSS, terbunuh dalam kerusuhan  sewaktu Konsulat AS di Benghazi, Libya — tempat Sean ditugaskan — diserbu demonstrans yang  menentang film  Innocence  of Moslem yang menghina agama Islam. Dalam kerusu- han itu ikut terbunuh Chris Stevens, Dubes AS untuk Libya dan dua orang warga AS lainnya.
Dalam kehidupan sehari-hari (sebagai praktisi IT), di lingkungan  komunitas on-line  game Smith dikenal   sebagai “Vile Rat”, salah satu tokoh yang dikenal karena kelihaian diplo- masinya dalam simulasi space warfare pada space fantasy on-line game EVE Online. [source ARRL Newsletter]


14 September 2012: Atas permintaan keluarga, abu jenazah Neil Armstrong (SK, 25 Agustus 2012, lihat e-QSP V0l/II-1) yang dikremasi beberapa hari sebelumnya dilabuh di suatu tempat di Samudera Atlantik. Upacara pelepasan dilakukan di geladak kapal USS Philippine Sea (CG 58)
Image Credit: NASA/Bill Ingalls



Pada 22 September 2012, Michael Owen  VK3KI  President  WIA/the Wire- less Institute of Australia (2004–2012) dan Chairman, IARU Reg. III (2006  — present) wafat pada usia 75 thn.
Owen  sangat  berperan  dalam  membawa WIA menjadi organisasi nasional (Australia) yang disegani di kawasan Oceania, IARU Reg. III dan dalam percaturan radio amatir dan amatir radio global pada umum- nya. Dengan memperkenalkan laisens (IAR) tingkat Founda- tion (Dasar) ia dianggap sukses dalam meningkatkan jumlah keanggotaan WIA yang dari tahun ke tahun bertambah, di saat pada organisasi amatir radio di negara-negara lain justru mengalami penurunan.  WIA juga  menjadi organisasi yang disegani  Australian  Communications and  Media  Authority (ACMA/fihak otoritas telekom dan media nasional), terutama terkait sistim ujian dan manajemen call sign yang dikelola dengan professional dan efisien.
Michael yang berprofesi sebagai pengara juga sangat berse- mangat dalam keterlibatannya dengan IARU, dan pada  saat kepergiannya sedang disibukkan dengan persiapan IARU Reg. III Conference di Ho Chi Minh City pada bulan November yang sudah tinggal beberapa minggu lagi.
Selama ini Michael banyak berperan serta dalam berbagai Komite di IARU dan juga pada beberapa sidang-sidang WRC dalam keduduk-annya sebagai IARU Observer Team. Hal ini a.l. ditunjukannya sewaktu pada WRC-03, dimana dia sangat berperan dalam mempersiapkan revisi bagi Article/pasal 25 - yang khusus mengenai  “the Amateur and Amateur-Satellite Services” dari Radio Regulations.
“ .. His drafting skills were second to none ...” kenang Tim Ellam VE6SH, President IARU.
Michael yang menggeluti hobi Radio Amai sejak tahun 60-an dan pernah menjabat sebagai Vice President IARU (1989-1999) meninggalkan YF-nya Nan (yang selalu menemaninya dalam banyak events Radio Amatir, terakhir waktu Konvensi Nasional WIA di Mildura), dan dua orang putri. ■

The Editors of e-QSP  would like to convey the deepest condolence to the bereaved families. May their soul rest in peace . . . . .

"Confirming QSOs - Am I in His Log ?"


DX-ing trick of the month

 "Confirming QSOs - Am I in His Log ?"

Judul lengkapnya "Confirming QSOs - Am I in His Log ?" - potongan artikel yang ditulis Bernie W3UR pada kolom How's DX di QST - December 2011 ini lalu di CoPas dan diunggah ke milist YBDXC oleh OM Hen YCØQR.
Karena cukup menarik dan aktual, potongan artikel tersebut Ed. CoPas lagi ke e-QSP edisi ini (persis “as it is” dalam bhs Inggris, karena takut di sana-sini salah terjemahannya kalau harus disadur ulang dulu [Ed.]

Everyone who has been DXing for more than a few mi- nutes and has worked a DX station then afterward won- der to themselves and even to others "was that a good QSO?".
Whether on SSB,CW,RTTY or the other digital modes, it happens.  The DX station will say something like "W3U YOU ARE 599".
You come back and give your full call one or more times, hoping the DX station gets it this time, and then give the DX station a report back.   This is immediately followed by the DX station sending TU or thank you as he continues along his way through the pileup.
Seconds later you are left scratching your head, won- dering did he get your full call sign correct or not?.  All he said was thanks and went back to the pileup.  Even your friends won't be able to help you to know for sure that the DX station indeed got your full call.
So how do you make sure the DX station gets your full correct call sign?  Here's a trick I learned from my good friend   and   next   door   neighbor   Frank   Donovan, W3LPL. Never, and I mean NEVER, give the DX station a signal report until you know he has your call sign cor- rectly.  So when the DX station say, for example, "W3U YOU ARE 599", call him again giving only your call sign and not a report.  Wait for him to give your full call and report again.  Once you are sure he has your full and complete call sign, then give the report.
If everyone in the pileup of the DX station did this, the DX operator would eventually figure it out.
The DX station on the other hand is not at fault for sending W3U U R 599.  After all he may not have not copied the full call sign and it is his job to keep the pileup moving.
Sending W3U? just gets many to continue calling be- cause some don't listen carefully enough.  Instead, the DX station need to get as much of the call sign as pos- sible and then give the report to keep the rest in the pileup "thinking and having the feeling" that this op knows how to operate.  At the same time it is extremely important for the DX station to send the full call sign of the station he just worked and some kind of confirmation such as TU on CW or THANK YOU on Phone.

Hmmm,   menarik ... dan semoga bisa jadi salah satu trick yang bisa digunakan dalam DX-ing untuk menghindari note dari DX station : "SRI U R NOT IN MY LOG".

73 ES GUD DX DE Hen YCØQR

The DRAGON DX-ers Club


DX-ers’corner . . . . . . .

The DRAGON DX-ers Club


Tim kontes CQWW YE2R: sebuah awal mula ...

Rerasanan tentang DDXC — Dragon DX Club, tak pelak kita harus  merujuk kepada YE2R, Tim kontes pada  CQWW yang telah  berkiprah sejak  dari  tahun 2009.
Sekitar  kwartal pertama tahun  itu,  dalam  ’ngobrol-’ngobrol santai antara Hans YB2DX  dan Seno YB2LSR terlontar gagasan untuk membentuk sebuah tim kon- tes yang melibatkan rekans DX-ers (terutama) dari Call Area 2, untuk bisa di”terjun”kan pada beberapa kontes internasional.
Sementara menjajagi kesediaan beberapa rekan untuk bergabung, mereka berdua menemui (untuk   memo- hon  advise) dari YB2AA, Ketua ORDA Jawa Tengah, yang ternyata menyetujui dan sangat mendukung ga- gasan tersebut.
Melewati beberapa proses, akhirnya didapatkan call- sign YE2R, yang kemudian disepakati bersama untuk digunakan pada kontes CQWW 2009 - SSB, dengan kategori yang pada mulanya masih belum ditentukan. Seiring berjalannya waktu, akhirnya ditentukan keikut- sertaan dalam kategori Multi-Two, dengan melibatkan DX-ers andalan Call Area 2:  YB2DX, YB2LSR, YB2ECG, YB2TJV, YB2VTO, YB2BOB, YB2CPO, YB2OBL, YB2SSB, YC2BBY, YC2JKG, YC2JVX, YC2KME, YC2PQW, YD2DNA dan “bon-bonan” dari Call Area 3: YB3MM dan YB3PXF sebagai Tim Kontes YE2R 2009.
Dengan perolehan score 2.254.293 untuk penampilan perdana dan menempati urutan #1 CQWW SSB Multi- Two INDONESIA, atau urutan #5 CQWW SSB Multi-Two OCEANIA, ini benar-benar sebuah prestasi yang cukup membanggakan untuk tahap awal.

Tahun 2010:
Untuk meng-optimalkan keberhasilan pada kontes CQWW 2010, anggota tim ditata kembali   untuk akhirnya menurunkan konfigurasi operator “Multi call areas”: YB1TJ, YB1WR, YB2CPO, YB2DX, YB2ECG, YB2LSR, YB2TJV, YB2VTO, YC2BBY, YB3MM, YB3KM, YB3PXF, dan YB9WZJ.
Hasil   yang   diperoleh   sungguh   luar   biasa:   score 4.999.390 menjadikan YE2R juara # 1 INDONESIA dan Juara #4 OCEANIA.

Tahun 2011 :
Keberhasilan dalam kontes CQWW dua tahun berturut- turut membulatkan tekad para anggota YE2R untuk tetap eksis di kancah kompetisi internasional.
Setelah rapat pada pertengahan Agustus 2011 di ORDA Jateng di Semarang, diputuskan bahwa Tim YE2R akan berlomba di kategori Multi-Multi di CQWW 2011 SSB, yang merupakan sebuah keputusan yang berani, namun berkat tekad dan kerjasama yang solid diantara para anggota tim semua halang rintang dalam persiapan menuju hari  kompetisi bisa  diatasi tanpa banyak kesulitan yang berarti
Pada hari-H diturunkan konfigurasi operator yang ter- diri dari YBØAI, YB1AR, YB1HK, YB1TJ, YB2DX, YB2BBY, YB2ECG, YB2LSR, YB2TET, YB2TJV, YB2VTO, YB3MM, YB3KM, YB3PXF, YB4IR dan YB9WZJ.
Walaupun kondisi propagasi  agak kurang bersahabat, perolehan score tim YE2R yang membukukan 4,801
QSO dengan Total Score 7,621,077, yang kembali me- nempatkannya pada ranking YB #1 dan OC #3 untuk kategori Multi Operator Multi Transmitter tetap dapat di masukkan kategori luar biasa, kembali membulatkan tekad untuk dapat mengulang kembali kenangan seba- gai a very  solid multi call areas & multi gender team work yang sudah 3 tahun berturut-turut menempatkan Grobogan pada peta konstelasi DX-Contest-ers tingkat dunia !!!

Tahun 2012 :
Menjelang CQWW Contest 2012, terbersit dalam ingat- an beberapa rekan penggiat YE2R untuk memberi nama atau identitas pada “kelompok” DX-ers ini. Me- lalui  beberapa  pertimbangan akhirnya  dipilih  nama DRAGON DX Club, dan tanggal 29 Februari 2012 disepakati sebagai hari kelahirannya.
Ini karena tahun 2012 (yang menurut kalender Cina dikenal sebagai tahun ber-shio Naga) ditengarai (dan diharapkan)  sebagai  tahun  yang  membawa banyak keberuntungan dan  kisah sukses  bagi rekan amatir yang tergabung di dalamnya, a. l.:
1. Ada dua pasang penggiat DDXC yang melangsung- kan pernikahannya di tahun Naga ini, yaitu YB2VTO dengan YB2BBY dan YB2TET dengan YB3MM.
2. YB2TJV, salah satu penggiat DDXC yang lain menda- patkan  tambahan harmonic  berupa  seorang  bayi naga kecil (Little Dragon) dalam keluarganya.
Dan last but not least, tanggal 29 Februari 2012 dipilih sebagai hari kelahiran club, karena tahun 2012 adalah tahun kabisat menurut perhitungan tahun Gregorian, sehingga tidak (terlalu) perlu untuk dipikirkan bagai- mana merayakan HUT-nya pada tiap tahun ;-)

BTW, Club ini bersifat “terbuka” (= TIDAK eksklusip), dalam arti anggotanya tidak harus larut dalam tabrak- an kepentingan (conflict of interest) antara keanggo- taannya dalam DDXC dan  keanggotaan dalam klub- klub lain, termasuk Club stations (kalau misalnya ada) di ORLOK atau ORDA-nya. Sebagai contoh, misalnya dengan posisi YB2DX sebagai Contesting Coordinator pada YBDXC, seperti juga YB2TJV yang bisa (dan harus) berdiri  dengan  masing-masing satu  kaki berpijak di DDXC dan YBDXC.
Dan, DRAGON DX Club hanyalah sekedar SEBUAH NAMA (paling juga buat disablon di kaos, atau tercetak di QSL-card) yang jelas bukan pengganti call sign resmi YE2R, yang tetap dan selalu akan menjadi callsign ke- banggaan bagi tiap anggotanya, sehingga TIDAK AKAN TERJADI ada anggota yang lalu me”lafal”kan: CQ DX CQ DX CQ DX, this is DDXC, Dragon DX Club from Grobog- an, Indonesia calling DX and standing bye ... atau di sela suatu pile up akan meneriakkan: Dee-dee-ex-cee atau Delta-delta-x-ray-charlie .....

Aktifitas :
Sejak 2009 aktifitas DDXC selama ini hanya pada kei- kut sertaan pada kontes CQWW SSB, yang tentunya harus bisa ditingkatkan dengan keikut sertaan pada kontes-kontes internasional lainnya, pada berbagai kategori dengan berbagai mode yang tidak terbatas pada SSB saja.
Lebih  dari  itu  tentunya diharapkan DDXC juga  bisa berkiprah khususnya pada berbagai faset kegiatan DX- ing lainnya, misalnya dalam berbagi pengalaman, memberikan penataran dan pelatihan (atau “pembe- kalan”) kiat-kiat DX-ing (termasuk meningkatkan ke- mampuan dalam CW) dalam rangka regenerasi dan talent scouting bibit-bibit unggul DX-ers dari Lokal-lokal di ORDA Jateng, DIY dan sekitarnya.
Rencana dalam waktu dekat stasiun YE2R — DRAGON DX Club akan mengambil bagian (lagi) dalam kontes CQWW SSB 2012 pada 27-28 Oktober 2012, dengan mengambil tempat di  QTH  Hans  Budiono  YB2DX, Jl. Pierre Tendean 17, Purwodadi - Grobogan 58111 ■

Membuat sendiri 15m DELTA Loop


obrolan  AntennaManIa

Membuat sendiri 15m DELTA Loop
TNX to Syarif Hidayat JG1WCT/YB1FWO

Pengantar:
Dari Tokyo — QTH-nya saat ini — OM Syarif masih me- nyempatkan untuk mengirim orèk-orèkan tentang cara mem- biksen Antena DELTA Loop untuk band 15m yang diunggah- nya di FB.
Orèk-orèkan tersebut dilengkapi dengan foto-foto yang lebih dari sekedar deskritip, yang mendorong Penyunting untuk memohon persetujuan beliau untuk menyunting ulang dan me-nayang-kannya di e-QSP edisi ini. [Ed.]

Antene Delta Loop ini diumpan (fed) di bawah, pada “titik temu” antara kedua sisi miring (lihat Gambar 1), untuk mendapatkan polarisasi horizontal.

Gambar 1 : Feed point pada titik temu kedua sisi miring

Untuk merakitnya siapkan dulu bahan-bahan sbb.:

I.  ELEMEN:
Tiap sisi (miring) Delta Loop ini dibuat dari tubing alu- minium sepanjang 486 cm, atau total panjang kedua sisi miring = 972 cm.
Tambahan sisi horizontal (melintang di atas di antara kedua ujung sisi  miring) dibuat dari kawat stainless steel berdiameter 1 mm sepanjang 476 cm, sehingga apabila dijumlahkan maka panjang total elemen Delta- loop ini adalah 1446 cm.
+/- 50 cm pangkal elemen yang paling bawah (diameter 1”= 254 mm) harus dibuatkan isolator agar nantinya tidak shorted (hubungan pendek) dengan mounting bracket. Isolator dapat dibuat dari potongan pipa PVC (Pralon) dengan diameter dalam 25 mm se panjang 3 ~ 4 cm. (Gambar 2)
[catatan Ed. : atau gunakan SOK (adaptor penyambung) PVC ukuran 1” yang lebih mudah didapat]

Gambar 2: Isolator pada pangkal kaki elemen

II. MOUNTING BRACKET, dibuat dari bahan plaat alu- minium t. 5-6 mm ukuran 30 cm x 10 cm. Buat lubang untuk dudukan U-clamp (klem knalpot) ukuran sekitar 40 mm dengan diameter 6 mm, yang nantinya diguna- kan untuk “memegang” kaki (pangkal) elemen.
Lubang pada plaat tersebut harus diatur sedemikian rupa sehingga nantinya pangkal kaki-kaki elemen kiri/ kanan membentuk sudut +/- 650. Sesudah jadi plaat, lubang dan klemnya akan terlihat seperti pada Gambar
3 berikut.

Gambar 3: Mounting bracket, perhatikan pengaturan lubang sehingga pangkal kaki ki/ka membentuk sudut 65"

Nantinya — apabila sisi miring sudah terpasang pada mounting bracket  —  tambahan sisi  horizontal  yang berupa kawat stainless steel (atau kawat tembaga enamel/kawat dinamo, atau  kabel speaker yang di- split) bisa dipasang pada/di antara kedua ujung atas elemen/sisi miring.  Pasangkan  dulu  kabel  schoen/ sepatu kabel pada kedua ujung kawat untuk memu- dahkan koneksi ke tubing aluminium (Gambar 4).

Gambar 4: Pasangkan kabel schoen pada kedua ujung ka- wat, dan kethok ujung aluminium tubing sampai rata untuk bisa “menerima” baut & sekrup pengencang koneksi ujung kawat ke ujung tubing.

III. BALUN: impedansi pada feed point  antena jenis ini ada pada kisaran 100 ~ 200 ohm, karenanya harus di”sela”kan sebuah Balun sebagai penyelaras im- pedansi.
JG1WCT/YB1FWO mempergunakan Balun  4:1  yang dibuat dari lilitan  bifiler kawat tembaga email dia. 1 mm sebanyak 8 ~ 10 lilitan pada cincin ferrit (beliau pakai merek TDK) berdiameter sekitar 2 cm.
Biar rapi, sesudah jadi Balun ini dimasukkan ke sepo- tong pipa PVC dia. 1.5” yang kemudian dilengkapi de- ngan cap, baut & sekrup seperlunya (sebagai titik-titik terminasi/koneksi ke elemen) dan konektor coax SO-259 untuk koneksi ke coax RG 58 panjang sebarang ke XCVR (lihat skema dan Gambar di halaman berikut). BTW, beberapa rekan di Jepang membuat/memasang Balun dengan perbandingan ratio 2,4:1, dan hasilnya relatif sama: didapatkan SWR yang relatip rendah dan flat sepanjang rentang band 15m).



Gambar 5: skema dan cara merakit Balun 4:1 [catatan Ed. :  untuk bekerja barefoot (100 ~150 watt Po)
cincin ferrit merk TDK bisa disubstitusi dengan cincin ferrit dia. +/- 2 cm warna kuning yang bisa di-pulung dari switching Power Supply pada desk top PC jadoel]

Pen g erj a a n
Siapkan dulu (atau potong-potong) pipa aluminum yang disambung teleskopis dengan ukuran masing-masing
segmen (yang sudah  disesuaikan dengan jenis pipa yang ada di pasaran Indonesia) sbb. :

Diameter      Panjang        Panjang        Jumlah
(mm)          (efektip)
1”                  50                 50                  2
7/8”            100                86                   2
3/4”            100                86                   2
5/8”            100                88                   2
1/2”            100                88                   2
3/8”            100                88                   2
Panjang effektip satu sisi =  486 mm
[catatan Ed.:  kalau sulit mendapatkan diameter pipa yang persis sama dengan ukuran tersebut dalam Tabel, ukuran- ukuran panjang di atas harap dipakai sebagai ancer-ancer pemotongan pipa  saja.  Penyesuaian/adjustment dilakukan dengan memanjangkan ukuran satu segmen, kemudian di- ameter  segmen  berikut  di”longkap”/diloncati/di-skip dan panjang segmen berikutnya lagi di”satu”an dengan panjang segmen yang dilongkapi, mis. : segmen 1 dibuat 100 mm, segmen ke 2 dilongkapi dan disatukan dengan segmen ke 3 untuk mendapatkan panjang efektip 172 mm, dan seterus- nya]


Penyambungan antar segmen dilakukan dengan me- masukkan segmen berikut  (yang  diameternya lebih kecil) +/-  15  cm ke  segmen yang lebih  besar,  ke- mudian sambungan di”mati”kan dengan rivette (lihat Gambar 6)

Gambar 6:  penyambungan antar segmen dilakukan dengan menggunakan 2 bh rivette. Rivette pertama (yang sudah terpasang pada gambar) berfungsi seba- gai stopper supaya pipa yang lebih kecil tidak “nyerosot” masuk ke pipa yang lebih besar. Rivette   kedua   baru   di”tancap”kan   sesudah kedua segmen “pas” duduknya.


Gambar 7: Kedua pangkal sisi miring dengan isolator yang sudah terpasang

Dengan semua komponen (sisi miring, Balun) ter- pasang seperti terlihat di Gambar 1 dan segmen hori- zontal sudah terpasang maka “tongkrongan” akhir Delta Loop 15m di JG1WCT/YB1FWO ini terlihat seperti pada Gambar 8 berikut:


Gambar 8: Delta Loop 15m di-install perpendicular (“menyi- ku”/900) terhadap 20m V-Dipole di bawahnya)

Antena ini sudah  digunakan selama +/- setahun tera- khir di JG1WCT/YB1FWO. Dibandingkan dengan 20m V -dipole yang 1/2λ full size, penerimaan Delta loop yang full 1λ relatif lebih hening karena noise floor-nya yang rendah. Seringkali ada station DX yang tidak terdengar dengan V-dipole, masih bisa didengar dengan baik dengan Delta Loop. Gain antena ini +/- 1,5 dBd, de- ngan rentang bandwidth yang lebar (SWR < 1:1,5. di sepanjang rentang band 15m). Antena ini juga mampu di-empani power sampai 500 watt.


Catatan Ed. :
1. Kalau  “tidak  terbeli”,  aluminium tubing  untuk  segmen miring bisa diganti dengan pipa PVC Type AW (dinding tebal) yang dibuat teleskopis juga dari beberapa diameter yang berurutan.
2. Solusi lain adalah membuatnya dari joran pancing fiber- glass. Cari yang panjangnya 6 mtr, potong/buang bagian ujung yang terlalu kecil sehingga tinggal sepanjang 4.86 mtr seperti yang diperlukan. Kalau dengan ini ujungnya masih terlalu kecil juga, potong lagi bagian yang terlalu kecil tersebut dan gantikan dengan menambahkan 1 mtr pipa PVC di bagian pangkal joran.
3. Kalau memakai pipa PVC atau joran fiberglass, JANGAN lupa memasukkan +/-25 cm dowel (potongan kayu yang diserut/dibubut berbentuk silindris) di pangkal segmen, supaya tidak “remuk” waktu klem-nya dikencangkan.
4. Dengan cara ini, SELURUH elemen lalu bisa dibuat  dari kawat berisolasi atau kabel speaker sepanjang 14.46 mtr yang dimasukkan ke dalam pipa/joran.
5. BTW, untuk rekans yang ingin membuat 2 element Delta Loop, buat saja elemen kedua (sebagai REFlektor) dengan panjang total 105% dari ukuran Loop di atas (yang sekarang berfungsi sebagai DE/driven element).
6. OM  Syarief tidak memberikan catatan apapun  tentang design frequency antenanya, demikian juga itung-itungan untuk mendapatkan ukuran panjang elemen yang 14.46 mtr itu. Bagi rekan yang mau menghitung sendiri, rumus-nya adalah L 1λ(mtr) = 306.3/f. Rumus ini adalah rumus dasar  yang  tidak  memperhitungkan K-factor  (=  ratio antara diameter kawat dengan panjang gelombang) yang tentunya berbeda antara aluminium tubing, kawat telan- jang dan kabel berisolasi, sehingga perlu dilakukan ad- justment/penyesuaian pada saat penalaan untuk menda- patkan penunjukan SWR terbaik.
7. Untuk 2 ele. Delta Loop ini mounting bracket harus diganti dengan jenis element-to-boom mounting bracket.


 Bukannya iklan, tapi seperti dimuat dalam beberapa akun FB (a.l. akun FB Orda Jabar) silah menghubungi OM Soe- tedja Wihardja YB1KEN di soetedja.wihardja@gmail.com yang menyediakan stok bracket ini (dan berjenis bracket jenis element-to-boom lainnya) yang dibuatnya dari alu- minium cor.



8. Jarak antar elemen buat saja antara 1.25 – 1.80 mtr (= +/- 1/8λ),   jarak yang “pas” nanti dicari pada proses pena- laan, yang dilakukan dengan menggeser REF mendekat/ menjauhi DE sampai didapatkan kompromi terbaik antara Forward Gain dan Front-to-Back (F/B) ratio.

So, enjoy homebrewing your own antenna, GL ES CU OTA ... ■





Sunday 7 October 2012

AMSAT Mission to Mars?


Ham Radio and outer space exploration

AMSAT Mission to Mars?

AMSAT (The Radio Amateur Satellite Corporation), oganisasi nirlaba yang mewadahi para amatir radio pe- merhati, penggiat dan pengguna teknologi satelit radio amatir dan komunikasi lewat satelit, termasuk mereka yang benar-benar ikut terlibat aktip dalam aspek hi-tech-nya  (dari  perancangan,  pembuat peranti  keras  dan lunak, perakitan bahkan sampai tahap peluncuran, pengoperasian dan  pengendalian satelit-satelit terse- but) — rupanya punya rencana besar:  Misi Penerbang- an ke Mars, kenapa tidak?
Dalam perbincangan dengan Gary KN4AQ dari TV-show HamRadioNow di Shelby HamFest pada week end awal September  ini  (7/9)  President  AMSAT Barry  Baines WD4ASW menyebutkan kemungkinan (paling tidak su- dah  terpikirkan) bagi  beberapa  immediate projects, antara lain pengendalian sebuah   remote vehicle de- ngan perintah (commands) dari setasiun pengendali di Bumi yang direlay lewat setasiun angkasa antar bangsa ISS.
Keberhasilan misi Curiosity Rover – di mana ada keter- libatan tangan (dan otak) amatir radio — terutama yang tergabung dalam W6VIO, the JPL Amateur Radio Club Station, walaupun belum tentu mereka juga tergabung dalam AMSAT (baca artikel tentang Curiosity di e-QSP edisi II-1 Agustus 2012) — rupanya mengingatkan Presi- dent Baines akan GO Mars, proyek untuk menempat- kan  satelit  (amatir) di  orbit  Mars,  yang  merupakan proyek  andalan  AMSAT-Deutschland e.V  (AMSAT-DL), unit AMSAT di Jerman.


Sepanjang +/-  30  tahun eksistensinya, AMSAT telah berhasil mengembangkan berbagai metoda untuk merealisasikan beberapa misi penjelajahan ruang ang- kasa berbudget rendah, dan kiat inilah yang juga diadaptasikan pada  misi GO  Mars  P5A, yang meru- pakan proyek swasta  pertama bagi sebuah  misi ke planit Mars.
Pimpinan proyek GO-Mars  adalah fisikawan Prof. Dr. Karl  Meinzer  DJ4ZSC  dan  Presiden AMSAT-DL Peter Gülzow DB2OS .
Prof. Meinzer sudah mengantongi jam terbang sebagai System Architect and  Project Leader pada 6 (enam) proyek peluncuran satelit AMSAT sebelumnya, yang menjadi dasar pemikiran dalam mengembangkan proyek ambisius “interplanetary flight to Mars” ini. Am- bisi  lain  yang  memotivasi mereka adalah  keinginan untuk membuktikan bahwa penerbangan antar planit adalah laik dan layak untuk diwujudkan, dengan  biaya
yang relatip rendah (small budget), dan memberi ke- sempatan semua  fihak terkait untuk  bisa  berperan serta dan berkontribusi.

GO Mars: the Mission
Gagasan bagi pengembangan proyek ini berawal lebihdari 10 tahun yang lalu, menyusuli keberhasilan pelun- curan  satelit  komunikasi AMSAT Oscar-40  di  tahun 2000.

Misi Go Mars P5A akan mengemban berbagai misi a.l. :
 Sebagai setasiun relay di orbit Mars, untuk meman- car-ulangkan data-data riset/penelitian permukaan Mars ke Bumi.
 Dengan  kamera  observasi  yang  dibawanya  akan mengambil foto (khususnya) permukaan Mars  dan cakrawala ruang angkasa antar planet.
 Melakukan berbagai penelitian dan percobaan ilmiah dengan berjenis probe yang dibawanya.
 Bahkan bisa dijajagi untuk membawa modul penda- rat (ke permukaan Mars) atau satelit kedua.
 Selama penerbangan (dan berada di orbit) berjenis teknologi di bidang penerbangan ruang angkasa dan komunikasi dapat diujicoba dan dievaluasi.
 Dan lain-lain misi, terutama di bidang edukasi

Prof. Dr. Karl Meinzer DJ4ZC dan Presiden AMSAT-DL Peter Gülzow DB2OS di depan satelit seri P3x
yang teknologinya mendasari pengembangan satelit P5A yang nantinya diluncurkan ke orbit Mars.

Unsur tehnis (dan segi finansiilnya) lain yang tak kalah penting untuk dicermati adalah “sisi Bumi” dari proyek ini, a.l. fasilitas bagi penjejakan, penyelia dan pengen- dalian. Untuk ini antena parabola bergaris tengah 20 meter di observatorium Bochum sudah diaktipkan kembali dan  diuji coba, misalnya untuk menjejaki ber- bagai probes NASA dan ESA (European Space Agency) seperti Mars Express, wahana Cassini (ke planet Satur- nus) dan “pemburu komet” Rosetta.
Pada musim semi 2006 team AMSAT-DL berhasil men- jejaki dan menerima sinyal dari Voyager 1 yang (pada saat itu) berada pada jarak +/- 14.7 trilyun  kilometer dari Bumi.
Probe P5A akan diluncurkan pada “celah/jendela” peluncuran” (launch window) di tahun 2016, tapi sebe- lumnya terlebih dulu akan diluncurkan satelit komuni- kasi P3E yang akan membawa (untuk diuji coba) ber- bagai peranti penelitian yang nantinya dibawa P5A, a.l.:
 Sebuah transponder  bagi komunikasi antara Mars dan Bumi
 Sebuah  Oscillator ultra-stable  sebagai bakuan fre- kuensi  berpresisi  tinggi bagi  komputer dan  sistim
radio yang nantinya dibawa P5A
Sebuah kamera navigasi  perbintangan (star naviga- tion camera) untuk menentukan posisi dan orientasi yang presisi.
P3E diskedulkan untuk diluncurkan pada launch win- dow di antara tahun 2012 ~2016.

Kendala 
Pada 16 September 2012 Dewan Direksi (BOD) AMSAT
-DL merilis sebuah pernyataan yang cukup mengejut- kan: karena berbagai pertimbangan the German space agency DLR (= NASA atau LAPAN-nya Jerman) memu- tuskan untuk menghentikan dukungannya bagi proyek GO Mars, seperti tersebut dalam sebuah surat yang mereka terima pada akhir Juni yll.:
"the DLR Program Board comes to the conclusion, that pursuit of the P5 idea is infeasible and also financially infeasible."
Yang paling terimbas keputusan ini adalah peluncuran P3E, yang memang dijadwalkan “dalam waktu dekat”
Namun demikian, pada rilis tersebut juga disebutkan bahwa keputusan DRL tersebut tidak akan menyurut- kan langkah AMSAT-DL untuk meneruskan proyek ini. Rupanya, sejak beberapa waktu mereka sudah mela- kukan penjajagan dengan CAMSAT (Chinese AMSAT):
...”Just  recently good contact with AMSAT China (CAMSAT) was established. China has suitable launchers to bring payloads into GTO [Geostationary Transfer Orbit, Ed.] Moreover, China has discovered that amateur radio is a means of motivating young people to technical universal studies ....”
[= radio amatir adalah (salah satu) jalan untuk memotivasi generasi muda untuk mempelajari hal-hal tehnis tentang alam semesta]
Hmmmmm, semoga apresiasi  otoritas Cina  bagi kegiatan radio amatir seperti tersirat dalam rilis AMSAT
-DL  tersebut  tidak  menyurutkan optimisme mereka dalam membuat proyek GO Mars ini GO-GO-GO pada waktunya ... ■

PROITERES, JL3YZK “mengudara”
Pada tanggal 04:21 UTC 9 September 2012,   satelit
amatir radio Jepang PROITERES berhasil diluncurkan dengan  roket  PSLV  (Polar  Satellite  Launch  Vehicle) C21 dari Satish Dhawan Space Center (SDSC) milik the Indian  Space  Research  Organisation (ISRO)    di  Sri- harikota, India.

[catatan: sejak 10 Januari 2007 Mikro satelit LAPAN TUBSat (berat 55 kilogram, dimensi 45 x 45 x 27 cm3) demikian juga satelit-satelit LAPAN/ORARI yad. meng- gunakan fasilitas peluncuran SDSC ini]

Bersamaan dengan Proiteres ikut juga diluncurkan satelit SPOT-6*). Roket PSLV C21 yang dilengkapi pe- ranti navigasi mRESINS (mini Redundant Strapdown Inertial Navigation System) menempatkan PROITERES pada orbit dengan inklinasi  98.28º dan  apogee/peri- gee 654/643 km dan SPOT-6 pada altitude 694 KM.




Misi PROITERES
1. Berbagai eksperimen untuk meng-verifikasi  propa- gasi sinyal radio 2-arah pada band amatir V/UHF.
2. Ujicoba  komunikasi untuk  meningkatkan pengua- saan  teknologi komunikasi satelit  dengan  meng- gunakan perangkat alkom standard (= off-the-shelf, BUKAN yang dirancang khusus atau mil-specs).
3. Penjejakan (tracking) dan komunikasi 2 arah lewat satelit oleh dan di antara amatir radio di Bumi .
4. Ujicoba roket bertenaga listrik
5. Pengamatan udara Distrik Kansai, terutama kawas- an Osaka di sekitar cekungan (basin) Yodogawa dengan kamera berresolusi tinggi.
PROITERES (PRoject of OIT Electric-Rocket-Engine On- board Small Space Ship) dibangun oleh para maha- siswa dan civitas academica Osaka Institute of Tech- nology (OIT) dan dirancang untuk mendemonstrasikan penggunaan  Pulsed  Plasma  Thruster (PPT)  engine, dengan membawa 2 buah CPU yang menggunakan O/ S Linux.
Hari itu juga (9/9-2012) pada   07:36 UTC Mike Rup- precht DK3WN melaporkan dapat menerima kethuan callsign JL3YZK di frekuensi 437.485 MHz ■

*) SPOT ( Système Pour l’Observation de la Terre = sistim untuk observasi/pengamatan Bumi) adalah rangkaian satelit pengamat optis berresolusi tinggi  yang dioperasikan  Spot Image di Toulouse, Peran- cis. Diprakarsai oleh French space agency CNES (Centre national d'tudes spatiales) sejak tahun 70an dan dikembangkan atas kerjasama dengan  SSTC (Belgian scientific, technical and cultural services) dan SNSB (Swedish National Space Board).

BTW,  sekedar  mengingatkan, how’s  thing  going  dengan proyek-proyek LAPAN/ORARI yang di”garap” AMSAT ID (yang masa bakti Kepengurusannya - vide SKpts KetUm ORARI nr KEP 041/OP/KU/2008 & KEP 042/OP/KU/2008 ttg. 9 Sep- tember 2008 - kecuali ada perpanjangan sudah berakhir di tahun 2011) ???






Ekspedisi 32 kembali ke Bumi


Ham Radio returns from outer space

Ekspedisi 32 kembali ke Bumi

17 September 2012:
Setelah meninggalkan Bumi selama 125 hari (123 hari di antaranya dengan berada di stasiun angkasa antar- bangsa ISS) maka para awak Expedition 32 kembali ke Bumi, dengan mendarat mulus pada jam 02:53 UTC (08:53 local time), hari Senin 17 September 2012 di hamparan padang rumput di Kazakhtan.
“Prosesi”  kembalinya ekspedisi  ini  diawali  dengan acara Sertijab (Serah Terima Jabatan) dari Komandan Exp. 32 Gennady Padalka RN3DT (kanan pada foto di bawah) kepada Sunita Williams KD5PLB, yang dengan Sertijab ini kemudian meneruskan “jabatan” sebagai Komandan Exp. 33.


Keesokan  harinya (Minggu 16/9),  Padalka bersama dua orang awak Expedition 32  lainnya Sergei Revin RN3BS dan Joseph Acaba KE5DAR masuk ke modul undocking Poisk untuk mengenakan/berganti pakaian dengan baju angkasa bertekanan Sokol, sebelum me- masuki wahana Soyuz TMA-04M yang membawa mereka kembali ke Bumi. Sesuai SOP (Prosedur Op- erasi Baku), mereka diharuskan untuk melakukan leakage test (test kebocoran) yang ketat sebelum me- lepaskan mekanisme penggandengan Soyuz TMA-04M dengan modul Poisk pada jam 23:09 UTC.


[Ki-ka]: Acaba, Padalka dan Revin melakukan standard leakage check di wahana Soyuz TMA-04M yang membawa mereka kembali ke Bumi.

Begitu memasuki atmosfir Bumi, laju pendaratan di- perlahan  dengan  terbukanya payung  oranye  belang putih (lihat foto), sebelum akhirnya retro roket dinya- lakan pada ketinggian beberapa puluh meter terakhir untuk lebih menjamin soft landing (pendaratan empuk) saat menyentuh permukaan Bumi.

Kombinasi berkembangnya payung dan semburan retro rocket menja- min soft landing modul pendarat Soyus TMA-04M di padang rumput dekat kota Arkalyk, Kazakhstan.


                                    
Routine medical check up segera sesudah mendarat di Bumi, dan gantian membubuhkan tanda tangan di dinding modul pendarat.

Selama di ISS, Exp. 32  telah memutari Bumi sebanyak 2.000 x atau setara jarak 52,906,428 miles.
Dengan 711 hari terbang di ruang angkasa  Padalka sekarang berada di ranking ke 4 dalam daftar rekor hari terbang (rekor pertama dengan 803 hari/6 pener- bangan dipegang oleh kosmonaut Sergei Krikalev U5MIR). Hari terbang panjang Padalka juga mencakup rekor 3x sebagai Komandan ekpedisi di ISS dan sebe- lumnya 1x  di  stasiun  angkasa Russia  Mir  di  tahun 1998.
Kembalinya mereka ke  Bumi  meninggalkan ISS  di bawah  komando  Sunita  Williams, dengan  ditemani flight engineers Yuri Malelenko RK3DUP dan Akihiko Hoshide  KE5DNI.  Sunita  memegang rekor  sebagai satu-satunya perempuan yang sempat 2x menjadi awak Eskpedisi ISS dalam 14 tahun sejarah ISS.
Exp. 33 akan dilengkapi oleh Kevin Ford KF5GPP, Oleg Novitskiy dan  Evgeny  Tarelkin  yang  akan  menyusul pada bulan Oktober 2012 dengan menggunakan wa- hana Soyus TMA-06M ■

What more you’re curious to know about Curiosity? - Part II


What more you’re curious to know about Curiosity? - Part II

[Atas] Close up dari tiga buah roda Curiosity yang diambil dengan kamera MAHLI/Mars Hand Lens Imager di ujung ta- ngan robot Curiosity. MAHLI dirancang untuk bisa mengambil foto close-up berresolusi tinggi, dengan kemampuan untuk focusing dari jarak 2 cm ~ tak terhingga (infinity), yang me- mungkinkan untuk memotret contoh bebatuan, tanah, bahkan sampai dirinya sendiri dari berbagai angle/sudut .

Foto  di  sebelah  kanan  diambil de- ngan lensa fish-eye pada Hazcams (Hazard Avoidance cameras) yang terpasang  di  bagian  depan  rover. Foto diambil pada beberapa jam pertama keberadaan Curiosity di dasar   kawah Gale, memperlihatkan jejak roda Curiosity segera sesudah menyelesaikan test drive pertama- nya. Rover bergerak maju 15 ft (4.5 mtr), berputar 1200   dan mundur 8.2 ft (2.5 mtr), untuk kemudian “parkir”
20 ft (6 mtr) dari Bradbury Landing, landasan pendaratannya ■


Di dek Curiosity tertera tanda ta- ngan Clara Ma (12 tahun), yang namanya diabadikan  di  tempat- terhormat itu karena nama Curi- osity diambil dari penggalan kali- mat dalam sebuah  essay karang- annya:
....  "Curiosity  is the passion that drives us through our everyday lives” ....

Photos credit went to NASA/JPL - Caltech


[= ke-ingin tahu-an adalah gairah yang memotivasi kita dalam kehidupan kita sehari-hari].


Clara Ma, gadis cilik (12 thn, kelas 6 di tahun 2009) dari Kansas, berfoto dengan sebuah mockup berukuran penuh dari roda Curiosity di Kennedy Space Center, Florida, sehari sebelum peluncurannya pada jam 10:02 a.m. EST (15:02 UTC) 25 November, 2011.
Clara memasukkan nama "Curiosity" pada sayembara yang diadakan oleh NASA untuk mencari nama bagi Mars rover yang waktu itu sudah memasuki tahap akhir pengembang- annya. [Photo Credit: Mike Wall/SPACE.com]

Di tahun 2009 ~ 2011  NASA memberikan kesempatan bagi umum untuk memasukkan nama mereka untuk dikirim atau dibawa ke Mars dengan berbagai wahana angkasa yang sedang disiapkan pada saat itu.
1.2 juta nama masuk dari segenap penjuru dunia, dan nama-nama mereka kemudian di-etsa pada sekeping silicon dengan menggunakan electron-beam yang digunakan untuk membuat berbagai micro-chip di JPL. Chip inilah yang kemudian ditaruh di dek Curiosity, ber- sama tandatangan Clara Ma dan sebuah plaket kepre- sidenan yang ditandatangani Presiden Barack Obama dan Wakil Presiden Joe Biden ■


Curiosity as seen from MRO (Mars Reconnaissance Orbiter)
Mars  Reconnaissance  Orbiter (MRO)  adalah  sebuah wahana angkasa multiguna yang sesuai namanya dirancang  untuk  melakukan pengintaian (reconnais- sance) permukaan planit Mars dari orbit. Wahana se- nilai USD 720mio ini dibuat oleh Lockheed Martin dibawah supervisi JPL/Jet Propulsion Laboratory (afiliasi dari Caltech/California Institute of Technology), yang juga mengelola pengoperasiannya (untuk NASA)
MRO diluncurkan pada 12 Agustus 2005 dan mema- suki orbit Mars pada 10 Maret 2006. Sesudah melalui proses aerobraking selama +/- lima bulan,  pada No- vember 2006 MRO menempati posisinya pada orbit nyaris berbentuk elips yang mengambang stationary dengan apogee dan perigee 250 ~ 316 KM di atas per- mukaan Mars.  Pada lintasannya, MRO  “bergabung” dengan pengoperasian wahana lain: Mars Global Sur- veyor, Mars Express, Mars Odyssey, and dua (tiga ter- masuk Curiosity)  Mars Exploration Rovers. MRO ber- fungsi sebagai  setasiun relay/repeater bagi berbagai misi di permukaan Mars ■

[Atas kiri] Foto yang diambil dengan kamera HiRISE (High-Resolution Imaging Science Experiment) yang terpasang di wahana MRO (Mars Reconnaissance Orbiter  — lihat text) memperlihatkan parasut (warna kuning) dan “kubah” pendaratan yang membungkus Curiosity saat men- darat di dasar kawah Gale di permukaan Mars. Area sekitar titik penda- ratan  terlihat  agak  gelap  karena  semburatnya debu  akibat semburan retro-rocket yang menahan laju hempasan Curiosity saat melalukan soft- landing.
HiRISE  yang  buatan  Ball  Aerospace  &  Technologies  Corp.,  Boulder, Colo. adalah salah satu dari enam instruments yang terpasang di MRO — yang dioperasikan secara remote dari lab di The University of Ari- zona, Tucson, AZ.

[Atas kanan]   Foto yang juga diambil dengan kamera HiRISE mem- perlihatkan beberapa ratus meter jejak roda Curiosity sewaktu memulai penjelajahannya. 
Pada foto di atas posisi rover berada di tempat dimana jejaknya bera- khir.
Dua spots berwarna kegelapan dekat tempat pendaratan Curiosity terbentuk saat debu di permukaan kawah Gale berhamburan terkena semburan retro rocket modul pendarat pada tahap-tahap akhir penda- ratannya, dan memperlihatkan permukaan kawah yang mengandung pasir  basalt, batuan  gunung  sisa-sisa letusan gunung jutaan tahun yang lalu (yang meninggalkan kawah atau kaldera Gale sekarang) Pengamatan atas “jejak-jejak” masa lalu tersebut akan mengungkap- kan berbagai informasi tentang bagaimana permukaan Mars berubah sesuai  dengan  penumpukan  debu  serta  erosi  yang  mengikis  dan
menggerus tumpukan debu tersebut sepanjang perjalanan waktu..
[ Photos Credit :NASA/JPL - Caltech ]




Sekapur Sirih .....Tahun II, edisi 02, Sept 2012

Sekapur Sirih .....Tahun II, edisi 02, Sept 2012


Dear e-QSP readers ...

+ kembali beberapa kisah ringan seputar Mars Rover Curios- ity tertayang di halaman depan. Dan “kepalang” meliput tentang hal-hal yang berkaitan dengan penjelajahan ruang angkasa, pada kolom Ham Radio returns from outer space bisa diikuti sehalaman penuh tentang kembalinya Expedi- tion 32 ke Bumi.
+ Masih  dalam  konotasi  kepalang,  ikuti  juga  kiprah  rekan amatir yang tergabung dalam AMSAT - yang sayangnya bukan AMSAT ID - selama bulan September 2012 di kolom Ham Radio in outer space exploration.
+ Cermati suntingan ulang juklak pem-biksen-an antena Delta Loop 15m dari OM Syarief Hidayat JG1WCT/YB1FWO di kolom AntennaMania, juga tentang para DX-ers yang terga- bung dalam Dragon  DX  Club serta OBITUARI bagi be- berapa rekan amatir — dalam dan manca negara — yang telah mendahului kita di halaman-halaman akhir.

Selamat membaca, and as always: pse ENJOY …. [Ed.]