Monday 16 July 2012

www.yb0ko.com in statistic

Dear HAM readers,

thank you very much for your support
today, www.yb0ko.com  hit by 100 flags, as like as DXCC hihi also with 9.821 hit counter
we are waiting your next article to be uploaded and sent to  yb0ko.bam@gmail.com






Wednesday 11 July 2012

Balun Murah Meriah II

Membuat sendiri
Balun Murah Meriah II
Ridwan Lesmana YBØPE |ridwan_lesmana@yahoo.com

Membuat BALUN 1 : 4,  1 : 6, 1 : 9 dan 1 : 12.

Secara umum material yang dibutuhkan sama dengan yang dibutuhkan untuk membuat Balun 1 : 1 karena secara prinsip, proses pembuatan semua Balun tsb adalah sama. Perbedaan penting terdapat pada wiring Balun dan jumlah lilitan yang dipergunakan — sesuai dengan rumus Balun yang sudah diwedar pada Bagian Pertama tulisan ini..


Balun 1 : 4 lebih mudah dibuat ketimbang Balun 1 : 1 karena   hanya   memerlukan   2   buah   kawat   yang digulung secara bersamaan (bifilar) sebanyak 6 – 10 lilitan atau 8 lilitan pada batang ferrite.
Oles lilitan dengan campuran (resin dan hardenernya) lem Araldit merah. Setelah lem mengering, lakukan wiring sesuai skema seperti pada Gambar,  dimana jika setiap  kawat  mempunyai  8  lilitan,  dan  katakanlah ujung atas kawat pertama disebut a dan ujung bawah- nya disebut a1, kemudian ujung atas kawat kedua disebut b dan ujung bawahnya disebut b1, maka jika ujung a1 dihubungkan dengan b (= GROUND pada socket SO-239), maka akan memperoleh Balun 1 : 4 dimana:

 Input dari kabel coax dihubungkan pada ujung b1 (pin tengah socket SO-239) dan GROUNDnya di- hubungkan ke pertemuan ujung a1 dan b.
 Output  BALUN  diambil  dari  ujung  a  dan  ujung  b1 juga.

Mengapa ?.
Input Balun terhadap GROUND hanya mempunyai 8 lilitan sedangkan Output Balun yang satu dengan Out- put Balun lainnya mempunyai 16 lilitan dengan GROUND sebagai titik tengah.
Pada Artikel BALUN bagian Pertama, sudah disebutkan bahwa perbandingan impedansi pada Input dan Output Balun adalah sama dengan perbandingan kwadrat jumlah lilitan Input dengan kwadrat jumlah lilitan Out- put, atau dapat dituliskan:

ZInput : ZOutput = (N1)2 : (N2)2
Dari Rumus diatas, maka perbandingan impedansi antara Input dan Output BALUN akan menjadi:
ZInput : ZOutput = (N1)2 : (N2)2 = (8)2 : (16)2 = 1 : 4

Balun 1 : 6, Balun 1 : 9 dan Balun 1 : 12.
Cara pembuatan ketiga Balun tsb diatas adalah sama, yaitu hanya memerlukan 2 buah kawat yang digulung secara bersamaan seperti pada Balun 1 : 4. Perbedaannya  terletak  pada  jumlah  lilitan  dan  letak tapping  pada masing-masing Balun.

Untuk Balun 1 : 6, gulunglah 2 kawat secara ber- samaan sebanyak 10 lilitan.
Kemudian pada titik sejauh 2 lilitan dari ujung atas a, buat “tap” c. Tap ini dihubungkan ke center socket SO-
239 sebagai Input.
Ujung a1 dihubungkan dengan ujung b; Output diambil dari ujung a dan ujung b1, maka akan diperoleh Balun
1 : 6.

Mengapa ?.
Input Balun terhadap GROUND hanya mempunyai 8 lilitan sedangkan Output Balunyang satu dengan Out- put  Balun  lainnyamempunyai  20  lilitan  dengan GROUND sebagai titik tengah.
Dari Rumus sebelumnya, maka perbandingan im- pedansi antara Input dan Output BALUN akan menjadi:
ZInput : ZOutput = (N1)2 : (N2)2
= (8)2 : (20)2 = 1 : 6.25 atau dibulatkan menjadi 1 : 6

Untuk Balun 1 : 9, gulunglah 2 kawat secara ber- samaan sebanyak 12 lilitan.
Kemudian pada titik sejauh 4 lilitan dari ujung atas a, buat ‘ tap ‘ c. Hubungkan tap ini ke center socket SO-
239 sebagai Input.
Ujung a1 dihubungkan dengan ujug b; Output diambil dari ujung a dan ujung b1, maka akan diperoleh Balun
1 : 9.

Mengapa ?.
Input Balun terhadap GROUND hanya mempunyai 8 lilitan sedangkan Output Balun yang satu dengan Out- put Balun lainnya mempunyai 24 lilitan dengan GROUND sebagai titik tengah.
Dari Rumus sebelumnya, maka perbandingan im- pedansi antara Input dan Output BALUN akan menjadi:
ZInput : ZOutput = (N1)2 : (N2)2
= (8)2 : (24)2 = 1 : 9

Untuk Balun  1  :  12, gulunglah  2 kawat  secara  ber- samaan sebanyak 14 lilitan.
Kemudian pada titik sejauh 6 lilitan dari ujung atas a,
buat ‘ tap ‘ c. Tap ini kita hubungkan ke center socket SO-239 sebagai INPUT.
Ujung a1 dihubungkan dengan ujung b. Output diambil dari ujung a dan ujung b1, maka akan diperoleh Balun
1 : 12.

Mengapa ?.
Input Balun terhadap GROUND hanya mempunyai 8 lilitan sedangkan Output Balun yang satu dengan Out- put   Balun   lainnya   mempunyai   28   lilitan   dengan GROUND sebagai titik tengah.
Dari   Rumus   sebelumnya,   maka   perbandingan   im- pedansi antara Input dan Output BALUN akan menjadi:
ZInput : ZOutput = (N1)2 : (N2)2
= (8)2 : (28)2 = 1 : 12.25 atau dibulatkan menjadi 1 : 12

Berikut adalah gambaran skematik maupun wiring dari Balun 1 : 1;  1 : 4; 1 : 6; 1 : 9 dan 1 : 12.






BTW, untuk Balun 1 : 12 seperti terlihat pada skema (2) di atas bisa dibuat dengan alternatip lain, dimana kedua kawat masing-masing mempu- nyai jumlah lilitan SAMA sebanyak 12 lilitan. Tap c dibuat 5 lilitan dari ujung atas a sehingga  diperoleh ratio 1 : 11,76, atau kalau dibulatkan  menjadi  Balun 1 : 12 juga.

So, berapapun ratio yang diperlukan, pada prinsipnya proses pembuatan Balun adalah sama. Perbedaan penting terdapat pada skema wiring  dan jumlah lilitan yang digulung sesuai rumus   yang disebut dan diuraikan sepanjang 2 terbitan ini.

SELAMAT MENCOBA dan SUKSES SELALU !!!
73, DE Ridwan Lesmana YBØPE ■

Rujukan:
1. ARRL Antenna Handbook dari tahun ke tahun
2. Web site Talino IZ7ATH

Transit VENUS, 5-6 Juni 2012

Transit VENUS, 5-6 Juni 2012

Transit Venus adalah saat-saat Planet Venus melintas  di  antara  Matahari  dan  Bumi.  Dari bumi, Venus terlihat sebagai titik hitam yang bergerak, seolah-olah berjalan di piringan atau permukaan Matahari.

Fenomena  lintasan  planet  di  antara  Bumi dan   Matahari ini hanya berlaku pada dua planet, yaitu Mercury dan Venus.
Lintasan Mercury terjadi 13x dalam seabad, sedangkan  lintasan Venus hanya terjadi 2x dalam  kurun  waktu  yang  sama.  Uniknya, pada setiap kali “penampakan”-nya, lintasan Venus   bisa terlihat 2x pada rentang waktu sekitar 8 tahun, seperti Lintasan Venus kali ini sebenarnya juga terlihat (dari beberapa tempat yang berbeda di Bumi) pada 8 Juni 2004. Kecuali bagi mereka yang beruntung bisa berada di dua tempat yang berbeda itu pada saat Lintasan Venus terjadi, maka bagi rata-rata penduduk Bumi fenomena Lintasan Venus ini adalah benar-benar merupakan pengalaman “sekali seumur hidup/once in a lifetime”.

(Lintasan Venus sebelumnya terjadi pada  9 December 1874   dan   6 December   1882,   sedangkan   lintasan “berikut”  akan  terjadi  pada  10  –11 December  2117 dan December 2125)

Dua abad yang lalu, di tahun 1768 James Cook (pelaut Britania/Inggris) berlayar meninggalkan pelabuhan Plymouth melintasi Lautan Atlantik untuk mengamati Lintasan Venus dari kawasan Tahiti, yang menurut ukuran jaman itu juga masih termasuk kategori tempat yang belum dikenal (terra incognita), karena baru “ditemukan”   setahun   sebelumnya,   sehingga   bagi awam di Eropa pada era itu Tahiti nyaris sama “asing”nya dengan Venus sendiri. Pelayaran Cook ke Tahiti dan serangkaian pengamatan yang dilakukannya


Di samping planet Venus sendiri (bintik gelap kemerahan di kwadran kiri atas), Don Pettit KD5DMT juga dengan sengaja mengabadikan beberapa bintik matahari (sun spots) — terli- hat sebagai bintik dan noda-noda berwarna merah — yang mungkin kurang diperhatikan pengamat non-amatir lain. [Photo courtesy Image Science & Analysis Laboratory, Johnson Space Center]


Sebagai hobbyist fotografi, Don Pettit yang flight engi- neer pada Ekspedisi 31 itu memang benar-benar  me- niatkan untuk mengabadikan Lintasan Venus ini sejak jauh-jauh hari (sekitar Desember 2011, saat menjalani program pelatihan & persiapan) sebelum keberangkat- annya ke ISS dengan wahana ulang-alik Soyus TMA-
03M22 pada April 2012. Untuk itu Don sengaja mem- bawa kamera dijital Nikon D2Xs yang dilengkapi lensa
800mm dengan solar filter untuk meredam dan menapis cahaya matahari yang di angkasa nir-atmosfir di atas sana tentu intensitasnya berlipat kali dari sikon di Bumi.

Foto di atas adalah salah satu dari ratusan foto yang diambil Don pada paruh pertama lintasan (lihat animasi jalur lintasan/path yang dibuat berdasarkan data matematis pada gambar di sebelah). “Jalur” lintasan Venus berawal pada 22:09 UTC, 5  Juni  2012,  dan  berakhir  pada  04:49  UTC, 6 Juni 2012

sewaktu Venus melintasi Matahari di atas Pasifik Sela- tan di tahun  1769 itulah yang  mengilhami para ek- plorer di abad-abad berikutnya, termasuk seperti yang dilakukan astronaut Don Pettit KD5DMT,  awak Ekpe- disi  31  di  stasiun  angkasa  antarbangsa  ISS  (International Space Station) .

Don Pettit mengabadikan transit Venus   dari kubah pengamatan/cupola ISS.


Don mengambil foto-foto ini dari kubah pengamatan/ cupola dome  ISS— yang dibuat oleh ESA/European Space Agency, konsorsium beberapa badan ruang angkasa Eropa — yang mempunyai 7 buah jendela pengamatan yang memungkinkan awak ISS mendapatkan pandangan lepas, tanpa penghalang baik ke arah Bumi mau- pun ke cakrawala astronomis yang terbentang nyaris tanpa batas, sejauh pandangan visual, optis maupun elektrooptik dapat menjangkau.

Sampai saat ini sejarah mencatat ISS sebagai satu-satunya wahana berawak yang pernah melakukan pengamatan atas lintasan Venus secara intens dari atas orbit, Pada lintasan tahun 2004 tidak ada di antara awak ekspedisi saat itu yang “terpikir”  untuk  membawa  kamera  dengan  pernik-pernik khusus yang memang diperlukan untuk itu ■

OBITUARI dr Jos Soejoso,YB2SV

OBITUARI  dr Jos Soejoso,YB2SV


• Nama : dr Jos Soejoso Soedomo Sp.Rad
• Lahir :   Semarang, 24 April 1944
• Istri :     Dr Iriana Karim Soejoso YB2YL
• Anak :  Shinta Winasis S.Si, MM YD2KSV Rena Widita MS, PhD YD2LSV Ir Mia Wimala MS Ir Alfi Duhita MM Yosi Nindita S.Si
• Pendidikan Tersier:
FK UNPAD, Bandung (MD/GP, 1972)
FK UNDIP Semarang (Radiologist, 1988)
• QTH : Jl Osamaliki 50, Salatiga 50721 QTH Loc OI52fq


Mas Jos – panggilan akrabnya -- sudah menggeluti dunia elektronika, terutama radio dan telekomunikasi sejak usia belasan tahun, selagi masih siswa SMP dan SMA di tahun 60an.
Di tahun-tahun awal ‘60an itu mas Jos sudah berani (menurut ukuran zaman itu) mengudara tanpa callsign atau identitas diri apapun, sampai kemudian di tahun- tahun 1965 – 1967 mas Jos terdaftar sebagai X2BP pada PARB (Persatuan Amatir Radio Bandung).
Seiring dengan langkah-langkah penertiban yang dila- kukan fihak otoritas di masa awal kebangkitan Orde Baru, pada kurun waktu 1967 – 1968 dengan ke- hadiran PARI (Persatuan Amatir Radio Indonesia) seba- gai wadah para operator radio komunikasi dua arah (untuk membedakannya dengan mereka yang lebih senang berkecimpung di dunia broadcasting) callsign mas Jos berubah menjadi PK8YAQ (Prefix PK8 merujuk ke wilayah atau daerah Propinsi Jawa Barat).
Di  era  ORARI  mas  Jos  menyandang  callsign  YB1AJ, yang sejak 1972 – karena kepindahan mas Jos ke Salatiga  –  dimutasikan  menjadi  YB2SV  seperti  yang kita kenal setidaknya hampir 40 tahun terakhir ini.

Kalau di bidang kedokteran yang ditekuninya dr. Jos dikenal sebagai spesialis di bidang Radiologi, di ling- kungan ORARI mas Jos lebih dikenal sebagai “spe- sialis” untuk berbagai jabatan di DPP, baik di tingkat Pusat, ORDA maupun Lokal, seperti yang bisa dilihat pada daftar panjang berikut:

DPP ORARI Pusat: 1986–1991, 1991–1996, 2006 –2011;
DPP ORARI Daerah Jateng-DIY: 1981 – 1985
DPP ORARI Daerah Jateng: 1985–1990, 1990–1995,1995–1999, 1999–2004, 2004–2009, 2009-2014
Sebagai pelengkap pada rekam jejak mas Jos sebagai “aktivis” radio amatir, waktu bertugas di Timur Tengah mas Jos tercatat sebagai Member pada the United Na- tions Middle East Amateur Radio Society (1976), demikian juga waktu bertugas di Dilli dan Bacau, Timor Timur - mas Jos sempat mengudara sebagai YB2SV/9 (1980-1981).

Di “kampung” sendiri OM Jos pernah menjabat sebagai

Ketua ORARI Lokal Salatiga (1979 – 1982).
Pada scope nasional, kepengurusan ORARI Pusat di bawah Ketua Umum Soewondo YBØAT memberi mas Jos mandat untuk menjadi Ketua pada Konvensi SE- ANET (South East Asia Net Convention) di Yogjakarta (1981), sedangkan pada kepengurusan ORARI Pusat di bawah Atmodjo Brotoatmodjo YB2DAN beliau ditunjuk menjadi Liaison Officer untuk IARU (1982 – 1986).

Koleksi Wall paper:
Sebagai seorang amatir, hampir semua mode dari CW, voice   AM/SSB/FM,   EME,   SSTV,   RTTY,   komunikasi satelit sampai dengan Dijimode telah beliau jajal dan akrabi.




Demikian juga hampir semua faset kegiatan radio amatir seperti SWL-ing, Kontes, DX-ing, Field Day, Hamfest, homebrewing, sampai eyeballing …. sehingga ti- dak mengherankan kalau koleksi wallpaper beliau dipenuhi  dengan  Award,  Diploma,  Sertifikat,  Piagam dan sebagainya dari nyaris seluruh dunia.






Dari angka tahun yang disebut dalam daftar berikut bisa diamati sepertinya periode akhir dekade 70 sam- pai 80an merupakan kulminasi dari kegiatan Award hunting (perburuan Award) beliau:
OKINAWA (1975), DIPLOMA ARI (1975), FLANDERS FIELDS (1977), DIPLOMA DX (1977), WAC (1977), WPX (1977), WORKED THE BRITISH COMMONWEALTH (1977), OHH (1977), NKDXC (1977), IARU Region 1 (1977), AJD (1977), WAJA (1977), JERUSALEM (1977), WAS (1978), DXCC (1978).

Di samping berbagai Award/Sertifikat/Diploma di atas berbagai kontes bergengsi yang beliau sempat ikuti (dan menang) adalah IARU Radiosport Championship: Zone Winner dengan 50 Multiplier, 1000 QSO (1976), Zone Winner (1977), Zone Winner (1978), 250 QSO (1980), ARRL DX CONTEST: First Place COUNTRY WIN- NER di tahun 1980 dan 1982. CQ DXWW CONTEST: COUNTRY AND ZONE WINNER (1977).

Penghargaan
+  LAPAN:   atas   keberberhasilan   dalam   melakukan Tracking  Telemetry  roket  LAPAN  yang  diluncurkan dari STASPRO Pameungpeuk Jawa Barat (2-3 De- sember 1982).
+ MENPARPOSTEL: atas prestasi dalam Membangun & Mengembangkan ORGANISASI (09 Juli 1987)

Dalam kaitannya dengan SEANET, yang sangat mem- banggakan  beliau  adalah  keberhasilannya  mengibar- kan bendera ORARI (dan Merah Putih) di beberapa kali Konvensi SEANET, dengan menyabet Top Scorer pada SEANET WORLDWIDE CONTEST selama beberapa ta- hun  berturut-turut:  Kuala  Lumpur  (1975),  Bangkok (1977), Singapore (1978), Penang (2x masing-masing pada tahun 1979 dan 1984) dan Jogjakarta (1981),. Kemenangan  berturut-turut  selama  beberapa  tahun sejak 1975 itu akhirnya dipuncaki dengan mendapat- kan sebuah Trophy ”yang besar sekali” untuk katagori Overall Champion, yang diterimanya pada SEANET Con- vention di Singapore (1983).
.
Karir & Profesi:
Sepertinya perjalanan karir profesional OM Jos selalu berjalan seiring dengan malang melintangnya di dunia radio amatir.
Karir  profesionalnya  diawali  sebagai  Asisten  Dosen pada jurusan Fisiologi, Fakultas Kedokteran Univer- sitas Padjadjaran, Bandung (1968-1974).

Pada masa-masa itu juga (1972) dr. Jos bergabung ke JanKes TNI/AD (sekarang DIRKESAD = Direktorat Kese- hatan TNI Angkatan Darat) dengan pangkat Letnan Satu,   yang   membawanya   ke   penugasan   sebagai Kepala   Biro   pada   Detasemen   Medik   TNI/AD   di Salatiga.
Pada saat terjadi konflik militer di Timur Tengah dr. Jos bertugas mendampingi Kontingen Garuda di bawah koordinasi UNEF (the United Nation Emergency Force di wilayah Suez, kota Ismailia, gurun Sinai serta Rumah Sakit Ma’adi di Kairo, Mesir dan RS Hadassah di Jerusalem.

Pada saat penugasan di Timur Tengah (1976) inilah OM Jos WKG PORT(ABLE) sebagai YB2SV/4U di Ras Sudr (Sinai, wilayah Israel) dan sebagai YB2SV/SU di Suez dan Ismailia (wilayah Mesir)

4U/YB2SV menggunakan radio Yaesu FT-101B, keba- nyakan dari atas jeep utility UNEF dengan menggunakan antena Dipole. Contact stations di tanah air antara lain YBØCJ, YBØRS, YBØNZ, YB1HR, YB2AU, YB2AG, YB2CR, YB2CU, YB2MW dan YB2VE.

Stasiun2  tersebut  mendapat  "izin  khusus"  dari Hankam dan Detelri untuk menyelenggarakan "3rd party traffic" yang memungkinkan   personil Pasukan Garuda yang bertugas di UNEF berkomunikasi lewat band amatir dengan keluarganya di tanah air (mirip MARS/Military Auxiliary Radio System yang disponsori Dept. Hankam-nya AS).
Kenangan dari tugas di Timur Tengah ini adalah QSO dengan  Raja Hussein  JY1 dari  Jordania.  Di samping pernah diundang untuk eyeball di istana beliau, atas ucapan selamat yang disampaikannya pada Hari Ulang Tahun ke 42 Sang Raja pada 1 Februari 1978 mas Jos dapat menambahkan HIS MAJESTY KING HUSSEIN OF JORDAN JY1 Award pada koleksi wallpapernya.
Sebagai Dokter Tentara, dr. Jos mendapatkan kenai- kan pangkat berturut-turut sebagai Kapten (1978), disusul sebagai Mayor (1985), Letnan Kolonel (1991), dan terakhir sebagai Kolonel (1998) – yang dijalaninya sampai akhirnya pensiun di tahun 1999.
Selama kurun waktu tersebut, karir pak Dokter sebagai profesional di bidang medis juga selalu mengalami pe- ningkatan. Sesudah menamatkan kursus Keluarga Berencana tingkat Nasional (1975), pak Dokter  men- jadi Komandan/Kepala RS TNI/AD di Dili (1980), ke- mudian sebagai Karo KESKUREHAB (Kepala Biro Kese- hatan Kuratif dan Rehabilitatif) pada Komando Medis TNI/AD Jawa Tengah (1981).
Setelah selama 4 tahun mengikuti dan menamatkan pendidikan spesialisasi di bidang Radiologi di Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro di Semarang

(1984 – 1988), selama setahun dr. Jos bertugas seba- gai Kepala Bagian Radiologi di Rumah Sakit Dr. A.K. Gani di Palembang (1988 – 1989).
Melengkapi ilmunya di bidang Radiologi, dr. Jos mengi- kuti Asean Radiology course di Singapore (1986) dan Kursus Ultrasonography di Jakarta (1987)
Pindah dari Palembang dr. Jos   kemudian menjabat sebagai Kepala Tim Rekruitmen Radiologi di AKABRI (Darat) di Magelang (1990 – 1999), dan selama di situ beliau sempat mengikuti kursus di bidang Interven- tional Radiology di National University Hospital, Singa- pore (1991).
Jabatan terakhir beliau adalah sebagai Kepala Depar- temen Radiologi RS TNI/AD Dr.Soedjono di Magelang (1988 – 1999).
Selepas masa pensiunnya, sampai hari-hari tera- khirnya beliau masih tetap mengamalkan ilmunya se- bagai Senior Radiology Specialist di Rumah Sakit yang sama.
Atas pengabdiannya kepada Negara dr. Jos pernah menerima medali Satya lencana Shanti Darma, United Nations Medal, Satya Lencana Seroja, serta Satya Len- cana Kesetiaan 8 – 16 – 24 tahun.

Kegiatan lain :
Di bidang organisasi, disamping di ORARI beliau juga aktip di beberapa organisasi profesi seperti IDI (Ikatan Dokter Indonesia), PDSRI (Perhimpunan Dokter Spe- sialis Radiologi) dan seabrek organisasi hobbiist mau- pun profesi lainnya ...

YB2SV SK, Rabu 20 Juni 2012
Publik  amatir  radio  berduka  ketika  pada  Rabu  pagi 20/06/2012 berbagai milist dan HP dipenuhi berita (pertama dikirim lewat SMS oleh Anwar YD2TUN) tentang  kepergian mas Jos menghadap Sang Pencita.

Mengenang kepergiannya, Arman YBØKLI yang mantan Red. BeON menulis dimilis orari-news: ...
Saya mengenang OM Yos Suyoso YB2SV/SK se- bagai salah satu dari sepuluh orang yang paling pertama berkomunikasi dengan mode AX. 25 dengan saya .
Beliau mengajarkan bagaimana mengoperasi- kan stasiun radio paket   secara efisien. Karena jasa beliau saya mengerti secara mendalam teknis operasional AX. 25.

Sebagai salah satu Admin. orari-news@yahoogroups. com Arman pada postingnya menyertakan juga selarik komentar mas Jos atas berbagai posting bertajuk “Berita Duka” di berbagai milist:
Selama ini saya melihat sebagian besar ungkap- an duka cita hanya sebagai basa-basi. Mari kita ubah kebiasaan ini. Mulailah dengan mengingat hal besar apa yang pernah rekan-rekan penda- hulu kita lakukan. Semoga hal besar yang per- nah dilakukannya dapat menjadi inspirasi bagi generasi penerus ..... [YB2SV]
[Photos courtesy private collection dan QRZ.com]




QSL card dari para awak ISS?

QSL card dari para awak ISS?

Walaupun lengkap ditanda tangani ke enam operatornya, postcard di bawah ini memang tidak diniatkan sebagai QSL card, dan karenanya tidak ada signal report, QTR, QRG dan indikasi lokasi/QTH sama sekali.
Postcard ini hanya sekedar souvenir, yang sekaligus se- bagai testimoni bahwa kapsul kargo DRAGON milik SpaceX memang sudah pernah docking untuk membong- kar dan mengunggah muatan di ISS. (baca e-QSP edisi Khusus Mei 2012)
Postcard ini ditemukan para ground crew di pangkalan SpaceX di Hawthorne, CA sewaktu mereka membongkar muatan yang diangkut Dragon sepulang dari misinya mengangkut lojistik bagi awak stasiun angkasa antar bangsa ISS pada hari Jum’at, 1 Juni 2012 yang lalu.

The DRAGON Masters:

Larik depan, ki-ka: Padalka RN3DT, Acaba KE5ADR Belakang, ki-ka: Revin RN3BS, Kuipers PI9ISS,
Kononenko RZ6AZW, Pettit  KD5DMT [Photo courtesy NASA HQ]

Pada orèk-orèkan di postcard tersebut para awak Ekspedisi 31 yang seluruhnya terdiri dari amatir radio yang berasal dari 3 Negara: AS, Russia dan Belanda itu sempat bercanda dengan menyebut “tim” mereka sebagai the Dragon Masters, yang sudah berhasil “menangkap” Sang Naga dengan menarik “ekor”nya ....
BTW, di awal Juni ini ada fenomena alam yang cukup langka karena hanya terjadi atau berulang setiap  -/+ sera- tus tahun sekali, yaitu lewatnya lintasan planet Venus di depan (kalau dilihat dari Bumi) Matahari.
Inilah “oleh-oleh” lain dari ISS yang kami sajikan di edisi ini, yaitu foto-foto terkait lintasan Venus tersebut yang dibuat oleh Don Pettit KD5DMT dari kubah pengamatan visual/cupola ISS. Bagaimana Don mempersiapkan “tuntutan” hobbi (fotografi)-nya — yang jauh-jauh hari sebelum keberangkatannya sebagai awak ekpedisi 31 sudah diniatkannya  (untuk meng-abadikan fenomena alam langka ini)


Shenzhou 9 sukses membawa taikonot Cina Jiuquan - Tiangong 1 p.p.


Pada jam 10:37 UTC hari Sabtu 16 Juni 2012 roket legendaris Cina   Long March meluncur meninggalkan lan- dasan di pangkalan Jiuquan Space Launch Center di   ka- wasan barat gurun Gobi, dengan membawa wahana angkasa .Shenzhou 9 ber- serta tiga orang awaknya untuk ber-rendezvous dengan Mini-spacelab Tiangong - 1 yang sudah berada di orbit pada   ketinggian   lebih   dari 300 KM DPL untuk selama beberapa waktu.

Para awak terdiri dari Jing Haipeng (veteran dari 2 misi penerbangan angkasa luar sebelumnya dan Komandan misi ini), Liu Wang dan Liu Yang, taikonot perempuan pertama Cina.
[taikonot = sebutan bagi astronaut/kosmonout Cina] Begitu  Shenzhou  9  mendekati  laboratorium  angkasa
Tiangong 1 (di orbit sejak September 2011), para awak melakukan maneuver secara manual untuk melakukan docking (penggabungan).
Proses docking secara manual kali ini diharapkan me- rupakan kali terakhir, karena laiknya proses  docking yang  dilakukan  fihak  Russia  (dari  kosmodrom Baikonur)  atau  AS  (dari  setasiun  kendali  di  Houston atau Tanjung Kennedy) idealnya docking dilakukan secara otomatis atau di bawah kendali stasiun pengen- dali di Bumi, [berbagai sumber menyebutkan bahwa wahana ulang-alik Shenzhou sebenarnya dirancang dengan sistim docking yang “universal”, yang memungkinkannya untuk docking ke stasiun ang- kasa   antarbangsa   ISS -    kalau   suatu   saat mereka (Cina) diundang untuk itu]

Para awak Shenzhou 9 [dari depan ke belakang): Ko- mandan Jing Haipeng, YL Liu Yang dan Liu Wang me- lempar senyum penuh rasa optimis dari atas trolei yang membawa mereka ke Shenzhou 9.

Setelah beberapa saat melayang beriringan di garis edar masing-masing, proses docking dilakukan pada Senin 18/06 pagi (waktu Shenzhou 9). Komandan Haipeng sepenuhnya memegang kendali dengan mengkombinasikan pengamatan visual dan perhitung- an matematis, melewati menit-menit dan detik-detik mendebarkan yang diikuti dengan saksama di layar monitor raksasa di pangkalan Jiuquan (lihat foto-foto di halaman berikut).

Detik-detik menjelang docking seperti terlihat secara visual dari jendela pengamatan Shenzou 9.


Proses docking di foto kiri seperti dianimasikan pada layar monitor di pusat peluncuran Jiuquan.


Masih dalam balutan G-suit, taikonita Lia Yiung tetap   feminin   dengan   menyungging   senyum   (pojok bawah, kanan).

Selama hampir 2 pekan di Tiangong-1 para taikonot melakukan  serangkaian  ujicoba  dan  kajian  a.l.  di bidang medis dan astrobioloji. Untuk ini, berbeda de- ngan kolega mereka dari AS, ESA (badan ruang ang- kasa Eropa), NAXA (Jepang),  Russia dan lain-lain yang untuk keperluan semacam ini mengirim atau mem- bawa  ke orbit berjenis  mamalia (seperti  tikus  putih, anjing atau simpanse), para taikonot membawa KUPU- KUPU hidup, lengkap dengan telor dan bahkan kepom- pongnya (!!!).

Kembali ke Bumi, 29 Juni 2012 ....

Jum’at pagi 29 Juni 2012 TV Cina  meliput perjalanan pulang ketiga taikonot kembali ke Bumi.
Segera sesudah memasuki atmosfir, laju kapsul pen- darat ditahan oleh sebuah payung besar sehingga da- pat mendarat dengan lembut di padang rumput di kawasan Mongolia Dalam.
Kapsul sempat terguling (flipped over) sewaktu mem- bentur permukaan tanah, tapi samasekali tidak mencederai ketiga taikonot. Sesudah melewati hampir 2 pekan dalam keadaan tanpa bobot, mereka memer- lukan lebih dari setengah jam untuk menyesuaikan diri kembali dengan sikon bergaya berat di Bumi.
Taikonot Liu Wang mengatakan senang bisa kembali dengan selamat dan sekali lagi menyentuh tanah di bawah kakinya, sedangkan taikonita Liu Yang menya- takan  bahwa dia cukup kerasan selama berada di lab angkasa  Tiangong-1. Tipikal warga Cina, dia juga me- nyatakan sangat bangga dengan negaranya.
Perdana Menteri Wen Jiabao dan para petinggi Cina lainnya mengikuti proses pendaratan dari command center di Beijing.

Docking berhasil mulus, dalam keadaan tanpa bobot (Zero-G) dan melepas G-suits ketiga taikonot melangkah masuk ke Mini Space Lab Tiangong-1, yang cukup leluasa untuk di”huni” selama beberapa hari untuk melakukan uji- coba dan kajian di berbagai disiplin ilmu .

Sejalan dengan nuansa dan citra kehidupan paramiliter, ketiga taikonot duduk tegap dan bersalut untuk diabadikan begitu mereka dengan selamat keluar dari kapsul penda- ratan Shenzou.[photo courtesy VOA}

Kantor berita resmi Cina Xinhua menyebutkan bahwa keberhasilan   misi   ini   merupakan   langkah   penting dalam meretas jalan bagi penempatan stasiun ang- kasa berawak Cina di orbit pada sekitar tahun 2020 nanti.
Tahun ini Cina merayakan ulang tahun ke 20 program penerbangan angkasa luar mereka.
Misi Shenzhou 9 kali ini merupakan penerbangan ke sepuluh dalam program tersebut, dan merupakan misi ke empat bagi penerbangan berawak (enam misi sebe- lumnya merupakan penerbangan tanpa awak).
Cina berambisi untuk menempatkan stasiun angkasa (setara ISS) mereka sendiri pada tahun 2020 ■.

SEKAPUR SIRIH .....edisi khusus Juni 2012

SEKAPUR SIRIH .....edisi khusus Juni 2012

DR e-QSP readers …
Banyak kejutan — baik manis maupun pahit — terjadi di bulan Juni, dan Penyunting mencoba merangkumnya se- lengkap mungkin di e-QSP edisi KHUSUS bulan Juni 2012 ini.
Rabu 20 Juni 2012 publik amatir radio Indonesia dikejutkan oleh berita duka tentang wafatnya Dr Jos Soejoso YB2SV, salah satu putra terbaik yang pernah dimiliki bangsa Indo- nesia, ORARI khususnya.
Keesokan harinya (Kamis 21 Juni 2012) kedukaan ini disusul oleh kepergian salah satu senior yang juga tutor dan homebrewer    handal:  OM  Hasan  Koesoema  Ardiwinata YBØAH untuk kembali pula menghadap Sang Pencipta.
Dari “all hams” ISS Expedition 31 sisi-sisi cerah edisi ini kami isi dengan foto planet Venus saat melintasi Matahari yang diabadikan oleh Don Pettit KD5DMT. Juga keberhasilan Cina menempatkan (dan menerbangkan pulang) 3 orang taikonotnya di mini-spacelab Tiangong 1, yang menempat- kan Cina sebagai Negara ketiga (sesudah AS dan Russia) yang  berhasil  dengan  misi-misi  rendezvous  (pertemuan) dan docking dengan wahana angkasa yang berada di orbit.
Pada edisi ini juga kami tuntaskan wedaran OM Ridwan Lesmana YBØPE tentang pem-biksen-an BALUN dengan berbagai ratio impedansi.
Selamat membaca, and as always: pse ENJOY ….
[Ed.]