Saturday 2 June 2012

Balun Murah Meriah

Membuat sendiri
Balun Murah Meriah
Ridwan Lesmana YBØPE
|ridwan_lesmana@yahoo.com

Bagian Pertama
Dengan memasangkan BALUN pada antena (terutama Dipole dan variantnya) yang semula sudah disiapkan, rekan-rekan akan memperoleh beberapa kelebihan, yaitu:
a. Kinerja antena dapat ditingkatkan.
b. Mengurangi TVI dan RFI
c. Mengurangi,   bahkan   menghilangkan   imbalance (common mode) current
d. Mengurangi radiasi yang tidak diinginkan.
Selain digunakan untuk menghubungkan antena yang BALance dengan feeder line (= saltran = saluran trans- misi) yang Unbalance (misalnya kabel coax), Balun sekaligus juga berguna untuk menyelaraskan/ menyesuaikan impedansi antara keluaran TX (biasanya 50 ohm) dengan saltran (dan antenanya), karenanya ada Balun dengan ratio (perbandingan antara im- pedansi keluaran TX dengan impedansi saltran, atau antara impedansi saltran dengan impedansi di feed point) 1 : 1, 1 : 4, 1 : 6, 1 : 9, 1 : 12 dan sebagainya.

Balun 1 : 1 digunakan jika impedansi antena kurang lebih sama dengan impedansi saltran, misalnya pada antena  Dipole  (dengan  feed  point  <  1/2λ)  dengan kabel  coax  berimpedansi  50  Ohm  seperti  RG-58/U, RG-8/U dan RG-213,
Balun 1 : 4 dan Balun 1 : 6 digunakan pada antena Folded Dipole yang mempunyai impedansi sekitar 300
Ohm jika hendak dihubungkan dengan kabel coax ber- impedansi 75 atau 50 Ohm.
Balun 1 : 9 atau Balun 1 : 12 digunakan untuk antena Windom atau antena jenis lain yang mempunyai im- pedansi sekitar 450 Ohm – 600 Ohm jika hendak di- hubungkan dengan kabel coax berimpedansi 50 Ohm. Dengan Balun yang mempunyai perbandingan yang tepat, antena apapun pada prinsipnya bisa dihubung- kan lewat saltran apapun ke XCVR (transceiver)   kita dengan tingkat ke-matching-an (keselarasan) yang cu- kup baik (belum bisa disebut sempurna, karena masih ada faktor lain yang mempengaruhi, a.l. nilai reaktans pada feedpoint dan pangkal saltran (ujung bawah, sebelum tersambung ke ATU atau XCVR).

Balun bisa dibuat dari bermacam material, seperti dari kabel coax, toroid, batang ferrite (yang biasa kita temui pada Radio MW) dan material-material lain. Yang pa- ling mudah adalah membuat Balun dari batang ferrite atau Toroid, seperti yang akan Penulis uraikan caranya berikut ini.
Perbandingan impedansi pada Input dan Output Balun adalah  =   perbandingan  kwadrat  jumlah  lilitan  Input dengan kwadrat jumlah lilitan Output atau:
ZInput : ZOutput = ( N1 )2 : ( N2 )2
Untuk lilitan Input N1 bisa diambil 6 – 10 lilit, sedang- kan untuk lilitan N2 harus dihitung berapa jumlah lili- tan yang dibutuhkan untuk membuat Balun yang di- inginkan.
Kawat yang digunakan untuk membuat Balun adalah kawat email atau kabel berisolasi seperti NYA. Diame- ter kawat cukup 1 mm untuk TX berdaya sampai 150 Watt, sedangkan diameter kawat 1,5 mm cukup untuk meng-handle daya sampai 500 Watt.
Untuk TX berdaya 2000 Watt agar memakai diameter kawat yang lebih besar, misalnya 2 mm, dengan resiko makin besar diameter kawat email, makin sulit juga proses pelilitannya.

Untuk Balun 1 : 4 dan ratio lainnya sebenarnya hampir sama pembuatannya, perbedaannya hanya terletak pada wiring/rangkaian masing-masing Balun tersebut.

Balun 1 : 1
Bahan –bahan yang dibutuhkan untuk membuat Balun
1 : 1 adalah:
1.  Potongan pipa PVC diameter 1¼ inch sepanjang 15 – 18 cm.
2.  2 bh Dop PVC diameter 1¼ inch.
3.  1 buah Batang ferrite panjang 10 cm.
4.  2 mtr Kawat email atau NYA diameter 1,5 mm
5.  1 bh Socket koaxial SO-239.
6.  4 pasang Baut + Mur ukuran 3 mm panjang 10 mm untuk socket SO-239.
7.  2 bh kabel skun ukuran 2 mm untuk ujung kawat e- mail.
8.  2 pasang Baut + Double Mur ukuran 5 mm panjang 20 mm untuk output Balun (cari jenis yang berba- han Stainless Steel).
9.  1 pasang Baut berbentuk Hook + Mur ukuran 4 mm untuk cantelan Balun (jika diperlukan), lihat sudut kanan atas pada gambar berikut)
10. 1 set Lem epoxy Araldit  jenis quick/fast setting.


Perhatikan pada gambar, skema  dan foto Balun 1 : 1 di halaman ini dan berikut bahwa pada batang Ferrite akan terdapat 3 lilitan yang digulung secara bersama- sama (disebut juga lilitan trifilar).
Akan sangat membantu jika ketiga ujung kawat diberi label yang direkatkan dengan selotip untuk memu- dahkan   pemilahan   masing-masing   kawat   sebelum disolder atau dipasang kabel schoen.
Jika setiap kawat mempunyai 8 lilitan, dan katakanlah ujung atas kawat pertama disebut a dan ujung bawah- nya disebut a1, kemudian ujung atas kawat kedua disebut b dan ujung bawahnya disebut b1, lalu ujung atas kawat ketiga disebut c dan ujung bawahnya dise- but  c1,  maka  jika  kita  hubungkan  a1  dengan  b (sebagai GROUND pada socket SO-239) dan ujung b1 dengan c, akan kita peroleh sebuah Balun 1 : 1 di- mana :






Skema dan bagan pembuatan BALUN 1:  1
 ·INPUT dari kabel coax dihubungkan pada ujung c1 (konduktor tengah socket SO-239) dan GROUND-nya dihubungkan ke pertemuan ujung a1 dan b.
 OUTPUT BALUN diambil dari ujung a dan pertemuan ujung b1 dengan ujung c.
Kalau kita perhatikan skema dan bagan pembuatan Balun 1 : 1 diatas, maka :
 Jumlah lilitan N1 pada INPUT BALUN adalah 16 lilit- an (8 lilitan + 8 lilitan).
 Jumlah lilitan N2 pada OUTPUT BALUN adalah juga 16 lilitan (8 lilitan + 8 lilitan).
Dari Rumus sebelumnya, maka perbandingan im- pedansi antara INPUT dan OUTPUT BALUN akan men- jadi
Zinput : Zoutput      = (N1)2 : (N2)2
= (16)2 : (16)2
= 1 : 1

Cara membuat Balun
 Siapkan kawat email diameter 1 – 1,5 mm.
 Potong menjadi 3 bagian @ sekitar 60 cm, kemudian pegang bersama-sama secara berdekatan dan seja- jar (atau ikat dengan cable tie). Sisakan sekitar 10 cm untuk sambungan.
 Secara  bersamaan  lilitkan  erat-erat  ketiga  kawat email tersebut pada batang ferrite yang semula su- dah disiapkan.     Lanjutkan  sampai  6  –  10  lilitan (pada contoh di gambar dan foto Penulis membuat- nya dengan 8 lilitan). Biarkan sisa kawat email untuk penyambungan kemudian.
 Campurkan kira-kira 5 pijitan Resin (tube putih) dan Hardener (tube merah)   ARALDIT, aduk sampai rata dengan pengaduk yang disiapkan.
 Oleskan campuran ARALDIT tersebut pada lilitan ka- wat yang sudah terlilit di permukaan batang Ferrite sampai seluruh lilitan tertutup.
 Putar-putar batang ferrite dengan tangan sekitar 5 menit dan tunggu sampai lem benar-benar kering. Sampai di sini selesailah proses pelilitan Balun, dan hasilnya adalah seperti gambar berikut


 Ambil  1  buah  Dop  PVC  ukuran  1¼  inch.  Lubangi bagian     tengahnya     untuk “dudukan”  SO-239.  Buat juga 4 lubang baut diameter
3mm untuk baut pemegang socket  SO-239  tersebut. (lihat gambar tengah bawah di halaman sebelah)
 Bentuk  lilitan  kawat  email pada batang Ferrite dengan menghubungkan ujung a1 dengan ujung b dan ujung b1 dengan ujung c.


Perhatikan gambar di sebelah kanan.
 Hubungkan   socket   SO-239 melalui Dop PVC dimana bagian   tengah   socket   de ngan  ujung  c1  dan  bagian ground socket dengan ujung b1 dan ujung c.
 Setelah selesai, pasangkan socket SO-239 pada Dop dengan bantuan 10 mm baut + mur 3 mm.
 Kemudian,  pada  ujung  kawat  yang  akan  menjadi terminal  OUT  yang  balance  pasangkan  kabel  skun untuk memudahkan terminasi dan penyambungan nanti- nya.
 Ambil pipa PVC panjang 15 cm. Buat lubang dengan diameter 5 mm pada bagian kiri dan kanan pipa (lubang ini akan kita jadikan OUTPUT BALUN dan ujung antena akan dihubungkan ke titik ini.
 Dari arah dalam pipa masukkan 1 buah baut 4mm panjang 20 mm ke masing-masing lubang yang su- dah dibuat. Pasangkan mur di bagian dalam dan luar pipa untuk mengencangkan pemasangan baut tsb.
 Beri lem PVC pada bagian bawah pipa dan bagian dalam Dop yang sudah berisi Balun setengah jadi.
 Dengan  hati-hati  masukkan  Balun  setengah  jadi kedalam  pipa  PVC  dari  bagian    bawah.  Pastikan agar kedua kabel skun terjepit oleh baut 4 mm yang sudah kita siapkan.
 Tunggu        sampai        lem mengering, kemudian ken- cangkan mur 4 mm agar kabel skun terjepit dengan sempurna.
 Pasang Hook + Mur ukuran 4 mm pada center Dop PVC bagian atas untuk men- canthelkan Balun pada tam- bang pengereknya.
 Beri  lem  PVC  pada  bagian atas pipa PVC dan pada bagian dalam Dop PVC. Satukan kedua bagian tersebut dan tunggu sampai lem PVC mengering.
 Tambahkan  masing-masing 1 buah Mur 4 mm untuk koneksi dengan ujung an- tena.
 Balun 1 : 1 Anda kini sudah siap untuk digunakan.


Berhubung keterbatasan tempat, maka untuk rekan- rekan yang mau membuat Balun dengan ratio 1 : 4,
1 : 6, 1 : 9, 1 : 12 ataupun Balun lain dengan per- bandingan tertentu Penulis akan menguraikan secara rinci  pada Bagian Kedua tulisan ini.
Secara   prinsip,   proses   pembuatan   Balun   adalah sama. Perbedaan  penting  terdapat  pada  wiring Balun dan jumlah lilitan yang dipergunakan se­ suai rumus yang dituliskan di depan.

SELAMAT MENCOBA dan SUKSES SELALU !!
Rujukan:
1. ARRL Antenna Handbook dari tahun ke tahun
2. Web site Talino IZ7ATH

14 May 2012, 03:01 UTC Expedition-31 to ISS blast off ….

14 May 2012, 03:01 UTC Expedition-31 to ISS blast off ….

Pengantar:
Entah karena kebetulan, entah karena memang sudah diatur sebelumnya, Expedition 31 mencatat rekor tersendiri: ke enam crew-nya adalah AMATIR RADIO, masing-masing Komandan Oleg Kononenko (Russia), Flight engineers Andre Kuipers   (Belanda),   Don   Pettit   (AS),   Gennady   Padalka (Russia), Joseph “Joe“Acaba (AS) dan Sergei Renin (Russia).
Lancar dan suksesnya peluncuran (sampai docking di ISS) Soyus TMA-04M ini seakan jadi pelipur lara bagi industri dirgantara Russia, yang baru seminggu sebelumnya dirun- dung duka dengan jatuhnya SUKHOI Superjet 100 andalan mereka di Gng Salak, Bogor - yang sampai saat-saat akhir proses penyuntingan e-QSP edisi ini masih diliputi kesimpang siuran tentang apa sebenarnya yang menjadi sebabnya [Ed.}

Selasa  14  Mei  2012  jam  07.01  waktu  setempat
(03 :01 UTC) dari Kosmodrome Baikonur wahana angkasa Soyus TMA-04M   dengan 3 orang awaknya be- rangkat ke setasiun angkasa antarbangsa ISS (International Space Station), untuk bergabung dengan Ekspedisi 31 yang sebagian sudah berangkat duluan pada 27 April 2012 dengan wahana Soyuz TMA 03M/22.
Awak ekspedisi 31 selengkapnya:
Larik depan: Komandan Oleg Kononenko (kanan), dan flight engineer Gennady Padalka, keduanya dari Russia.
Larik belakang: ki‐ka astronaut NASA Joe Acaba, kosmonot Sergei Revin, astronaut ESA/European Space Agency Andre Kuipers dan astronaut NASA Don Pettit (semuanya flight engi neers.) [Photo credit: NASA]                                                        
Awak Ekspedisi 31 yang berangkat kali ini adalah as- tronaut NASA   Joe Acaba KE5ADR,   kosmonot   Gen- nady Padalka RN3DT dan Sergei Revin RN3BS.
Bagi Padalka (lahir 21 Juni 1958, terpilih jadi kosmonot sejak 1989) ini adalah untuk ketiga kalinya dia menghuni ISS. Sebelumnya, “jam terbang” sebagai kosmonot (total sudah 585 hari di ruang angkasa) di- awalinya dengan menumpang Soyus TM-28 yang mem- bawanya untuk mengawaki stasiun angkasa MIR (= Peace)  selama  6  bulan  (Agustus  1998  –  Februari 1999). Diperhitungkan selepas tugasnya sebagai Flight Engineer   di ekspedisi 31 kali ini, total ”jam” — atau lebih pasnya ”hari” terbangnya akan mencapai 700+ hari, yang menempatkannya di peringkat 4 dalam daf- tar angkasawan dengan hari terbang tertinggi yang tercatat sampai 2012.
Pada 1 Juli 2012 nanti Padalka mengakhiri tugasnya sebagai awak Ekspedisi 31, dan “naik pangkat” men- jadi komandan Ekspedisi 32, sesudah kelompok awak ekspedisi 31 sebelumnya yang terdiri dari Komandan Oleg Kononenko RZ6AZW , Don Pettit KD5DMT (NASA) dan Andre Kuipers PI9ISS (ESA/European Space Agency) kembali ke bumi dengan wahana Soyuz TMA-03M yang sebelumnya mengantar mereka ke ISS. Bagi Padalka ini adalah “pengulangan” dari pengalamannya sebagai Komandan Ekspedisi 9 di tahun 2004. Bagi  Flight  engineer  Sergei  Revin  (lahir  12  Januari, 1966)  penerbangan  pertamanya  ke  ISS  ini  adalah akhir dari penantian panjang sejak terpilih jadi kos- monot di tahun 1996. Sebelum direkrut untuk jadi kos- monot, Sergei menapaki jenjang karir   pada berbagai bidang engineering di RSC Energia (NASA-nya Russia). Pada penerbangan perdananya ini dia menjadi co-pilot di Soyus TMS-04M dan Flight engineer di Ekspedisi 31 (dan 32 kemudian).
Astronout NASA Joseph Joe Acaba (lahir 17 Mei, 1967) yang terpilih jadi astronot pada tahun 2004 adalah seorang Master Degree di bidang Geology, dan pernah berdinas sebagai Sersan di US Marine Corps setelah sebelumnya selama 4 tahun sempat jadi guru di seko- lah setingkat SMP dan SMA.
Maret 2009 Joe terbang sebagai Mission Specialist pada misi STS-119 di Space Shuttle Discovery, dan seperti juga rekan Russianya Sergei Revin, Joe Acaba akan bertugas sebagai Flight engineer pada Eskpeditsi
31 dan 32.
Wahana angkasa Soyuz TMA-04M dan missinya:

TMA‐04M adalah  versi terakhir  (2012)  dari serie wahana ulang‐alik SOYUS yang dari waktu ke waktu bisa dimodifi‐ kasi (didaur ulang) un‐ tuk disesuaikan dengan kebutuhan dan misi yang     diemban     para
awaknya, yang biasanya terdiri dari para kosmonot ataupun astronot dari berbagai negeri asal.
SOYUS dirancang dan digunakan Russian Federal Space Agency ENERGIA  khusus  untuk  membawa  penumpang manusia, dan pada saat ini dikhususkan bagi perjalanan ulang‐alik ke setasiun angkasa antar bangsa ISS.
Tampak  luar  Soyuz‐TMA  memang  terlihat  identik  de‐ ngan Soyuz‐TM dari generasi sebelumnya, tapi di sam‐ ping dilengkapi dengan "glass cockpit". interiornya me‐ mungkinkan TMA meng‐akomodir awak yang berpostur lebih tinggi  dengan kursi (couches) rancangan baru yang lebih ergonomis dan nyaman untuk diduduki para awak dalam kondisi zero G itu.
Expedition 31 Crew Docks at the ISS
Hari Kamis 17 Mei 2012 jam 12:36 a.m. EDT (= 08:36 UTC) wahana angkasa Soyuz TMA-04M dengan awak Ekspedisi 31 merapat (docking) ke modul Poisk di ISS, sesudah menyelesaikan penerbangan selama kurang lebih 3 hari sejak keberangkatan dari Kosmodrome Baikonur. Mereka disambut oleh Komandan Ekspedisi Oleg Kononenko serta Flight Engineers Don Pettit dan Andre Kuipers yang sudah mendahului menghuni ISS sejak bulan April tahun ini.
Docking ini terjadi persis di hari ultah Joe Acaba yang ke 45, dan merupakan kunjungannya yang kedua ke ISS (seperti disebut di depan pada Maret 2009 Acaba mengunjungi ISS sebagai mission specialist bagi misi STS-119).

Bulan Juli 2012 Ekspedisi 32 akan dilengkapi dengan bergabungnya Flight Engineers Sunita Williams (pemegang rekor hari terbang terlama bagi angkasa- wati  dengan  195  hari), kosmonot  Yuri  Malenchenko dan Akihiko Hoshide KE5DNI (astronout Jepang dari- JAXA, Japan Aerospace Exploration Agency yang di”titip”kan ke NASA), yang dijadwalkan akan menghu- ni ISS sampai September 2012.

B R E A K I N G  N E W S

Hari Selasa 22/05-2012 jam 07:44 UTC roket Falcon 9 setinggi 48.1 mtr buatan SpaceX (Space Exploration Technologies  Corp.)  dari Hawthorne, CAL mengukir se- jarah sebagai roket antariksa pertama yang dibuat dan diluncurkan oleh fihak swasta meluncur meninggalkan landasan Cape Canaveral, FLA menuju stasiun ISS, dengan membawa kapsul kargo DRAGON (yang juga buatan SpaceX) yang berisi lebih dari 0.5 ton lojistik (a.l. suplai makanan dan pakaian bagi para awak ISS serta  15  “proyek”  eksperimen  dari    Student  Space flight Experiments Program dari SMU-SMU di berbagai Negara.

Di saat-saat NASA mengalami pemotongan anggaran riset dan operasional  besar-besaran (sampai terpaksa menunda atau membatalkan berbagai misi dan meng- PHK-kan ribuan pegawainya), kehadiran SpaceX bak “penyelamat muka” industri (dan teknoloji) dirgantara AS yang belakangan ini memang agak kedodoran


SpaceX didirikan dan diotaki oleh wirausahawan muda Elon Musk (lahir di Pretoria/ZS‐land   pada   28   Juni 1971)  dan  mengantongi BSc (Physics) dan BA Eco‐ nomics   dari University   of Pennsylvania.
Bakat dan latar pendidikan di bidang Fisika dan ilmu Ekonomi membawanya sebagai perintis, pengembang dan pemilik berbagai perusahaan di berbagai bidang yang tidak terlalu jauh dari kedua latar belakangnya, yaitu SpaceX (industri dir‐ gantara), Solar City (pembangkit listrik tenaga surya), Tesla Motor (mobil sport berdapur pacu hybrid maupun full electric) dan PayPal (institusi pelayanan transaksi keuangan non Bank terbesar di dunia) —  yang membuat Musk diramalkan bisa membukukan net revenue sebesar USD 2B di tahun 2012 ini.
Pagi hari Jum’at 25/05 (waktu Amerika Timur/EDT) Dragon merapat ke docking port di modul Harmony dari ISS (silah amati prosesnya di foto berikut).

Awak ISS berhasil “menangkap” pesawat kargo SpaceX Dragon pada jam 9:56 a.m. EDT dengan lengan robot (robotic arm) buatan Kanada: Cana‐ darm, yang kemudian menggandengnya mera‐ pat ke modul Harmony dari ISS tepat 3 jam ke‐ mudian untuk ”membongkar muatan” .
Sabtu pagi awak ISS membuka pintu kompartemen kargo dari Dragon untuk ramé-ramé memunggah mua- tannya, untuk kemudian memuatinya kembali dengan sampah bekas pakai dan barang-barang yang sudah tidak diperlukan lagi  di ISS.
Kompartemen kargo di dalam Dragon

Rabu 30/05 malam pintu-pintu Dragon ditutup, dan Kamis 31/05 pagi Canadarm menarik lepas Dragon dari modul Harmony dan mendorongnya ke ”landasan pelepasan”, serta melepasnya untuk mengawali pener- bangan baliknya ke bumi.
Diperlukan kira-kira 4 jam bagi Dragon untuk meng- ikuti garis orbit turun memasuki atmosfir bumi, dan 1/2 jam proses kritis (ber ”gesekan” dengan atmosfir dengan kecepatan tinggi akan membuat suhu di per- mukaan eksteriornya meningkat tinggi) sebelum men- capai ketinggian (dan kecepatan) “yang aman” untuk ‘nyemplung di Pacific, di satu titik kira-kira 250 miles sebelah barat pantai California selatan.

Jum’at pagi 01/06 sekitar jam 8:42 AM waktu Pacific (= 11:42 AM EDT = 07:42 AM UTC) dilaporkan Dragon menyelesaikan misinya dengan selamat dengan mencebur lembut di Pacific (foto bawah).


Hari itu juga pada jam 11:00 AM Pacific (= 2:00 PM Eastern = 10:00 AM UTC) CEO dan Chief Designer SpaceX Elon Musk bersama dengan NASA Space Sta- tion Program Manager Mike Suffredini dan NASA COTS (Commercial Orbital Transportation Services) Program  Manager Alan Lindenmoyer dalam sebuah konperensi pers yang digelar untuk berbincang-bincang tentang misi yang untuk pertama kalinya dilakukan oleh dan dengan peran serta sepenuhnya dari fihak swasta.
(Sampai saat ini hanya lima Negara yaitu AS, Russia, Jepang,  Cina,  dan  Negara-Negara  yang  tergabung dalam ESA/European Space Agency yang sanggup dan berhasil mengatasi tantangan (tehnis dan finansial) dalam proyek-proyek eksplorasi ruang angkasa seperti ini) …. ■
Catatan : EDT = Eastern Daylight Time = UTC +4

Adab ber-repeater-ria …..

Adab ber-repeater-ria …..

Pengantar:
Yup, demikianlah seharusnya — kegiatan ber‐QSO lewat re‐ peater hendaklah dilakukan dengan dan dalam suasana hati dan semangat yang penuh kece‐RIA‐an (walaupun MUNGKIN berita atau pesan yang disampaikan adalah berita duka yang tentunya  penuh  nuansa  ke‐duka‐an),  penuh  empati,  penuh tenggang rasa, dan … tentunya juga sepenuhnya TAAT ADAB, alias patuh terhadap etika  (ethics) dan etiket (etiquette) yang berlaku di lingkungan sesama amatir pengguna repeater. Dalam e‐QSP edisi KHUSUS ini, mari   kita cermati bersama beberapa DO(s) and DON’T(s) yang lazim berlaku dalam ber‐ olah‐repeater, seperti yang Editor kompail dan sunting   dari beberapa sumber.  [Ed.]

Apa itu REPEATER, kenapa Repeater diperlukan, dan bagaimanakah kerjanya?
Repeater adalah suatu sistim radio dua arah (two-way), yang menerima suatu pancaran di sebuah frekuensi, dan  kemudian  pada  saat  yang  sama  memancarkan ulang (to repeat = meng-ulang, repeater = pengulang)
apa yang di”dengar”nya di frekuensi lain,
Repeater diperlukan karena rig di mobil — atau HT yang di   tangan   —   mempunyai   keterbatasan   jangkauan, dalam  kaitannya  dengan  pancaran  sinyal  VHF/UHF yang terbatas pada line of sight (garis pandang) atau radio horizon (cakrawala radio), menuruti daya pancar TX, ketinggian dan jenis antena, serta sikon setempat yang terkait kemungkinan penyerapan RF yang keluar (terpancar) lewat antena.
Repeater menerima (menangkap) sinyal yang dipancar- kan oleh Rig atau HT yang dapat mencapainya, untuk kemudian dipancarkan kembali lewat pemancar den- gan daya yang cukup besar serta antena yang lebih efisien   —   misalnya   dengan   memakai  antena  ber- dBGain setinggi mungkin yang ditaruh setinggi mung- kin, melebihi ketinggian bangunan maupun kontur dan topografi  tanah  sekitar  (misalnya  di  puncak  MONAS atau di puncak bukit).
Untuk lebih meningkatkan efisiensi biasanya diguna- kan feeder line (saltran) yang rendah redamannya (low loss), misalnya dengan coax jenis Hardline (atau wave guide bagi repeater yang bekerja di band UHF).
Selain berdaya tinggi (100—200 watt) TX yang diguna- kan  untuk  me-mancar  ulang-kan  dan  RX–nya  harus dari jenis yang bertingkat kehandalan tinggi dan sang- gup untuk bekerja terus menerus  (heavy & continuous duty)
Gambar  1  berikut  adalah  bagan  sederhana dari  sebuah  sistim repeater,  yang disamping TX dan RX terdiri dari komponen-komponen dasar sbb. :


Antena
Hampir semua repeater menggunakan hanya satu antena yang ber-bandwidth lebar (untuk mencakup ren- tang frekuensi RX dan TX yang berselisih ratusan KHz). Seperti juga TX (dan RX) yang digunakan, antena untuk repeater harus dari jenis yang efisien, kokoh dan mampu bekerja secara heavy duty (termasuk juga ke- mampuan menghadapi terpaan angin, hujan dan mungkin juga petir karena pemasangan di atas tower dan lokasi yang setinggi mungkin untuk mendapatkan jangkauan yang sejauh mungkin pula).

Duplexer
Di  samping  TX  dan  RX,  Duplexer  adalah  salah  satu komponen aktip lain pada sebuah sistim repeater; Duplexer memungkinkan dipakainya hanya SATU ANTENA untuk menerima dan memancar, dengan memisahkan dan mengisolir sinyal yang diterima dari sinyal yang dipancarkan pada saat yang bersamaan (karenanya disebut sebagai pancaran DUPLEX sebagai lawan kata dari sebutan SIMPLEX, yaitu memancar dan menerima secara bergantian).
Duplexer menghindarkan TX  dari kemungkinan terpicu untuk memancar-ulangkan sinyal — yang diterima RX — selain sinyal yang memang diniatkan untuk dipancar- ulangkan.
Umumnya Duplexer “disimpan” dalam tabung silindris dari aluminium, tembaga atau stainless steel dengan diameter 15-20 cm, dan dirancang sebagai filter (tapis) untuk  melalukan  atau  melewatkan  (to  pass)  sinyal pada rentang frekwensi yang sangat sempit, dan menolak/mencegah (to reject) sinyal diluar rentang frekwensi tersebut.
Disamping bekerja sebagai bandpass dan band reject filters  secara  internal  (dalam  sistim  itu  sendiri),  Duplexer juga mengeblok masuknya sinyal kuat dari pe- mancar (atau sesama repeater) yang lokasinya ber- dekatan.

Controller
Inilah “otak” dari repeater, yang berfungsi a..l. untuk “mengontrol” pancaran ID/callsign   dengan CW, atau sekedar TONE, atau voice pada saat atau interval ter- tentu, mengaktifkan (atau justru meng-non aktifkan) TX atau   RX   pada   saat   yang   diprogram   sebelumnya (misalnya  kalau  RX  menerima  splatter  yang  terlalu kuat), serta beberapa fungsi lain tergantung seberapa canggih dan kompleksnya repeater itu dirancang. Beberapa repeater ada yang dilengkapi misalnya de- ngan DVR (Digital Voice Recorder) untuk pada interval tertentu  mengumumkan  sesuatu  di  samping  hanya sekedar memancarkan ID.

Offset
Repeater  menggunakan  dua  frekuensi  yang  berbeda untuk masing-masing frekuensi TX dan RX agar dapat mendengar dan memancar pada saat yang sama.
Di band 2m beda frekuensi ini (disebut juga offset fre- quency) = 600 KHz (atau kc/kilo cycle), yang dibeda- kan antara negative dan positive offset.
Di bawah 147 MHz dipakai negative offset, di mana frekuensi RX = 600 kc DI BAWAH frekuensi TX, sedang- kan pada 147 MHz dan di atasnya frekuensi RX = 600 kc DI ATAS frekuensi  TX atau positive offset.
Contoh: kalau frekuensi TX = 146.840 MHz maka fre- kuensi RX = 146.240 MHz (600 KHz lebih rendah). Kalau dial rig atau HT menunjukkan frekuensi 146.840 MHz (frekuensi TX repeater), saat anda memencet tom- bol ON pada mikrofon maka radio anda akan secara otomatis memancar pada frekuensi 146.240 MHz. Kalau tombol ON dilepas, maka otomatis pula rig/HT akan  kembali  menerima  pancaran  pada  frekuensi 146.840 MHz.
Di beberapa Negara, bahkan di beberapa call-area di dalam negeri mungkin offset frequency di-set  berbeda (misalnya 500 KHz), jadi silah dicek sendiri dulu offset frequency di lokasi masing-masing

PL atau CTSS Tone
PL adalah singkatan Private Line, sebutan yang dipakai pada produk-produk Motorola bagi fitur yang oleh pabrikan lain disebut CTSS atau CTCSS (Continuous Tone-coded Squelch System) atau sistim squelch (mematikan RX) dengan kode tone yang berkesinam- bungan, suatu fitur yang digunakan untuk mencegah repeater   “melayani” sinyal-sinyal yang tidak dikehen- daki atau QRM yang berlebihan.
Dengan fitur ini repeater hanya dapat diakses oleh  rig/ HT yang dapat mengirimkan tone tertentu.
Contoh: Kalau repeater di-set untuk hanya terpicu (untuk memancar ulang) kalau RX-nya menerima misal- nya PL Tone 136.5 Hz (hertz), maka TX  pada repeater tersebut hanya akan bekerja (activated)  kalau diakses dengan rig/HT   yang dapat di-set atau dilengkapi de- ngan PL tone 136.5 Hz pula. Dengan kata lain, kalau rig/HT anda tidak memancarkan  tone 136.5 Hz, maka RX pada repeater tidak akan ”mendengar” pancaran anda, dan tentunya repeater tidak akan melayani pang- gilan  anda.  Karenanya,  repeater  yang  dilengkapi  PL atau CTSS (atau CTCSS) disebut juga repeater yang eksklusip atau tertutup.

ADAB ber-repeater
1.  SEBELUM “masuk” ke frekuensi repeater, sempat- kan untuk MONITOR, monitor dan monitor (LISTEN, listen and listen), untuk memastikan bahwa re- peater tidak sedang digunakan (idle).
2.  Kalau  sudah  pasti  repeater  sedang  idle,  pencet mike  anda  selama  1-2  detik  untuk “membangunkan” repeater yang anda tuju (dan memastikan bahwa sinyal anda cukup kuat untuk membangunkan repeater tersebut). Kemudian panggil setasiun yang anda cari, dengan cepat tapi jelas dengan satu dua kali menyebut call sign lawan diikuti call sign anda sendiri (contoh: YBØCOX, Yan- kee Bravo Zero Charly Oscar X-ray, this is (= di sini) YF1AR …).
3. Kalau YBØCOX tidak merespons pada panggilan pertama,   dengan   mengambil   jeda   10-15   detik ulangi  kembali  panggilan  anda.  Biasakan  untuk tidak memanggil lebih dari dua kali.
4.  Kalau sudah pasti YBØCOX tidak mendengar pang- gilan anda, seperti juga pada waktu anda “masuk”, pamitlah baik-baik dengan menyebutkan: YF1AR clear ….. Dengan demikian setasiun lain, yang mungkin “antri” di belakang anda akan tahu bahwa anda sudah tidak akan menggunakan repeater dan dia (atau mereka) mendapat kesempatan untuk menggunakannya.
5.  Kembali ke langkah awal (1), kalau anda mendapati repeater sedang digunakan, pada saat jeda singkat antara dua transmisi, masuklah dengan cepat dan jelas dengan menyebutkan call sign anda: YF1AR ... Atau bisa juga dengan hanya menyebutkan dua huruf terakhir suffix anda: Alpha Romeo .. tapi laku- kan ini HANYA kalau anda tahu rekan yang sedang menggunakan repeater tersebut mengenal anda dengan baik, dan dapat langsung mengenali anda.
6.  Kalau salah satu dari setasiun yang sedang meng- gunakan repeater tersebut menerima sinyal anda dan mempersilahkan anda masuk, mintalah izin untuk memanggil rekan yang anda cari (YBØCOX) dan lakukan langkah 2 dan 3.
7.  Kalau YBØCOX tidak merespons, pamitlah baik-baik (dengan   imbuhan   ungkapan  terima   kasih   atau thank you), atau kalau anda memang menghendaki, mintalah izin untuk bergabung.
KENAPA harus ada jeda? Sederhana saja, ini untuk memberi kesempatan untuk rekan lain yang ingin (atau perlu) menggunakan repeater (misalnya dengan emer- gency traffic/berita darurat), ataupun sekedar ingin bergabung.
Pada beberapa repeater yang dilengkapi dengan timer, (yang selain untuk mencegah penggunaan repeater yang  berkepanjangan  —  misalnya  untuk  ragchewing dan “mojok”, juga untuk menghindarkan gejala over-
heating pada perangkat aktip di repeater itu sendiri karena pemakaian yang terus menerus/continuous duty), juga untuk memberi kesempatan bagi repeater untuk re-set.
8.    Dalam  menggunakan  repeater,  usahakan  untuk membatasi pembicaraan sesingkat mungkin.
Kalau anda dan rekan (atau rekan-rekan) terlibat dalam sebuah round-table (pembicaraan meling- kar secara bergantian) dan yakin bahwa anda dan rekan(s) berada dalam jarak line-of-sight (atau radio horizon), SEGERA-lah anda ajak rekan(s) untuk pindah ke frekuensi simplex untuk ber-QSO secara langsung.
9.    Kalau anda “terpaksa” harus berlama-lama meng- gunakan repeater, JANGAN lupa untuk menyebut- kan ID anda pada interval tertentu, misalnya pada akhir 2-3 kali pembicaraan.
8.   JANGAN pernah “buka warung” di frekuensi re- peater dengan memangggil “buta”, misalnya de- ngan menyebut: CQ CQ CQ this is YC3BX….. .
Kalau anda hanya sekedar hendak memberitahu- kan keberadaan anda dalam jarak jangkauan re- peater (misalnya di pagi hari, begitu anda masuk ke mobil untuk berangkat ke kantor dan bermak- sud untuk “membangunkan” rekan(s) sesama kelompok (gank) anda, cukup anda lakukan lang- kah 1 (monitor) dan kalau pasti repeater tidak ada yang menggunakan, silahkan anda masuk dengan menyebutkan ID anda, misalnya: selamat pagi, di sini YC3BX …..
10. JANGAN  pernah  menggunakan  kata  BREAK, apalagi BREAK BREAK BREAK untuk masuk atau menyela pembicaraan yang sedang berlangsung di frekuesi repeater.
INGAT, anda adalah seorang OPERATOR amatir radio, dan bukan sekedar seorang breaker.
11.  JANGAN menyia-nyiakan penggunaan repeater de- ngan menanyakan (atau memberikan) Signal Re- ports. Saat anda mencoba masuk ke frekuensi repeater dan sinyal anda tidak cukup kuat untuk menembus ambang/threshold penerimaan RX di repeater, atau audio anda cacat, rekan yang moni- tor atau sedang menggunakan repeater akan membertahukannya kepada anda (misalnya de- gan: maaf, rupanya sinyal anda masih belum cu- kup baik untuk membuka repeater dengan   sem- purna, silahkan anda periksa perangkat anda atau anda coba lagi pada kesempatan lain (atau jeda berikut) …..
Dengan demikian, kalau anda sudah masuk (atau diterima  untuk  masuk) dan QSO sudah berjalan dengan baik, itu berarti sinyal anda diterima (dan anda menerima sinyal lawan) dengan 5/9, FULL ...

Emergency Calls (panggilan/pesan darurat)
Kalau anda mencoba masuk ke repeater dengan membawa pesan/berita darurat (misalnya saat anda meli- hat terjadinya kecelakaan), masuklah pada saat jeda dengan menyebutkan: … Emergency ..., di sini YD3UYF dengan berita darurat ….
Siapapun,  baik  yang  sedang  menggunakan  repeater atau  hanya  kebetulan  sedang  monitor  frekuensi  re- peater, WAJIB untuk menerima dan memberikan anda kesempatan untuk menyampaikan pesan anda. Sampaikan berita anda dengan menggunakan bahasa Indonesia secara singkat dan padat, tapi cukup mem- berikan rincian (DETAIL, DETAIL, DETAIL) dari peristiwa atau kecelakaan yang anda lihat atau alami.
Sebutkan dengan jelas dan rinci lokasi (JANGAN seke- dar menyebut jalan tol JAGORAWI, tapi sebutkan pada KM berapa, atau landmark yang jelas seperti 200 mtr sebelum exit Sentul ..), penyebab kecelakaan (misalnya tanah longsor, tabrakan ..), jumlah korban, dan per- tolongan apa yang diperlukan (atau ditil lainnya)
Dalam menyampaikan berita, usahakan untuk mem- beri jeda dengan membagi berita anda dalam be- berapa kelompok kalimat. Ini untuk memastikan berita anda sudah diterima dengan  “s e m p u r n a”  oleh dan di setasiun lawan, dan memberi kesempatan bagi penerima berita untuk mencatatnya (kalau memang perlu, misalnya untuk direlai ke POLSEK, 118, UGD Rumah Sakit terdekat dsb.)

Penggunaan kata MAYDAY
Mayday  adalah  ungkapan  lisan  pengganti  kethukan SOS dalam mode CW,   yang berarti “Save our souls” atau “Selamatkan jiwa kami”, jadi gunakanlah istilah ini untuk masuk ke frekuensi repeater HANYA sewaktu menyampaikan  berita  yang  menyangkut  hidup  atau mati   (traffic   of life-or-death importance)   seseorang atau sekelompok orang, misalnya pada saat anda meli- hat seorang peterjun payung yang payungnya tidak terbuka dengan sempurna, seorang atau beberapa orang tercebur sumur yang mengandung gas racun, pesawat jatuh atau perahu nelayan tertabrak kapal tanker, dsb.
Masuklah dengan menyebutkan Mayday Mayday May- day, this is (= di sini) YB1LZ ...
Kalau anda tidak mendapat respons, SEGERA cari fre- kuensi repeater lain, baik yang anda sudah cukup ke- nal  (ada  di memori  rig anda),  ataupun  repeater  ter- dekat dan paling dulu bisa anda “buka”.

Kesimpulan:
Hampir semua butir adab atau etiket ber-repeater sifatnya mengutamakan saling tenggang rasa, yang meru- pakan karakter dasar seorang amatir radio yang secara singkat dapat disimpulkan sbb.:
1. MONITOR baik-baik sebelum masuk ke frekuensi repeater, untuk memastikan repeater sedang idle (tidak ada yang menggunakan).
2.  Bicaralah secara singkat, jelas dan padat, JANGAN bertele-tele.  Ingat,  mungkin  ada  rekan  lain  yang pada saat yang sama juga memerlukan peng- gunaan repeater untuk hal-hal yang sifatnya lebih penting dan mendesak/urgent.
3.  Selalu sempatkan untuk memberi JEDA untuk mem- beri kesempatan bagi rekan lain untuk masuk.
4. Biasakan untuk selalu menyebutkan ID masing- masing pada interval tertentu.
5. Utamakan untuk memberi kesempatan bagi rekan dengan Emergency traffic, dan usahakan untuk- membantu semaksimal mungkin (misalnya dengan menghubungi Polisi, Rumah Sakit terdekat, mengu- payakan donor darah dsb. pada saat terjadi kecelakaan lalu lintas)
Sebagai seorang amatir radio ingat selalu kode etik pertama   (berjiwa   perwira)   dan   ke   empat   (ramah tamah), serta utamakan untuk saling bertenggang rasa dalam ber-repeater-ria …… ■

DALAM SOROTAN 01 Khusus

DALAM SOROTAN 01 Khusus


Yaaa, … akhirnya datang juga saat-saat yang sudah cukup lama ditunggu oleh segenap anggota, penga- mat dan pemerhati kegiatan radio amatir — paling tidak sejak beberapa minggu pasca MUNAS IX ORARI pada Oktober 2011 yang silam.

Banyak awam yang mempertanyakan (dan menenga- rai, serta buntut-buntutnya me-multi tafsir-kan) ke- napa DPP dan Pengurus ORARI Pusat Masa Bakti 2011-2016 hasil MUNAS IX tersebut tidak juga kun- jung dikukuhkan dan dilantik oleh Menteri KomInfo. Sebagai informasi, secara kronologis urutan proses yang telah berjalan adalah sebagai berikut:

1. Ketetapan MUNAS IX ORARI Nr: 003/TAP/MUNAS IX/2011 tentang Pengangkatan Dewan Pengawas dan Penasihat ORARI Pusat Masa Bakti 2011 – 2016 telah memutuskan, menetapkan dan mengangkat nama- nama tersebut di bawah ini untuk memangku jabatan sebagai Dewan Pengawas dan Penasihat ORARI Pusat masa Bakti 2011 – 2016:
H. Abidin, HH, YB7LSB Ketua merangkap Anggota
Hadiono Badjuri,YBØTZ Sekretaris merangkap Anggota
Bambang Soetrisno, YBØKO Wakil Sekretaris merangkap Anggota
Ir. H. Maharyanto, YB3BM Anggota
H.M. Sofyan Patadjai, YB8KHR Anggota
Helmy Mahmud, YB4VX Anggota
Ir. Sutarman, YB4MTN Anggota
Mahfud Alaidin, YB6CA Anggota
H. Alimudin, YC4KTE Anggota

:2. Ketetapan MUNAS IX ORARI Nr:: 004/TAP/MUNAS IX/2011 tentang Pengangkatan Ketua Umum ORARI Pusat MASA BAKTI 2011 – 2016 telah memutuskan dan menetapkan pengangkatan:
Sutiyoso YBØST sebagai Ketua Umum ORARI Pusat Masa BAkti 2011-2016

3. Dengan memperhatikan hasil rapat antara DPP dan Ketua Umum pada tanggal 18 Nopember 2011, pada tanggal 22 Nopember 2011 Ketua Umum menerbitkan Surat Keputusan Keputusan Ketua Umum Nr Kep-
001/OP/KU/XI/2011 tgl. 22 Nopember 2011 tentang pengangkatan Pengurus ORPUS masa bakti 2011-
2016, yang terdiri dari
Wakil Ketua Umum Sugeng Suprijatna YBØSGF
Ka Bid Organisasi Bambang Sugiarto YBØYJ
Ka Bid Operasi & Teknik Dadang Djuhendi YBØTD
Sekretaris Jenderal Suryo Susilo YBØJTR
Wakil SekJen Anna Rudhiantiana YBØANA
Bendahara Umum Harianto Badjuri YBØHB
Wakil Bendahara Umum Heroodidjaja Effendi YGØLEX

4. Susunan DPP dan Pengurus ORARI Pusat tersebut sudah disampaikan kepada Menteri KOMINFO dengan Surat nr. B-001/OP/KU/XII/2012 ttgl. 6 Desember 2011 untuk memohon Audiensi dan Pengukuhan.

5. Tanggal 26 Desember 2011 Ketua Umum menerbitkan Surat Keputusan. KetUm Nr Kep-007/OP/KU/XI/2011 tentang pengangkatan beberapa pejabat di lingkungan Pengurus ORPUS, yang terdiri dari:
Koordinator Dewan Pakar DR Onno W Purbo YCØMLC
Staf Khusus Ur. HuMas Rivat Argoebi YDØRVT
Staf Khusus Ur. Hukum & Advokasi DR Masgus Uzar Fatommy SH YDØJTS

6. Berdasarkan surat-surat tersebut MenKomInfo menerbitkan SKep. Nr. 200/KEP/M.KOMINFO/04/2012 ter- tanggal 9 April 2012 tentang Pengukuhan Kepengurusan ORPUS. Selanjutnya Ketua Umum mengirimkan Surat nr. B-051/OP/KU/IV/2012 tgl. 16 April 2012 untuk memohonkan Peresmian Pengukuhan tersebut.

7. Dengan mempertimbangkan situasi, kondisi dan kesibukan Bapak Menteri beserta jajaran beliau di lingkung- an KemKomInfo, akhirnya pada tanggal 24 Mei 2012 Direktur Operasi Sumber Daya Ditjen SDPPI KemKom- info menerbitkan Surat Nr. 1045/DJSDPPI.3/KOMINFO/5/2012 sebagai undangan bagi Pengukuhan DPP dan Pengurus ORARI Masa Bakti 2011 – 2016, yang diselenggarakan pada hari Selasa, 29 Mei 2012 jam 09.00 WIB bertempat di Ruang Serbaguna, Gedung Kemkominfo Pusat, Jl. Merdeka Barat 9, Jakarta Pusat.,

Dan, berikut dua foto yang sempat direkam pada Acara Pengukuhan itu …..
Posisi “istirahat di tempat”, beberapa menit sebelum Pengukuhan.
Di latar belakang berjaket putih adalah Pengurus ODJ, 
larik depan [ki-ka] YBØST dan YB7LSB,
larik ke 2: YBØSGF, YBØTD, YBØYJ, YB4VX, YB6CA, YB8KHR, YB3BM.
Larik ke 3: YDØLEX, YBØTZ (tertutup YB6CA ), Y B 4 M TN,Y C4TE d a n YBØKO

Seusai menyampaikan Pidato Pengukuhan, MenKominfo Tifatul Sembiring dengan diiringi Bpk. Rachmat Widayana (SDPPI) menyalami dan memberi selamat kepada
(di larik belakang, ki-ka) YB4VX, YB6CA, YB8KHR, YB3BM,YBØKO.
Larik depan [ki-ka] Bpk. Rachmat Widayana menyalami YBØST, dan di sebelahnya tampak Menteri
Tifatul Sembiring menyalami dan memeluk YB7LSB.

SEKAPUR SIRIH 01 Khusus

SEKAPUR SIRIH 01 Khusus

DR e-QSP readers …
Salah satu momentum yang dinantikan hampir “segenap ummat” amatir radio negeri ini adalah pelantikan/pengukuhan DPP dan Pengurus ORPUS hasil MUNAS IX Oktober 2011 oleh MenKominfo Tifatul Sembiring pada hari Selasa, 29 Mei 2012 -- dan karenanya ihwal itulah yang kami high-light di halaman depan, di sebelah ini.

Jatuhnya pesawat SUKHOI Superjet 100 kebanggaan industri pener- bangan Russia pasca Uni Soviet pada joy-flight ke 2 yang berakhir tragis dengan menabrak tebing curam di ketinggian 6000 ft di Gng Salak cukup menyita perhatian dunia media (dan tentunya pembaca, pemirsa dan pendengarnya) di Indonesia. ….

Tapi bukan tentang Sukhoi SSJ 100 itu benar yang ingin kami wedar di edisi KHUSUS ini, tapi justru be- berapa hal yang sepengamatan kami terlepas dari perhatian media domes- tik, yaitu tentang suksesnya pelun- curan SOYUS TM-04M dari Baikonur, Russia dan wahana angkasa SpaceX Falcon 9 dengan kapsul DRAGON dari Cape Kennedy, FLA.

Uniknya …. kedua misi ini lalu bersi- fat saling mengisi: SOYUS membawa para awak Ekspedisi 31, sedangkan DRAGON adalah pesawat kargo yang membawa lojistik bagi para awak tersebut.
Konten lain adalah tentang adab/ etika ber-REPEATER, serta sunting- an ulang artikel OM Rachmad Les- mana YBØPE di LEMLOKTA edisi 2 tentang cara mem-biksen BALUN dari bermacam-macam ratio.

Selamat membaca, and as always:
pse ENJOY ….
[Ed.]