Ham Radio and outer space exploration
AMSAT Mission to Mars?
AMSAT (The Radio Amateur Satellite Corporation), oganisasi nirlaba yang mewadahi para amatir radio pe- merhati, penggiat dan pengguna teknologi satelit radio amatir dan komunikasi lewat satelit, termasuk mereka yang benar-benar ikut terlibat aktip dalam aspek hi-tech-nya (dari perancangan, pembuat peranti keras dan lunak, perakitan bahkan sampai tahap peluncuran, pengoperasian dan pengendalian satelit-satelit terse- but) — rupanya punya rencana besar: Misi Penerbang- an ke Mars, kenapa tidak?
Dalam perbincangan dengan Gary KN4AQ dari TV-show HamRadioNow di Shelby HamFest pada week end awal September ini (7/9) President AMSAT Barry Baines WD4ASW menyebutkan kemungkinan (paling tidak su- dah terpikirkan) bagi beberapa immediate projects, antara lain pengendalian sebuah remote vehicle de- ngan perintah (commands) dari setasiun pengendali di Bumi yang direlay lewat setasiun angkasa antar bangsa ISS.
Keberhasilan misi Curiosity Rover – di mana ada keter- libatan tangan (dan otak) amatir radio — terutama yang tergabung dalam W6VIO, the JPL Amateur Radio Club Station, walaupun belum tentu mereka juga tergabung dalam AMSAT (baca artikel tentang Curiosity di e-QSP edisi II-1 Agustus 2012) — rupanya mengingatkan Presi- dent Baines akan GO Mars, proyek untuk menempat- kan satelit (amatir) di orbit Mars, yang merupakan proyek andalan AMSAT-Deutschland e.V (AMSAT-DL), unit AMSAT di Jerman.
Sepanjang +/- 30 tahun eksistensinya, AMSAT telah berhasil mengembangkan berbagai metoda untuk merealisasikan beberapa misi penjelajahan ruang ang- kasa berbudget rendah, dan kiat inilah yang juga diadaptasikan pada misi GO Mars P5A, yang meru- pakan proyek swasta pertama bagi sebuah misi ke planit Mars.
Pimpinan proyek GO-Mars adalah fisikawan Prof. Dr. Karl Meinzer DJ4ZSC dan Presiden AMSAT-DL Peter Gülzow DB2OS .
Prof. Meinzer sudah mengantongi jam terbang sebagai System Architect and Project Leader pada 6 (enam) proyek peluncuran satelit AMSAT sebelumnya, yang menjadi dasar pemikiran dalam mengembangkan proyek ambisius “interplanetary flight to Mars” ini. Am- bisi lain yang memotivasi mereka adalah keinginan untuk membuktikan bahwa penerbangan antar planit adalah laik dan layak untuk diwujudkan, dengan biaya
yang relatip rendah (small budget), dan memberi ke- sempatan semua fihak terkait untuk bisa berperan serta dan berkontribusi.
GO Mars: the Mission
Gagasan bagi pengembangan proyek ini berawal lebihdari 10 tahun yang lalu, menyusuli keberhasilan pelun- curan satelit komunikasi AMSAT Oscar-40 di tahun 2000.
Misi Go Mars P5A akan mengemban berbagai misi a.l. :
Sebagai setasiun relay di orbit Mars, untuk meman- car-ulangkan data-data riset/penelitian permukaan Mars ke Bumi.
Dengan kamera observasi yang dibawanya akan mengambil foto (khususnya) permukaan Mars dan cakrawala ruang angkasa antar planet.
Melakukan berbagai penelitian dan percobaan ilmiah dengan berjenis probe yang dibawanya.
Bahkan bisa dijajagi untuk membawa modul penda- rat (ke permukaan Mars) atau satelit kedua.
Selama penerbangan (dan berada di orbit) berjenis teknologi di bidang penerbangan ruang angkasa dan komunikasi dapat diujicoba dan dievaluasi.
Dan lain-lain misi, terutama di bidang edukasi
Prof. Dr. Karl Meinzer DJ4ZC dan Presiden AMSAT-DL Peter Gülzow DB2OS di depan satelit seri P3x
yang teknologinya mendasari pengembangan satelit P5A yang nantinya diluncurkan ke orbit Mars.
Unsur tehnis (dan segi finansiilnya) lain yang tak kalah penting untuk dicermati adalah “sisi Bumi” dari proyek ini, a.l. fasilitas bagi penjejakan, penyelia dan pengen- dalian. Untuk ini antena parabola bergaris tengah 20 meter di observatorium Bochum sudah diaktipkan kembali dan diuji coba, misalnya untuk menjejaki ber- bagai probes NASA dan ESA (European Space Agency) seperti Mars Express, wahana Cassini (ke planet Satur- nus) dan “pemburu komet” Rosetta.
Pada musim semi 2006 team AMSAT-DL berhasil men- jejaki dan menerima sinyal dari Voyager 1 yang (pada saat itu) berada pada jarak +/- 14.7 trilyun kilometer dari Bumi.
Probe P5A akan diluncurkan pada “celah/jendela” peluncuran” (launch window) di tahun 2016, tapi sebe- lumnya terlebih dulu akan diluncurkan satelit komuni- kasi P3E yang akan membawa (untuk diuji coba) ber- bagai peranti penelitian yang nantinya dibawa P5A, a.l.:
Sebuah transponder bagi komunikasi antara Mars dan Bumi
Sebuah Oscillator ultra-stable sebagai bakuan fre- kuensi berpresisi tinggi bagi komputer dan sistim
radio yang nantinya dibawa P5A
Sebuah kamera navigasi perbintangan (star naviga- tion camera) untuk menentukan posisi dan orientasi yang presisi.
P3E diskedulkan untuk diluncurkan pada launch win- dow di antara tahun 2012 ~2016.
Kendala
Pada 16 September 2012 Dewan Direksi (BOD) AMSAT
-DL merilis sebuah pernyataan yang cukup mengejut- kan: karena berbagai pertimbangan the German space agency DLR (= NASA atau LAPAN-nya Jerman) memu- tuskan untuk menghentikan dukungannya bagi proyek GO Mars, seperti tersebut dalam sebuah surat yang mereka terima pada akhir Juni yll.:
"the DLR Program Board comes to the conclusion, that pursuit of the P5 idea is infeasible and also financially infeasible."
Yang paling terimbas keputusan ini adalah peluncuran P3E, yang memang dijadwalkan “dalam waktu dekat”
Namun demikian, pada rilis tersebut juga disebutkan bahwa keputusan DRL tersebut tidak akan menyurut- kan langkah AMSAT-DL untuk meneruskan proyek ini. Rupanya, sejak beberapa waktu mereka sudah mela- kukan penjajagan dengan CAMSAT (Chinese AMSAT):
...”Just recently good contact with AMSAT China (CAMSAT) was established. China has suitable launchers to bring payloads into GTO [Geostationary Transfer Orbit, Ed.] Moreover, China has discovered that amateur radio is a means of motivating young people to technical universal studies ....”
[= radio amatir adalah (salah satu) jalan untuk memotivasi generasi muda untuk mempelajari hal-hal tehnis tentang alam semesta]
Hmmmmm, semoga apresiasi otoritas Cina bagi kegiatan radio amatir seperti tersirat dalam rilis AMSAT
-DL tersebut tidak menyurutkan optimisme mereka dalam membuat proyek GO Mars ini GO-GO-GO pada waktunya ... ■
PROITERES, JL3YZK “mengudara”
Pada tanggal 04:21 UTC 9 September 2012, satelit
amatir radio Jepang PROITERES berhasil diluncurkan dengan roket PSLV (Polar Satellite Launch Vehicle) C21 dari Satish Dhawan Space Center (SDSC) milik the Indian Space Research Organisation (ISRO) di Sri- harikota, India.
[catatan: sejak 10 Januari 2007 Mikro satelit LAPAN TUBSat (berat 55 kilogram, dimensi 45 x 45 x 27 cm3) demikian juga satelit-satelit LAPAN/ORARI yad. meng- gunakan fasilitas peluncuran SDSC ini]
Bersamaan dengan Proiteres ikut juga diluncurkan satelit SPOT-6*). Roket PSLV C21 yang dilengkapi pe- ranti navigasi mRESINS (mini Redundant Strapdown Inertial Navigation System) menempatkan PROITERES pada orbit dengan inklinasi 98.28º dan apogee/peri- gee 654/643 km dan SPOT-6 pada altitude 694 KM.
Misi PROITERES
1. Berbagai eksperimen untuk meng-verifikasi propa- gasi sinyal radio 2-arah pada band amatir V/UHF.
2. Ujicoba komunikasi untuk meningkatkan pengua- saan teknologi komunikasi satelit dengan meng- gunakan perangkat alkom standard (= off-the-shelf, BUKAN yang dirancang khusus atau mil-specs).
3. Penjejakan (tracking) dan komunikasi 2 arah lewat satelit oleh dan di antara amatir radio di Bumi .
4. Ujicoba roket bertenaga listrik
5. Pengamatan udara Distrik Kansai, terutama kawas- an Osaka di sekitar cekungan (basin) Yodogawa dengan kamera berresolusi tinggi.
PROITERES (PRoject of OIT Electric-Rocket-Engine On- board Small Space Ship) dibangun oleh para maha- siswa dan civitas academica Osaka Institute of Tech- nology (OIT) dan dirancang untuk mendemonstrasikan penggunaan Pulsed Plasma Thruster (PPT) engine, dengan membawa 2 buah CPU yang menggunakan O/ S Linux.
Hari itu juga (9/9-2012) pada 07:36 UTC Mike Rup- precht DK3WN melaporkan dapat menerima kethuan callsign JL3YZK di frekuensi 437.485 MHz ■
*) SPOT ( Système Pour l’Observation de la Terre = sistim untuk observasi/pengamatan Bumi) adalah rangkaian satelit pengamat optis berresolusi tinggi yang dioperasikan Spot Image di Toulouse, Peran- cis. Diprakarsai oleh French space agency CNES (Centre national d'tudes spatiales) sejak tahun 70an dan dikembangkan atas kerjasama dengan SSTC (Belgian scientific, technical and cultural services) dan SNSB (Swedish National Space Board).
BTW, sekedar mengingatkan, how’s thing going dengan proyek-proyek LAPAN/ORARI yang di”garap” AMSAT ID (yang masa bakti Kepengurusannya - vide SKpts KetUm ORARI nr KEP 041/OP/KU/2008 & KEP 042/OP/KU/2008 ttg. 9 Sep- tember 2008 - kecuali ada perpanjangan sudah berakhir di tahun 2011) ???
No comments:
Post a Comment