SK 48/OP/KU/2000
TENTANG FIELD DAY DAN HAM FESTIVAL
Bagian ketiga
Kutipan dari Juklak 04/ORPUS/2000 tentang penye- lenggaraan FIELD DAY (lanjutan)
Field Day adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok amatir radio, secara bersama-sama, di berbagai tempat yang ber-beda untuk melakukan:
+ uji coba perangkat komunikasi radio,
+ melatih kemampuan pribadi dan kelompok dalam mendirikan stasiun, dan
+ menggelar jaring komunikasi lapangan yang diarahkan bagi kesiapan anggota amatir radio dalam melaksanakan bantuan komunikasi penanggulangan keadaan darurat (Bankomdar) pada saat terjadi bencana alam, kecelakaan, wabah penyakit dan musibah-musibah lain, yang dilaksanakan lewat serangkaian latihan dengan menggunakan tehnik simulasi.
9 ‐ PENDIRIAN STASIUN LAPANGAN (lanjutan)
+ Tugas stasiun radio di pos‐pos komando dalam latihan lengkap adalah memberikan bantuan kepada koman‐ dan posko, sehingga stasiun‐stasiun yang terlibat dalam operasi harus didirikan menyatu dengan pos‐ pos komando penanggulangan bencana.
+ Setiap stasiun lapangan harus mempunyai dokumen stasiun yang lengkap (IAR dan IPPRA), alat tulis menu‐ lis, peralatan reparasi lapangan – minimal toolkit.
+ Khusus untuk keperluan stasiun Bankomdar harus dilengkapi dengan:
a. Peta daerah operasi dengan letak stasiun‐stasiun.
b. Bagan organisasi penganggulangan bencana.
c. Bagan jaring komunikasi. d. Logbook.
e. Form pengiriman/penerimaan berita.
+ Para operator dalam melakukan tugasnya seyogyanya menggunakan headphone agar kirim/terima berita dapat dilakukan secara efektif, terhindar dari gang‐ guan sekelilingnya.
BAB IV ‐ PROSEDUR KOMUNIKASI
10 ‐ ROLLCALL
+ Rollcall bertujuan untuk memeriksa kesiapan stasiun‐stasiun dalam net dan memeriksa kondisi propagasi, terutama pada band HF.
+ Rollcall perlu diadakan secara periodik oleh sta‐ siun posko pusat sesuai jadwal yang telah ditetapkan dalam rencana komunikasi; sehingga bisa didapatkan report yang akurat tentang kondisi propagasi serta kesiapan teknis masing‐ masing stasiun.
+ Bila kondisi ternyata kurang bagus atau terjadi gangguan, segera pindah ke frekuensi‐frekuensi alternatif sesuai urut‐urutan yang ditentukan dalam rencana komunikasi.
11‐ BERKOMUNIKASI DENGAN BERITA DARURAT
+ Komunikasi diatur sedemikian sehingga pemo‐ nitor di luar kelompok yang terlibat dalam lati‐ han serta masyarakat umum tahu bahwa komu‐ nikasi tersebut adalah dalam rangka latihan, sehingga lalu lintas berita harus tidak mengaki‐ batkan kegelisahan di kalangan masyarakat. Untuk itu pada setiap pengiriman berita harus diawali dan diakhiri dengan kata latihan, misal‐ nya diawali dengan menyebutkan “berita lati‐ han nomor 21” dan pada ditutup dengan “berita latihan selesai”
+ Isi berita harus singkat, jelas dan lengkap karena berita tersebut diperlukan untuk peng‐ ambilan keputusan oleh pusat pengendali operasi:
a. Jangan mengirim penjelasan‐penjelasan yang tidak berguna (garbage information).
b. Dalam telefoni gunakanlah kata‐kata yang jelas (plain words), dan jangan menggunakan kode‐kode termasuk kode Q untuk menghindarkan salah mengartikan.
c. Penyebutan nomor/bilangan harus dieja kata per kata, misalnya nomor satu kosong tiga lima dan tidak seribu tiga puluh lima.
d. Selalu menyebutkan ID yang jelas pada setiap awal dan akhir pengiriman berita karena NCS atau stasiun lainnya harus segera dengan siapa mereka berkomunikasi.
e. Dalam menerima berita darurat seorang operator tidak boleh menerima begitu saja berita tanpa dimengerti artinya, bila perlu ditanyakan lagi sehingga benar‐benar mengerti maksudnya.
f. Operator tidak dibenarkan:
+ menolak berita yang isinya sama (dobel/ duplikasi), terkecuali bila stasiun pengirimnya sama
+ menolak berita yang isinya bertentangan dengan berita dari stasiun lain di dalam jaring komunikasi yang ada dan sedang berjalan.
+ Mengubah, memperbaiki atau menginterpretasikan isi berita. Berita diteruskan apa adanya, walaupun mungkin oleh operator dianggap terdapat kesalahan.
g. Operator penerima berita harus dapat menjamin bahwa pengirim berita adalah operator/petugas yang telah ditentukan dalam jaring komunikasi.
12. KOMUNIKASI TELEGRAFI
+ Dalam komunikasi darurat digunakan kecepatan yang tetap ialah 12 WPM untuk memungkinkan berita diterima dengan benar dan memberi ke‐ sempatan kepada penerima untuk menuliskan berita secara lengkap dan baik dengan memper‐ timbangkan kemungkinan kondisi ruang kerja operator yang kurang baik.
+ Gunakan singkatan telegrafi yang standard se‐ hingga dapat dipahami oleh setiap operator. Kata‐kata yang penting atau khas, misalnya nama tempat, nama orang, angka‐angka yang penting kalau perlu dapat diketok berulang.
+ Jangan menggunakan signal‐signal marabahaya, signal‐signal penyelamatan atau signal‐signal
bantuan medis dalam melakukan komunikasi BUKAN distress.
BAB V ‐ ADMINISTRASI KOMUNIKASI
13. PENGISIAN LOGBOOK
Administrasi suatu kegiatan bantuan komunikasi darurat yang sesungguhnya akan dapat menjadi pelindung bagi anggota pelaksana bila timbul se‐ suatu masalah yang tidak diinginkan; karenanya penanganan administrasi yang baik merupakan suatu hal yang memerlukan perhatian khusus yang perlu dilatih dengan baik.
1. Logbook yang isinya meliputi:
a. Nama panggilan stasiun lawan bicara dan nama operatornya;
b. Nama operator stasiun sendiri, khususnya dalam penggunaan multi operator;
c. Hari, bulan dan tahun komunikasi;
d. Jam komunikasi dalam UTC;
e. Frekuensi atau band frekuensi yang digunakan untuk berkomunikasi;
f. Mode yang digunakan (misalnya CW, SSB dan sebagainya);
g. RS(T) kirim dan RS(T) terima;
h. Nomor urut berita.
2. Logbook dilampiri copy format berita yang telah ditandatangani.
14. FORMAT BERITA berisi rincian:
a. Jenis berita: berita terima atau berita kirim;
b. Nomor urut berita;
c. ID dan nama operator stasiun pengirim dan penerima berita;
d. Penanggung jawab pengirim berita;
e. Hari, bulan dan tahun komunikasi;
f. Jam terima atau jam kirim dalam UTC
Isi berita ditulis dalam format berita, setelah ditandatangani, copynya dilampirkan pada logbook.
BAB VI ‐ EVALUASI
Evaluasi bagi penyelenggara dan peserta latihan sangat diperlukan untuk memperbaiki perencanaan dan pelaksanaan operasi yang akan datang serta penyusunan prosedur operasi tetap, dan untuk itu pada setiap akhir latihan harus dilakukan evaluasi berdasarkan suatu criteria evaluasi yang sudah ditetapkan sebelumnya.
+ Evaluasi terhadap penyelenggaraan latihan dapat meliputi kesempurnaan pembuatan skenario lati‐ han, pengorganisasian latihan, persiapan‐ persiapan teknis, kerjasama dengan unsur‐unsur lain yang terlibat dan sebagainya.
+ Evaluasi terhadap peserta latihan dapat meliputi kesempurnaan stasiun, kesempurnaan dalam mengikuti dan melaksanakan tata cara berkomunikasi dengan berita darurat, termasuk kesempurnaan dalam mengirim & menerima berita.
Agar efektip sejauh mungkin evaluasi dilakukan oleh suatu team independen yang mengikuti secara cer‐ mat jalannya latihan dan dapat memberikan penilaian secara obyektif.
BAB VII ‐ PENERANGAN KEPADA MASYARAKAT
+ Dengan pelaksanaan Field Day diharapkan adanya kesan positif masyarakat dan pemerintah terha‐ dap amatir radio, yang akan berpengaruh positif terhadap citra amatir radio.
+ Pelaksanaan latihan hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan kesan negatip dan gangguan terhadap aktifitas sehari‐hari masyarakat.
+ Rencana dan pelaksanaan penerangan kepada masyarakat ‐ termasuk pelibatan mass media dalam latihan ‐ harus tercakup dalam rencana latihan, sehingga masyarakat memahami fungsi dan peran amatir radio, sumbangan amatir radio dan kemanfaatannya bagi masyarakat.
BAB VIII‐DAYA TARIK LATIHAN
Agar menarik partisipasi anggota, latihan harus dise‐ lenggarakan dalam bentuk game atau perlombaan, yang jenis, bentuk, cara penilaian dan penentuan pemenang lomba sepenuhnya tergantung kepada daya imajinasi masing‐masing penyelenggara lati‐han.
Bidang yang diperlombakan adalah:
+ teknik pendirian stasiun, dalam bentuk lomba set up emergency station dengan memberikan penilaian atas stasiun yang dipakai dalam latihan tersebut, dengan memperhatikan tingkat kese‐ suaian (compliance)‐nya dengan kriteria dalam Bab III KETENTUAN STASIUN RADIO, Pasal 9
Pendirian Stasiun Lapangan yang ditela di atas.
+ teknik komunikasi, dalam bentuk lomba pengi‐ riman dan penerimaan Simulated Emergency Message, dengan memberikan penilaian terha‐ dap kecepatan dan ketepatan penyampaian berita dengan memperhatikan tingkat kesesuaian (compliance)‐nya dengan kriteria yang ditetapkan dalam Pasal‐pasal terkait pada Bab IV PROSEDUR KOMUNIKASI dan Bab V ADMINISTRASI KOMUNI‐ KASI yang disebutkan di depan.
Catatan: karena keterbatasan halaman bahasan Juklak 04/ ORPUS/2000 tentang penyelenggaraan FIELD DAY ini baru akan diakhiri di edisi e-QSP di depan ….. [Ed.]
No comments:
Post a Comment