Dr Sheikh Muszaphar Shukor 9W2MUS
“Angkasawan” pertama dari kawasan ASEAN
5 TAHUN YANG LALU, pada tnggal 10 Oktober 2007 Sheikh Muszaphar Shukor 9W2MUS (bersama Peggy Whitson KC5ZTD dan Yuri Malenchenk o RK3DUP) sebagai awak Expedition 16 dengan meng gunakan wahana angkasa Soyus TMA-11 berangkat meninggalkan landasan peluncuran kosmodrom Baikonur menuju stasiun angkasa antarbangsa ISS. Peluncuran ini membuatnya menjadi putra bangsa ke- banggaan kerajaan dan rakyat Malaysia, sebagai ang- kasawan (istilah Malaysia untuk astronaut) dan AMATIR RADIO pertama dari kawasan ASEAN yang “berjaya” melewati berbagai ujian untuk memenangi kwalifikasi sebagai astronaut/kosmonot sesuai stan- dard (yang berlaku) antarbangsa.
Muszaphar (atau yang akrab dengan panggilan Amus di lingkungan kerabat dan sobih dekatnya) “menghuni” ISS selama 9 hari (dari total nyaris 11 hari di ruang angkasa), dan kembali ke Bumi pada 21 October 2007 dengan Soyuz TMA-10 bersama 2 orang awak Expedition 15 yang memang sudah waktunya untuk “aplusan”.
Sheikh Muszaphar memanfaatkan kondisi Zero-G dalam kabin ISS untuk berpose a’la Superman ber”jubah” bendera Malaysia.
Sheikh Muszaphar memanfaatkan kondisi Zero-G dalam kabin ISS untuk berpose a’la Superman ber”jubah” bendera Malaysia.
Datuk Dr Sheikh Muszaphar Shukor 9W2MUS yang berdarah Arab-Minang-Melayu (lahir di KL, 27 July 1972) adalah Dokter spesialis bedah ortopedi lulusan Fakultas Kedokteran Universiti Kebangsaan Malaysia.
Gelar S1-Kedokteran diambilnya di Kasturba Medical College, Manipal, India sesudah menamatkan SLTA-nya di Maktab Rendah Sains MARA di Muar (dekat KL, ibu kota Malaysia).
Sebagai Dokter di tahun 1998 Sheikh Muszaphar bertu- gas di Rumah Sakit Seremban, sebelum kemudian pin- dah ke RSU Kuala Lumpur di tahun 1999, yang berlanjut ke RS Selayang (2000 - 2001).
Jadi “Angkasawan”
Pengiriman astronot Malaysia ke angkasa luar merupakan bagian dari skema “imbal balik” paket pembelian 18 buah pesawat tempur Sukhoi Su-30 MKM dari Russia oleh pemerintah kerajaan Malaysia pada tahun 2003.
Pada awal 2006 Sheikh Muszaphar dan tiga orang lainnya berhasil lolos dari penyaringan yang meliputi kelayakan akademik, ketahanan fisik, emosi, dan mental yang dilakukan “Jawatankuasa Pemilihan Angkasawan” fihak Russia (Roscosmos), yang diikuti oleh tidak kurang dari
11.275 pendaftar. Empat orang calon yang terpilih terse- but diikutkan dalam diklat bagi calon kosmonot di Ga- garin (d/h Star) City, Russia.
Selesai menjalani 18 bulan pelatihan Sheikh Muszaphar ditetapkan sebagai calon kosmonot utama, dengan Faiz Khaleed (juga seorang Dokter) sebagai cadangan.
Pada bulan Juni 2007 ia juga menjalani pelatihan tam- bahan untuk memenuhi kwalifikasi sebagai astronaut NASA di Johnson Space Center, sebelum akhirnya pada 17 September 2007 resmi diumumkan bahwa Sheikh Muszaphar akan mengangkasa dengan Soyuz TMA-11 sebagai space flight participant*) pada Expedition 16.
*) Dalam dokumen berbahasa Inggris yang dirilis fihak Roscosmos/Russian Federal Space Agency maupun NASA, serta pada berbagai briefing dengan media keikut sertaan dan peran Sheikh Muszaphar pada penerbangan Ekspedisi 16 tersebut disebut dengan istilah spaceflight participant. Betapapun, berbicara di depan media Malaysia, Dubes Russia untuk Malaysia Alexander Karchava menegaskan bahwa Sheikh Muszaphar “is a "fully-fledged cosmonaut".Demikian juga pada kesempatan lain pada wawancara dengan media Malaysia Robert Gibson yang mantan astronaut NASA menyatakan bahwa Sheikh Muszaphar adalah “fully qualified as an astronaut”, dan karenanya seharusnya disebut seperti itu.
Penerbangan ke angkasa luar (= angkasa lepas [Mal.])
Pada pukul 13:22 UTC, Rabu 10 Oktober 2007 wahana angkasa Soyuz TMA-11 yang membawa Komandan Ekspedisi 16 Peggy A. Whitson, Flight Engineer Yuri Malenchenko dan Sheikh Muszaphar meluncur dengan mulus menuju ISS.
Pada pukul 13:22 UTC, Rabu 10 Oktober 2007 wahana angkasa Soyuz TMA-11 yang membawa Komandan Ekspedisi 16 Peggy A. Whitson, Flight Engineer Yuri Malenchenko dan Sheikh Muszaphar meluncur dengan mulus menuju ISS.
Sebagai dokter, selama di ISS Sheikh Muszaphar melaku- kan berbagai percobaan di bidang medis, a.l. karakter- istik dan perkembangan sel-sel sirosis/kanker hati dan leukemia serta kristalisasi berbagai protein dan mikroba pada gravitasi rendah.
Eksperimen yang berhubungan dengan kanker hati, leuke- mia dan mikroba akan menguntungkan ilmu pengetahuan dan penelitian kedokteran secara umum, sedangkan per- cobaan kristalisasi protein, dalam hal ini lipase akan ber- dampak langsung bagi dunia industri Malaysia.
Lipase adalah enzim protein yang digunakan dalam pem- buatan berbagai produk dari tekstil hingga kosmetik, dan peluang menumbuhkan lipase pada kondisi nir-gravitasi di ruang angkasa (untuk kemudian disimulasikan di Bumi) akan memberikan peluang bagi ilmuwan dan industriawan Malaysia untuk mengembangkan industri senilai RM 7.7mi atau sekitar Rp. 21 triliun.
Sesuai rencana, Sheikh Muszaphar berada di ISS selama 9 hari sebelum kembali ke bumi dengan wahana Soyuz TMA-10 yang melepaskan diri (undocked) dari ISS pada jam 07:14 UTC tanggal 21 Oktober. Proses deorbit (keluar dari orbit/garis edar mengelilingi Bumi) terjadi pada jam 09:47 UTC, saat wahana angkasa tersebut mulai mema- suki kembali (reentry) atmosfir Bumi.
Saat reentry inilah terjadi malfungsi pada perangkat ken- dali penurunan (descent equipment) Soyuz, yang menye- babkan laju penurunan meningkat mendekati kecepatan hipersonik (yang membuat ketiga penumpangnya ter- dadah ke tekanan sebesar beberapa G yang nyaris fatal) dan pendaratan yang melenceng sejauh 340 KM dari sa- saran semula. Betapapun, mereka mendarat dengan se- lamat pada jam 10:36 UTC, atau sekitar 3 jam 23 menit sesudah undocking.
Pengalaman religius
Karena Sheikh Muszaphar seorang Muslim dan penerbangan angkasa luarnya bertepatan dengan bulan Ramadhan, Majlis Fatwa Kebangsaan Kerajaan Malaysia berkepentingan untuk mengeluarkan fatwa yang dikemas dalam buku 18 halaman bertajuk “Guidelines for Performing Islamic Rites at the International Space Station" atau “Garis Panduan (bagi) Pelaksanaan Ibadah di International Space Station ISS (Stesen Angkasa Antarbangsa)” yang diterbitkan dalam bahasa Melayu, Inggris, Russia dan Arab.
Buku ini memberikan panduan tentang tata cara sholat di ling- kungan tanpa gravitasi, bagai- mana menentukan arah kiblat dari ISS, bagaimana menentukan waktu sholat, sampai bagaimana tatacara melaksanakan ibadah puasa.
[orbit ISS memutari Bumi menjadikan siklus satu hari (siang & malam) di ISS = 90 menit waktu Bumi, sehingga “subuh” dan “maghrib” waktu ISS tentunya tidak bisa diacu untuk menentukan jadwal puasa]
Walaupun Anan C. Mohd dari Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (Department of Islamic Development) meng- ingatkan bahwa dengan syarat-syarat tertentu berpuasa bagi pejalan (musafir) hukumnya tidak wajib, Sheikh Muszaphar sendiri berketetapan untuk tetap melakoni ibadah puasa sepenuhnya dengan mengambil waktu Baikonur (tempat peluncuran, yang diacu sebagai tem- pat mengawali perjalanan) sebagai acuan penentu saat imsak dan berbuka puasanya.
Merayakan hari raya Idul Fitri 1429H di ruang angkasa, Sheikh Muszaphar mengawalinya dengan membawakan Takbir segera sesudah mengakhiri ibadah puasanya (lihat rekaman videonya, a.l. di http://www.youtube.com/ watch?v=R5OOiO5yeS4&feature=related )
Sebelum berangkat Amus juga sempat membekali diri dengan sate dan kue untuk dibagi-bagikan kepada ang- gota misi yang lain pada hari Raya Ied yang jatuh pada Sabtu, 13 Oktober 2007 itu .
[Catatan: Sheikh Muszaphar BUKAN Muslim pertama yang “meng-angkasa”, tapi sampai sekarang dia adalah satu-satunya Muslim yang sempat merayakan Idul Fitri “di atas” sana]
Pasca Penerbangan ke angkasa luar
Dengan wajah dan postur tubuh yang memang “laik jual” itu, sebelum jadi angkasawan pun Dr. Amus sudah dikenal sebagai model paruhwaktu di lingkungan media komersial dan fesyen Malaysia. Ditambah tingkat inteligensia yang di atas rata-rata, semuanya menjadikan faktor keberuntungan yang sangat mendukung baginya dalam melakoni sisi-sisi positip kehidupannya sebagai public figure (dan bagian dari dunia selebriti).
Sepulang dari penerbangan angkasa “lepas”nya Seikh sohor sebagai pembicara dalam berbagai seminar dalam berbagai disiplin ilmu, serta motivator handal yang sering diundang kemana-mana di dalam dan luar Malaysia, termasuk di Indonesia (lihat foto berikut).
Dia juga menjadi Duta PBB untuk Perdamaian Dunia, penerima California Peace Award dan Award dari Majelis Shurah Islam Dunia (World Shurah Islamic Council).
MenRistek Kusmayanto Kadiman berbincang dengan angkasawan Malaysia, Sheikh Muszaphar Shukor saat peresmian Museum Astro- nomi Indonesia (MAI) di Kompleks Observatorium Bosscha Lembang, Bandung, Sabtu 15/12/2007.
Photo courtesy SM CyberNews/Setiady Dwie
Tahun 2012 ini Dr. Sheikh (sebutannya di lingkungan akademik) ditunjuk sebagai Duta MARS One, proyek penerbangan angkasa luar sebuah Yayasan swasta (Stichting) yang didirikan wiraswastawan Belanda Bas Lansdorp, yang merencanakan untuk membangun koloni manusia (Bumi) di planit Mars di tahun 2023.
Bersama Dr. Sheikh dalam proyek yang didirikan pada Juni 2012 ini bergabung juga Prof. Dr. Gerard 't Hooft, pemenang hadiah Nobel di bidang fisika.
Menanggapi keterlibatannya di Mars One Dr. Sheikh mengatakan “[Being in space] was for me simply unbe- lievable … I would do anything to go there again. If I’m given a chance to go to Mars, even on a one-way ticket, I would do it in a heartbeat. I believe Man will soon go to the red planet, and even build a colony there."
Berita terakhir di media Malaysia adalah niatan untuk mengangkat kisah petualangan Sheikh Muszaphar Shukor di angkasa luar dalam sebuah film yang disutradarai Imran Ismail, sutrada sohor di negeri jiran itu. Film bertajuk 'N01 – 10 Hari: 21 Jam: 14 Minit Di Pintu Ajal' tersebut diharapkan bisa diputar di bioskop pada Maret 2013.
Mungkin proses reentry TMA-10 yang kurang mulus de- ngan resiko yang bisa berakibat fatal pada saat kembali ke Bumi 5 tahun yang lalu itu lah yang mengilhami kata “Di Pintu Ajal” pada judul film tersebut [Ed.].
Kehidupan pribadi
Pada 10 Oktober 2010 ( = 101010) dalam sebuah jamuan akbar — yang dihadiri a.l. kosmonot Alexei Leonov, kosmonita Valentina Tereshkova dan astronita Korea Seyeon Yi — Dr Sheikh Muszhamar Shukor resmi menyunting Dr Halina Yusof bte Mohd Yunos (lahir 1981), dokter spesialis anesthesia di RS Selayang, yang sudah dikenalnya sejak tahun 2001 sewaktu mereka berdua bekerja di RS yang sama.
Pasangan Dokter spesialis ini telah diberkati seorang putri yang mereka namai Sofia Isabella ■
No comments:
Post a Comment