Berbagai cara dilakukan orang untuk menunjukkan eksistensinya, baik sebagai pribadi maupun mengatas namakan kelompoknya.
Salah satu cara yang terbilang unik (dan cerdik) adalah ulah para perancang CURIOUSITY, wahana penjelajah permukaan planit Mars dari NASA (gambar bawah) — yang Penyunting syak ada jugalah di antara mereka yang tergabung dalam W6VIO, the JPL Amateur Radio Club Station .
Pada kembangan (thread) keenam roda besi ukuran 20” pada wahana tersebut dibuat lubang-lubang ber- bentuk kotak dan persegi panjang (square and rectangular - gambar atas) yang dikombinasikan dalam pola
dot & dash membentuk tulisan JPL, akronim dari Jet Propulsion Laboratory*) dalam kode Morse. Dengan demikian, kalau pada 20 Juli 1969 Neil Armstrong meninggalkan jejak tapak sepatunya di permukaan bulan, Curiosity akan meninggalkan jejak berupa huruf-huruf JPL di dasar kawah Gale, yang jadi lahan penjelajahannya di permukaan planit Mars.
*) JPL (afiliasi California Institute of Technology) adalah pusat Riset & Pengembangan NASA di Pasadena, AS.
Gambaran artis dari CURIOSITY selagi men- jalankan misinya di permukaan Mars. Tembakan laser akan meng”uap”kan (vaporize) selapis tipis dari bebatuan yang jadi obyek penelitian, dan dari warna uap- nya dapat dianalisa komponen/materi apa saja yang membentuk bebatuan tersebut.
Perlu waktu sekitar 14 menit bagi sinyal UHF dari Mars untuk mencapai Bumi — dengan menggunakan satelit Odyssey orbiter yang “mengapung” di orbit Mars seba- gai repeater — sehingga ada delay sekitar setengah jam bagi sebuah pertukaran informasi (atau data) dari permukaan Mars dengan pengendali misi di Bumi. Curiosity dilengkapi berjenis kamera yang bisa meng- ambil foto sebuah obyek dari berbagai sudut; dan de- ngan menganalisa foto jejak-jejak “tulisan” JPL terse- but “pengemudi” di bumi bisa memperhitungkan berapa jarak yang ditempuh, kecepatan, dan arah ke- mana Curiosity bergerak. Dari hasil analisa itulah pengemudi bisa berreaksi dan memberi “komando jarak jauh” apa yang mesti dilakukan Curiosity.
[komentar Penyunting: CMIIW, kecuali kembangan pada 6 roda itu berrupa tulisan TAMMAT dalam huruf Latin biasa, rasa-rasanya jejaknya akan kelihatan TERBALIK, sehingga tuisan JPL jejaknya akan terbaca sebagai FPMN]
Dengan bobot hampir 900 kg (termasuk bobot berjenis in- strument penelitian, kamera, CPU, radio, dan sebagainya) Century laiknya seukuran mobil jenis City-car yang dilengkapi 6 roda.
Menempuh jarak +/- 570 juta KM (350,000,000 mi) yang ditempuhnya dalam +/- 8.5 bulan (launched Nov. 26, 2011, 15:02 UTC, Mars landing Aug. 6, 2012 05:17 UTC), misi uta- manya adalah untuk mendeteksi apakah di masa lalu Mars pernah bisa mendukung kehidupan bagi makhluk dalam bentuknya yang paling sederhana (mis.: mikro- ba), dan apakah ada kemungkinan suatu hari di masa depan manusia (bumi) untuk hidup (dan bertahan) di sana.
Bagian-bagian Curiosity (lihat Gambar kiri, bawah dan halaman berikut) bisa dipadankan dengan bagian- bagian tubuh manusia: kepala (ada mata dan otak), leher, lengan dan tangan, kaki-kaki dan sebagainya. “Mata”nya adalah 17 buah kamera: HazCams (8), Navcams (4), MastCams (2), dan masing-masing 1 buah MAHLI, MARDI dan ChemCam .
“Tangan”nya dilengkapi berjenis bor, termasuk Penge- bor Debu (Powder Acquisition Drill System/PADS), pem- bersih debu (Dust Removal /DRT), sekop tanah, kamera untuk pengambilan foto-foto close-up (Mars Hand Lens Imager/MAHLI), dan Mars Descent Imager/MARDI dan dua buah instrumen untuk mendeteksi apakah Mars pernah mempunyai habitat yang mendukung kehidupan setingkat mikroba. Alat lain dapat mendeteksi adanya bebatuan atau mineral yang mengalami perubahan struktur kimiawi karena terdadah ke unsur hygrogen (dalam segala bentuknya, misal- nya senyawa air), sedangkan alat lainnya dirancang untuk mendeteksi keberadaan senyawa karbon (organik), salah satu unsur utama kehidupan.
Pada MAST (= tiang) yang dapat menjulang ke atas sampai ketinggian 2.1 mtr di atas tanah terdapat “leher” dan “kepala” dengan 2 bh instrumen pengindraan jarak jauh: Mastcam untuk mendapatkan gambaran stereofonik dari permukaan tanah (terrain) di sekitar serta material yang di- kumpulkan oleh “tangan”; dan kamera ChemCam yang de- ngan tembakan sinar lasernya dapat menguapkan bebatuan pada jarak sampai sejauh 9 mtr dari posisi rover, dan dari uapnya dapat menganalisa dari elemen apa bebatuan itu terbentuk (lihat juga gambar di halaman 1 bawah).
Pada gambar juga bisa dilihat instrument yang diindikasikan sebagai REMS (Remote Enivironmental Monitoring System), yang terdiri dari beberapa instrument untuk mengukur pa- rameter lingkungan di Mars: kelembaban, tekanan, suhu, kecepatan angin dan radiasi ultra violet (kalaupun semua itu ada dan terdeteksi) yang merupakan partisipasi dari Ke- menterian Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Spanyol dan Lembaga Meteorologi Finlandia.
Hazcams (Hazard avoidance cameras) terdiri dari 4 pasang kamera: 2 di depan dan 2 di belakang — untuk menghindari ancaman keselamatan pada penjelajahan Curiosity serta pengarahan “tangan” robotik, terutama terhadap kemung- kinan benturan fatal dengan bebatuan pada APXS dan MAHLI yang berada di “ujung terdepan” tangan itu. Kamera bekerja dengan memanfaatkan cahaya seadanya untuk menangkap gambaran stereoskopik dan 3-D de- ngan cakupan 1200 sampai sejauh 3 mtr.
APXS (Alpha Particle X-ray Spectrometer) dipakai untuk menganalisa dan memetakan spektrum sinar X yang di”pancar”kan sampel bebatuan untuk menentukan kom- posisi dari elemen-elemen yang dikandung sampel tersebut.
Yang juga menarik untuk diamati adalah unit RTG (Radioisotop thermoelectric Generator) yang merupakan generator berbasis Radioisotope power systems (RPS) yang menghasilkan listrik dari proses pembusukan (decay) alamiah (non fission = tanpa reaksi fissi/ pembelahan) dari Putonium-239. Panas yang dihasilkan dalam proses pembusukan isotop ini dikonversi jadi tenaga listrik lewat proses thermocoupling, yang dapat mencatu listrik secara konstan 24 jam sehari di sepan- jang musim. Produk samping proses ini berupa kelebihan panas disalurkan lewat pipa sebagai penghangat dibagian- bagian yang membutuhkan, mengingat suhu lingkungan di kawah Gale yang berkisar antara +30 sampai −1270 C.
RTG menggunakan 4.8 kg bahan bakar plutonium-238 diox- ide yang dipasok US Dept. of Energy (PLN AS), yang dikemas dalam 32 kubus seukuran ≈20 cm3, dan dirancang untuk menghasilkan listrik 125 watt dari sekitar 2000 watt thermal power di awal misi. Output ini akan berkurang sepanjang masa pembusukan bahan bakar–nya, yang diperkirakan dalam waktu setidaknya 14 tahun outputnya tinggal sekitar
100 watt.
RTG menghasilkan 9 MJ (= 2.5 kilowatt jam) per hari, yang digunakan untuk meng-charge 2 buah batere lithium-ion berkapasitas 2x 24 AH untuk memenuhi kebutuhan operasi seluruh peralatan yang ada.
Perangkat COMM: Curiosity dilengkapi perangkat alkom berupa X-Band Transceiver untuk komunikasi langsung de- ngan Bumi, dan perangkat UHF berbasis SDR/Software Defined Radio yang dikembangkan sendiri oleh JPL yang sinyalnya direlay salah satu dari Mars orbiters (Odyssey atau Reconnaissance, satelit komunikasi yang mengorbit Mars untuk mem-back-up komunikasi berbagai rovers sebelum Curiosity (Spirit/Opportunity — ex tahun 2004, Sojourner/ Mars Pathfinder — ex tahun 1997). Untuk ini Curiosity dileng- kapi 2 antena UHF, salah satunya ber-Gain tinggi untuk ko- munikasi langsung dengan Bumi. Data transfer antara Curi- osity dengan kedua orbiter bisa menca-
pai kecepatan (masing-masing) 2 Mbps dan 256 kbps, tapi Curiosity hanya bisa menjalin komunikasi maksimum 8 menit dalam sehari dengan masing- masing orbiter ■
Bayangan Masthead pada foto yang dibuat dengan Navcam pada Sol 2 (8 Aug. 2012)
Foto berjudul “Good morning, Mars” di sebelah juga diambil dengan kamera Navcam, dan juga pada hari kedua ke- beradaan Curiosity di permukaan Mars (= Sol 2 = 07:11:08 UTC, 8/8-2012).
Foto kelihatan “temaram” karena intensitas pencahayaan matahari di Mars yang hanya setara dengan SEPARUH dari pencahayaan di permukaan Bumi. Foto diambil pada siang menjelang sore hari “waktu” Mars (= pagi hari di Pusat Mars Science Labora- tory (MSL)./JPL di Pasadena, CA)
No comments:
Post a Comment