Friday, 7 September 2012

O B I T U A R I .....


O B I T U A R I .....

1 Agustus 2012: Harold Allen W4MMC, Senior Scientist pada NASA dan JPL.
Harold terlibat aktip a.l. pada proyek menembakkan sinar laser ke permukaan bulan (untuk mengamati selebar apa jadinya berkas sinar laser sesudah menempuh jarak Bumi- Bulan); memecahkan masalah  sistim pelindung panas (heat shield) pada Space Shuttle; serta beberapa misi pengiriman wahana penelitian ke planit Mars (a.l. Viking Lander).

7  Agustus  2012:  Sir  Bernard  Lovell,  astronomer, pendiri Observatorium  Jodrell  Bank di Cheshire  (UK) pada usia  98 tahun.
Kompleks  Jodrell  Bank  didominasi  oleh  teleskop  dengan jarak fokus (focal length) 76 mtr (250 ft) yang di tahun 1945 dirancangnya bersama koleganya Sir Charles Husband. Sejak itu Jodrell Bank seolah jadi ikon keunggulan Kerajaan Inggris di bidang science & engineering.
Ketika diresmikan pada tahun 1957, teleskop ini merupakan yang terbesar di dunia, dan beberapa hari sejak diresmikan berhasil menjejaki roket yang menempatkan Sputnik 1 ke orbitnya mengelilingi bumi — yang menandai awal dari era penjelajahan ruang angkasa.
Saat ini teleskop di Jodrell Bank masih merupakan ketiga terbesar di dunia, Serangkaian upgrades menjadikannya sebagai salah satu pemain utama dalam berbagai riset ten- tang pulsars, yang merupakan bagian dari kajian atas ilmu fisika modern, termasuk teori relativitas dari Einstein.
Tahun 2011 Jodrell Bank dimasukkan dalam  shortlist World Heritage Site (warisan dunia) di bidang riset dan edukasi.

25 Agustus 2012: Neil A. Armstrong (82 tahun) astro- naut — yang pada 20 Juli 1969 sebagai awak Appolo 11 menjadi manusia pertama yang meninggalkan jejak tapak kaki di permukaan Bulan.


Untuk menghormati pahlawannya, pada hari pema- kamannya, NASA mengeluarkan Statement sbb.:
Source: NASA HQ; Posted Friday, August 31, 2012

WASHINGTON -- Today, we pay tribute to a pioneering American; an explorer, a patriot and an individual who, with 'one small step,' achieved an impossible dream. Family,  friends  and  colleagues  of  Neil's gathered  to reflect on his extraordinary life and career, and offer thanks for the many blessings he shared with us along the way.

His remarkable achievements will be forever remem- bered, and his grace and humility will always be ad- mired. As we take the next giant leap forward in hu- man exploration of our vast universe, we stand on the shoulders of this brave, reluctant hero.
Neil Armstrong's first step on the moon paved the way for  others  to  be  the  'first'  to  step  foot  on  another planet. We have an obligation to carry on this uniquely American legacy.
A grateful nation offers praise and salutes a humble servant who answered the call and dared to dream .. ■


Neil A. Armstrong beristirahat di Modul Pendarat (Lunar Module) di permukaan Bulan segera sesudah menyelesai- kan “misi” jalan-jalan atau moonwalk-nya . (Credit: NASA)

Ucapan Armstrong saat dia menjadi orang pertama yang pernah  menapakkan  kaki  di  bagian  planit  (bumi)  yang “lain” ... : "That is one small step for (a) man, one giant leap for mankind," kini sudah menjadi bagian dari sejarah ke- manusian.
Kalimat singkat yang dipancarkannya dari  Laut Ketenangan (Sea of Tranquillity) itu bak klimaks dari upaya dan harapan berjuta  manusia  serta  curahan  anggaran  bertriliun  dollar yang dikucurkan para pembayar pajak di AS. Sepenggal kali- mat yang tertulis pada sekeping plaket yang juga ditinggal- kan di dekat jejak tapak kakinya yang berbunyi: “We came in peace for all mankind," seakan menegaskan bahwa Arm- strong dan rekannya Edwin "Buzz" Aldrin berada di sana se- bagai perwakilan dari seluruh penghuni planit Bumi.
Neil A.  Armstrong  meninggalkan  seorang  isteri,  dua  orang anak, 2 orang anak angkat,10 cucu, seorang adik laki-laki dan perempuan.
Neil lahir pada 5 Agustus 1930 di Wapakoneta, Ohio. Ia men- dapatkan S1 di bidang aeronautical engineering dari Purdue University dan S2 di bidang aerospace engineering dari Uni- versity of Southern California.
Berdinas sebagai penerbang Angkatan Laut (1949 -1952), selama Perang Korea ia terlibat dalam  78 operasi.
Tahun 1955 ia bergabung ke National Advisory Committee for Aeronautics (NACA) — cikal bakal dari NASA yang ada sekarang — sebagai pilot peneliti pada Lewis Laboratory di Cleveland.
Armstrong  kemudian  dipindahkan  ke  NACA's  High  Speed Flight Research Station di pangkalan Edwards, California. Sebagai pilot dia berada di jajaran terdepan dalam pengem- bangan berjenis pesawat, seperti X-15 (pesawat eksperimental  yang  dapat  terbang  pada  kecepatan 4,000 mph) dan lebih dari 200 jenis jet, pesawat bertenaga roket, helikopter, gliders dan sebagainya.

Armstrong terpilih jadi astronaut pada 1962, dan pada 16 Maret 1996 terbang sebagai komandan misi Gemini 8. Bersama astronaut David R. Scott ia melakukan uji coba awal bagi  penggandengan  (docking)  di  ruang  angkasa,  dengan satelit Agena sebagai sasaran penggandengan.


W6VIO             USA
JET PROPULSION LABORATORY ARC PO BOX 842
La Canada, CA 91012, USA
QSL-card dan mailing label W6VIO di QRZ.com (baca berita tentang “ulah” mereka pada Proyek Curiosity di halaman 1)

Kurang dari sejam sesudah berhasil docking, Gemini 8  ber- putar-putar (rolling) tak terkendali, bahkan saat mekanisme penggandengan dinon-aktipkan perputaran sempat menca- pai  1x  putaran/detik.    Rupanya  salah  satu  dari  16  retro rocket  Gemini terpicu untuk menyala oleh hubungan pendek pada rangkaian listriknya.
Sesudah +/- 30 menit berjuang dengan mengaktipkan be- berapa retro-rocket lainnya, Armstrong berhasil meng-stabil- kan Gemini, dan sesuai prosedur keselamatan (terkait retro- rocket yang diaktipkan sebelum waktunya) memutuskan untuk membatalkan misi dan kembali ke Bumi. MIsi berakhir dengan selamat dengan terceburrya Gemini 8 ke zona pen- daratan darurat di Pasifik  Barat,  mengakhiri penerbangan dramatis selama 10 jam 41 menit.
Apollo 11 diluncurkan pada 16 Juli 1969, dengan awak Neil Armstrong, “Buzz” Aldrin dan Mike Collins (Collins tinggal di Command Module yang mengorbit bulan saat Armstrong dan Aldrin berhasil mendaratkan modul pendarat Eagle di permu- kaan Bulan dan mengirim pesan radionya: "Houston ...., Tranquillity Base here ... The Eagle has landed ..."
Armstrong dan Aldrin menghabiskan sekitar 2 jam melaku- kan tiga eksperimen ilmiah serta mengumpulkan +/- 25 kg bebatuan Bulan. Hari berikutnya, sesudah menghabiskan 21 jam 37 menit  di Bulan, mereka menyalakan roket Eagles untuk bergabung kembali dengan Collins di Command Mo- dule, untuk kemudian di bawah koordinasi Houston kembali ke Bumi. Mereka mengakhiri misi 8 hari Apollo 11 dengan mencebur ke Pasifik, dekat kapal induk USS Hornet di mana President Richard M. Nixon sudah menunggu di dek untuk
mengelu-elukan ketiga pahlawan AS itu. ■


No comments:

Post a Comment