Saturday, 3 December 2011

Masih Ingat Kan ‘Ya? 0109

Masih Ingat Kan ‘Ya? 0109

Sekadar mengingatkan kembali, di edisi lalu kita ketemu rumus L = 143/f buat memotong kawat atau kabel waktu meracik antena dipole. Trus,‘gimana ceritanya kok ada yang jadi uring-uringan karena begitu antena yang sudah dipotong pas sesuai  rumus tadi dikerek ke posisinya, kok SWR ‘ngejeplak ke angka merah?

Yang mesti diingat adalah rumus tersebut memang hanya valid pada kondisi yang ideal yang tentunya
sulit ditemui di kehidupan sehari-hari. Nah, sekadar pelipur lara, berikut diwedar cerita gimana ngakali rumus tadi supaya mau beradaptasi dengan lingkungan di sekitarnya:

Misalkan saja yang sudah dirakit dan mau dinaikin adalah sebuah Dipole atau Inverted Vee dengan design frequency 7,055 Mhz yang menurut rumus sudah dipotong dengan ukuran panjang 20,26 meter (atau 2 x 10,13 mtr).

Cara penalaan dan penyesuaian:
1 Naikin antena ke posisinya, sambungkan feeder-line ke TX. Nyalakan TX dan putar dial ke 7,055 MHz. Taruh switch atau pencet tombol Mode di posisi TUNE. Kalau rig tidak dilengkapi dengan mode Tune ini, pindahkan mode ke posisi CW, tapi turunkan power sampai sekadar bisa “nggoyang”jarum SWR meter saja (10 - 15 W).

2 Aktifkan tombol SEND/TRANSMIT (atau pencet tuas PTT di mik) dan amati penunjukan SWR meter. Jika jarum SWR menunjukkan lebih dari
2:1, putarlah dial VFO cepat- cepat untuk mencari frekuensi yang menunjukkan SWR paling rendah (nggak usah 1:1). Kalau yang dipakai kebetulan Transceiver yang sopan (yang Ham-band- coverage doang,
yang nggak mau diajak transmit di luar band amatir), coba kecilkan RF-Gain, buka/keraskan AF- Gain dan terus putar dial VFO naik/turun sampai didapatkan suara NOISE/derau yang paling keras!
Jika frekuensi tersebut ketemunya DI ATAS 7,055 MHz, berarti antena yang ada sekarang terlalu PENDEK, sebaliknya kalau ditemukan DI BAWAH 7,055 MHz, ya berarti antenanya kelewat PANJANG.

3 Catatlah frekuensi yang baru tersebut (sebut saja f ) secarik kertas, misalkan  f= 7,125 MHz.

4 Masukkanlah bilangan L di atas ke dalam rumus kembali, tetapi sekarang pakailah f menggantikan nilai f, sehingga didapat nilai baru sebagai PEMBILANG atau x dalam rumus L= x/f atau 20.26 = x/7.125, yang akan mendapatkan x =144,4 sebagai PEMBILANG BARU dalam rumus yang baru DISESUAIKAN tersebut.

5 Ulangilah proses perhitungan, kali ini dengan memakai pembilang baru dalam rumus Lnew = 144,4/f, yang akan mendapatkan (144,4/7,055) = 20,47 M sebagai ukuran panjang yang sudah disesuaikan.

6 Hitung pula (L-L)/2 = (20,47-20,26)/2 = 10,5 Cm, yang merupakan ukuran yang harus DITAMBAHKAN pada masing-masing sisi atau kaki antena tersebut.

7 Sekarang tinggal sambungkan kawat ukuran 10,5 Cm tersebut di masing-masing ujung antena, tepat  EBELUM ikatan pada isolator. Solder baik-baik dan kuaskan lapisan epoxy atau silicon seal pada
bekas solderan (atau tutup dengan selotip kelistrikan yang bagus kualitasnya macam di3M, Scotch dsb.) untuk memberikan perlindungan tambahan terhadap pengaruh cuaca pada bekas solderan tersebut.

Proses sebaliknya akan  terjadi jika ukuran antena kedapatan terlalu panjang, lha ya ujung kaki-kakinya harus dipotong seperlunya.  Usahakan agar penambahan mau pun pemotongan TIDAK mengubah posisi ikatan pada isolator, karena ini akan mengubah capacitance atau END EFFECT yang sudah termasuk dalam
perhitungan sebelumnya.Kalau kondisi mengizinkan (belum keburu hujan atau kadung kelewat sore) ya sekalian antena dikèrèk kembali ke posisi semula, trus sekalian dicoba dipanthengi sinyal lagi... Insya Allah, SWR 1:1 sekarang bisa langsung ketemu!

Kalau sesudah proses ini ternyata SWR masih belum menunjukkan ratio yang layak (<1,5:1), berarti masalahnya BUKAN hanya terletak pada ukuran antena yang melenceng dari panjang resonan, tetapi mungkin bisa ditelusuri dari masalah impedansi yang belum laras (mismatch) antara output TX (50 Ohm) dengan impedansi pada feed point  antena, grounding yang kurang bagus, dsb.

Kalau males nyelusuri satu-satu untuk nyari biang kerok permasalahan padahal sudah ngebet banget mau transmit, ya pasangkan saja ANTENA TUNER di belakang Transceiver anda. Belum punya Antena Tuner?
Nah, kita jumpa lagi di edisi depan dengan rancangan Antena Tuner yang bisa di- homebrew dengan bahan
yang masih mudah dicari di pasar loak atau junk box!

No comments:

Post a Comment