Sunday, 4 December 2011

Ngobrol Ngalor Ngidul 0310

Ngobrol Ngalor Ngidul 0310  

Subtitusi Komponen Perakit Antena

Ada pertanyaan? Sila kirim ke orari-news@yahoogroups.com atau konsultasi langsung ke
unclebam@indosat.net.id

Sekadar mengingatkan kembali, di akhir clotèhan tentang aluminium tubing & berbagai  aplikasi/substitusinya di edisi lewat, penulis janji di edisi ini mau ‘ngobrolin tentang substitusi buat komponen- komponen lain pada perakitan antena.


Kali ini kita coba back-to-basic dulu, taruhlah kita lagi ancang-ancang mau naikin wire antenna macam antena dipole (atau berbagai variantnya macam Inverted Vee, linear-loaded shorted dipole), atau loop antenna berbahan dasar kawat atau kabel. Kalau kawat/kabel ante- na sudah dipotong pas sesuai ru- mus & siap dinaikin, mesti dipikirin dan disiapkan juga beberapa kom- ponen misalnya isolator dan peren- tang untuk merentangkan antena di antara tiang-tiangnya. Pada jenis center-fed dipole diperlukan juga isola- tor di tengah untuk menggantung feeder line dan mengèrèk struktur an- tena ke atas, dan spacer kalau mau pakai open wire sebagai feeder linenya. Tulisan kali ini akan mengulas cara mengadakan/substitusi komponen tersebut, kalau misalnya ‘nggak ke beli baru dari toko atau memang dari sononya memang terniatkan untuk menghomebrew  semua yang memang bisa diakal-akali untuk dibikin sendiri.


ISOLATOR 
Isolator versi ko- mersial terbuat dari gelas, keramik atau porselen, yang secara elektris memang bagus banget fungsinya sebagai isolator (penyekat). Doeloe- nya, paling terkenal isolator dari ba- han Pyrex (ya, seperti yang dipakai XYL buat ‘ngopen adonan kué di oven microwave) yang memang lan- tas disebut isolator Pyrex. Tapi, iso- lator beginian memang serba berat adanya: berat di fisik (timbangan- nya) dan berat di ongkos! Untuk versi hasta karya biasanya dipakai potongan pipa pralon (PVC) 3/8,½ atau ¾" sepanjang ±10 cm yang dilobangi kedua ujungnya, sedang untuk isolator di titik tengah yangbiasanya sekaligus sebagai feed point antena dipole, inverted vee atau G5RV dengan feeder line dari coax, feeder TV atau open wire dapat di buat dari sok T (tee-connector) PVC ukuran yang sama. Sok PVC ini biasanya dibuat  pakai tulang, lebih tebal dan lebih kokoh dari pipanya sendiri, karena- nya bakal  cukup andal untuk di sa- lahgunakan sebagai center isolator yang justru mesti terus menerus ke- bebanan tarikan ke kiri-kanan dan bawah (beban berat dari feeder line).

Kalau mau isolator dengan sifat di- elektrik (penyekat) yang lebih baik, bisa dipakai  potongan aclyric strip/ teflon sheet tebal 2 - 4 mm (tergan- tung bebannya nanti) ukuran 2 x 5 cm yang dilubangi kedua ujungnya. Untuk center isolator, acrylic atau tef- lonnya dibentuk seperti lambang pa- lang merah (+) atau salib supaya e- nak ‘ngegantungnya (sisi tegak bagi- an atas ‘nggak usah sama panjang dengan sisi lain karena bagian ini nantinya cuma untuk menggantung struktur antena ke tower atau kèrèkannya).

Seperti pernah disebut di salah satu tulisan sebelum ini (cara pembuatan open wire  feeder) acrylic bisa dipulung dari bak sampah biro iklan yang membuat barang promosi dari acry- lic, sedang teflon bisa ditilep dari da- pur XYL, dalam bentuk bekas talenan (chopping board, alas untuk po- tong-memotong sayur atau daging). Teflon yang sesudah dipakai satu- dua tahun biasanya jadi item dekil sehingga tidak lagi laik pajang (dan pakai) di dapur. Kalau mau yang kualitas bagus ada yang impor (dari Amrik, Jepun atawa Korea yang biasanya mencantumkan merek DuPont™ sebagai pemasok bahan teflonnya), atau buatan lokal. Kalau ketemu yang lokal, ya ikuti prinsip teliti sebelum membeli, karena yang banyak ber- edar adalah talenan dari bahan plas- tic/nylon, bukan teflon! Yang begi- nian penulis ‘nggak berani jamin, karena baru kejemur 1-2 minggu aja sudah bakalan bengkok, ‘nglinthing dan sebagainya.

dalam praktek, usahakan menutup atau melapisi bekas titik sambungan/solderan dengan  bahan yang tahan air dan cuaca untuk menghindari shorted atau korts- luiting kalau kena hujan atau embun malam hari. Penulis biasanya pakai lem Araldit atau Epoxy Steel (yang suka dipakai untuk nembel sementara keboco- ran pada radiator). Perlakuan yang sa- ma juga lakukan pada ujung coax, seal baik-baik supaya bener-bener tertutup
dan air tidak meresap lewat situ. Untuk coax memang ada isolasi ban khusus, antara lain yang merk Coaxseal, yang liat waktu baru dibuka dari gulungan, tapi mengeras begitu diaplikasikan.

PERENTANG
Untuk meren- tang struktur wire antena dari isola- tor (di ujung kawat) ke tiang atau untuk ‘ngèrèk antena ke posisinya, dapat dipakai senar pancing nylon (mono filament nylon fishing line), yang jauh lebih kuat dan tahan cuaca serta polusi ketimbang tambang plastik yang ukurannya lebih besar, dan tidak dikhawatirkan akan ikut berresonansi seperti kalau memakai kawat. Bisa didapat dalam bentuk rol-rolan @ 30 m (100'), cari yang ketahanan bebannya (disebutkan di pembungkusnya) di atas 90 lbs atau 50 kg, dengan Ø 0,5 - 1,2 mm (no- mor 500 - 1200). Jangan kelewat kecil karena pada proses pengèrè- kan bakal bikin sakit di tangan dan jari (apalagi kalau sudah ada beban), dan jadi ‘mbandul serta ‘ndut-‘ndu- tan waktu dipakai ‘ngèrèk antena ke atas;  jangan pula kelewat gedé kare- na kalau sudah dipakai ± setahun a- kan jadi kaku, kalau mesti nurunin atau mengubah ketinggian antena jadi agak susah diulurnya di samping tambah susah juga buat ‘ngebuka ikatan/simpul dan ‘ngi- ketnya kembali). Cara mengikatkan ke isolator sama dengan cara ngikat pada mata kail, dengan membuat paling tidak 1 + ½ (jadi bukan satu setengah) kali simpul mati (tanya rekan pramuka atau hobbyist mancing yang ini 'gimana pula macam- nya), yang akan saling mengunci jika ditarik atau diregang, sehingga ti- dak akan ‘ngegrosot (melorot) lepas karena licin.

SPACER - Kalau diperlukan spacer yang pendek ukurannya (± 20 cm) untuk membuat open wire feeder, bisa dipakai potongan acrylic sheet seperti pada pembuatan isolator di atas.

Lagian jarang open wire untuk feeder line dibuat dengan jarak antarelemen lebih dari 15 cm, 7,5 – 10 cm sudah cukup memadai – lihat kembali rumus perhitungan bikin open wire feeder di tulisan beberapa waktu lewat.

Bisa juga dipakai belahan bambu, seperti yang dilakukan para panda- hoeloe sebelum ditemukan pipa PVC dan batang acrylic. Tentunya bambu juga mesti ditreat dulu untuk ‘nutup pori-porinya, misal dengan dipernis, dicat atau ditreat dengan epoxy resin (seperti pada pembuatan Boom pada tulisan di edisi lewat); angkatan pendahoeloe kita doeloe mau bersusah-susah merendam po- tongan bambu tersebut dalam laru- tan paraffin, lilin atau malam batik mendidih barang 20 - 30 menit! Potongan kayu (apalagi bangsanya jati, kamper dan nyatoh) rasanya kurang cocok untuk spacer karena terlalu berat, kecuali kalau mau dipakai sekadar untuk eksperimen se- lama 2 - 3 bulanan, bisa dicari kayu yang entengan macam kayu ramin, meranti, surèn, jinjing, sengon dan randu. Cari yang bener-bener sudah kering, lantas ditreat dengan 2 - 3 sapuan kuas varnish (tunggu kering dulu sebelum penguasan berikut- nya) atau di UV curing seperlunya. BTW, seperti disebut di awal tuli- san wire antenna yang lain adalah loop antenna dan salah satu variantnya adalah (Cubical) Quad antenna.

Walau pun sempat disenggol ‘dikit di edisi lalu, tidak ada salahnya untuk diu- lang lagi di sini, khusus dari sisi pandang komponen yang diperlu- kan dalam perakitannya.

Tapi… di edisi depan ya? :) CU ES 73! [73]

No comments:

Post a Comment