Friday, 9 December 2011

Masih Ingat ‘kan Ya? 0512

Masih Ingat ‘kan Ya? 0512

RX Antenna 160 m

Pada edisi ini perangkum ‘ngejanjiin mo’ ‘ngulas tentang RX-antenna untuk Top- band, tapi sebelum langsung ke situ ada sesuatu yang ketinggalan untuk “naik ce- tak” di edisi yang lalu, yaitu orèk-orèkan tentang antenna yang dipaké OM Budi, YB2UJY waktu ikutan Krakatau Low Band QSO-party bulan lalu.

Seperti yang sudah disebutkan, mas Budi memakai shortened loaded Dipole dengan ukuran yang tidak lebih panjang dari sebuah full size Dipole 80 M. Untuk yang berminat ‘ngejajal, gambar berikut adalah ukuran sebelah sayapnya:


Seperti bisa dilihat pada gambar, elemen- nya terdiri dari kawat/kabel diameter 1.8 – 2.0 mm sepanjang 5,10 meter (yang membuatnya juga bisa bekerja di 20 M) + pig-tail sepanjang 14,80 meter, dengan disela Loading  Coil yang dibikin dari 35 lilit kabel NYA 1,0 - 1,5 mm pada koker dari pipa PVC diameter 3” sepanjang +/-
20 cm, dengan ketebelan isolasinya sebagai spacer (jarak antar lilitan).

Untuk membuatnya bisa “masuk” ke la- han di QTH-nya yang memang pas-pasan, mas Budi  menggantung antennanya sebagai sebuah Inverted Vee dengan ke- tinggian feedpoint sekitar 16-17 meteran dari permukaan tanah. Belum ada “kajian teknikal” tentang kinerja dan karakteristik antenna ini, tapi mas Budi  cukup puas, karena dengan antenna yang sepenuhnya dirancang dan dirakit sendiri ini bliauw bisa ikutan masuk kelompok elite the Top Banders  dari QTH sendiri, setelah selama ini bliauw cuma bisa operate ramé-ramé kalo’ ada DX-pedition, Field day dan seba- gainya, walau pun di banyak kesempatan tersebut tokh mas Budi memakai antenna yang dia sendiri ikutan repot waktu ‘ngrancang dan naikinnya.

Kembali  ke awal tulisan, perangkum su- dah menyebutkan bahwa hampir semua antenna untuk TX juga bisa dipakai seba- gai receiving antenna.

Karena kebanyakan TX-antenna tersebut cenderung omni-directional karakternya, banyak yang terpikir untuk membuat RX antenna yang terpisah, yang uni ato bi- directional dengan dimensi yang syukur- syukur bisa ditangani sendiri (self- manageable) oleh sang operator. Orang lantas menoleh ke berjenis rancangan Loop---antenna yang memang bisa meme- nuhi kedua kriteria tersebut, seperti ran- cangan WN6F yang diwedar berikut ini.

Untuk mendapatkan efek bi-directional Loop ini dibikin dari kabel coax sepanjang 0,1 - 0,5 lambda, jadi untuk coverage 160 M  siapkan aja paling tidak 15 meter coax RG-58.

Dari   coax tersebut buat sebuah bentuk “?” (tanda tanya) terbalik, yang terdiri dari sebuah Loop berbentuk bujur sangkar sama sisi (3 - 4 meter per sisi) dan sejuntai ujung vertikal (sebagai feed line) yang diterminasi dengan konektor PL-259 untuk menyambungkannya ke RX.
Kedua  ujung Loop JANGAN sampai saling tersambung supaya tidak membentuk Loop yang tertutup. Dari   seutas coax ter- sebut akan didapat dua buah Loop, masing-masing Loop-1 yang merupakan receiving loop-nya, dan Loop-2 yang ber- fungsi sebagai coupling loop yang meng- kopel (pick-up) sinyal yang diterima lewat Loop-1 dan meneruskannya (melalui feed line) ke RX.

Loop-1 adalah shield ato outerbraid dari coax, yang seperti bisa diamati dari gam- bar berikut pada sisi atasnya dipotong (braid-nya aja) membentuk gap/celah selebar 1”. Ujung luar braid ini mesti dijumper ato dishort ke braid dari feedline.

Loop-2 adalah inner conductor dari coax, yang sebagai Coupling Loop meng-kopel sinyal yang diterima lewat gap/celah pada Loop-1 tadi. Berbeda  dengan Loop-1,
Loop-2 ini dibuat floating, artinya ujung- nya (+ pada gambar) TIDAK disambung ke mana-mana.

Lho, kok semua ukuran dibuat fixed ‘gitu, bagaimana kalo’ mau adjusting SWR ato nge-fine tuning ke frekwensi tertentu? Well, antenna ini dirancang hanya untuk RECEIVE ONLY, jadi jangan coba-coba ato terpikir untuk memakainya untuk meman- car, jadi untuk urusan SWR sih ‘nggak perlu diheboh-hebohin amat.
Untuk optimizing kinerjanya di frekuensi tertentu, WN6F menganjurkan untuk me- nyelakan sebuah matching unit ato tuner sederhana di ujung feedline, sebelum di konèk ke RX.

Karena antenna ini TIDAK  untuk meman- car, komponen-komponen tuner tersebut (L dan C) tentunya tidak harus dari jenis transmitting type yang memang ketat persyaratannya.

Edisi mendatang kita akan wedar rang- kaian T yang disarankan WN6F yang gampang dibuat sendiri.

73 ES CU, DE bam ybØko/1
[73]

No comments:

Post a Comment