Friday, 9 December 2011

Masih Ingat ‘kan Ya? 0508

Masih Ingat ‘kan Ya? 0508

3 Bander Antenna (80-40-15 m) Dipole

Antenna   multiband yang paling sederha- na untuk amatir radio tingkat Siaga   dan Penggalang (walaupun bukan barang ter- larang buat Penegak berkantong cekak) adalah antenna kumis kucing (atau FAN Dipole, kata orang sono), yang berupa be- berapa buah Dipole (untuk masing-ma- sing band) yang di feed jadi satu. Karena antenna untuk band 40M bisa juga beker- ja sebagai triple harmonic di 15M, maka untuk mendapatkan 3 bander (80-40-15 m) antenna lantas cukup dibuat 2 (dua) buah Dipole   saja, masing-masing untuk band 80 dan 40M (gambar bawah).

Untuk memudahkan pengerjaan dan in- stalasi-nya, elemen-nya lantas bisa dibuat dari zip-cord (kabel untuk instalasi ke- listrik-an di rumah) atau kabel speaker (yang merah-item, atau paké kabel audio jenis Monster yang memang bagus untuk di-alihfungsi-kan jadi bahan antenna) -- yang berupa 2 (dua) ler atau utas kabel yang dari pabrik di mold dijadiin satu. Kabel tersebut dipotong seukuran 1/2λ di 80 m, kemudian salah satu konduktornya dipotong (persisnya dikowak, karena bagi- an ujung sesudah titik potongan tetap di- biarkan di tempatnya) sebagai elemen 40 m (gambar bawah).


Untuk bisa menahan beban tarikan ke kiri/kanan pada bentangan antenna yang 40 meteran tersebut maka idealnya elemen dibuat dari kawat dengan diameter 1.6 – 2 mm, sehingga kaya’nya feeder TV (yang juga berbentuk 2 ler kawat dijadiin satu) adalah merupakan pilihan terakhir, karena sekarang ini sudah susah dicari kabel beginian yang cukup gedé diameter konduktornya. Dalam praktek, mesti dipi- kirkan juga bagaimana cara ‘ngakali agar bagian yg dikowak tadi tidak tersobek karena kuatnya tarikan ke kiri dan ke kanan (misalnya dengan menjepit bagian tersebut di antara dua potongan kulit (ba- tang) bamboo @ 10-13 cm, terus di cor dengan lem epoxy jenis dry fast -– yang bisa mengering dan mengeras dalam waktu sekitar 5 menit).

Note:  sekitar tahun 72-73, selama bebe- rapa bulan penulis sebagai ycØko sempat mengudara dengan rancangan ini dari QTH di daerah Slipi, dengan memaké ribbon-type TV feeder line (yang zaman itu masih bisa didapat dengan konduktor serabut diameter +/- 1mm) sebagai sisi flat-top dan coax RG-213 untuk feeder ke rig lawas TRIO TS-500.

Dengan   mengambil 3,700 &  7,050 MHz sebagai design frequency, bisa dibahan element dengan ukuran L80  = 2 x 19.25 = 38.50 mtr dan L40  = 2 x 10 = 20 mtr. Uku-  ran “pas”-nya tentunya nanti dicari lewat proses pruning & trimming (pemotongan ‘dikit-demi-‘dikit) pada saat penalaan.

Bent Dipole untuk kapling BTN/Perumnas 
Bentangan yang hampir 40 meteran ter- sebut tentunya membuat keder rata-rata amatir di daerah perkotaan, yang mesti ‘nrimo untuk tinggal di kapling-kapling BTN atao PERUMNAS, atao suk-sukan be- radu pagar di daerah-daerah agak pinggi- ran. Mengambil asumsi ukuran kapling yang 10x12  m2 atau 7x15 m2, barangkali salah satu pilihan yang bisa dijajagi ada- lah dengan menekuk (bending) Dipole ter- sebut, sehingga didapatkan bentuk Loop yang tidak sama sisi (lebih mirip bentuk persegi panjang atao Rectangular) seperti di gambar berikut.

Supaya didapatkan kinerja (terutama efisiensi-nya) yang tidak terlalu mlèncèng dari aslinya, ada beberapa persyaratan yang mesti dipenuhi, a.l.:

1. Segmen   A   idealnya TIDAK LEBIH PEN- DEK dari 9 meter (lihat keterangan di bawah).
2. Segmen   W idealnya dibuat sependek mungkin, tapi JANGAN lebih pendek dari 1,25 mtr.
3. Umpama saja cuma kebeli 20 meter kabel dual conductors (dibagi 2 jadi @ 10 mtr per sayap, yang berarti sudah deket dengan ukuran 1/4λ di 40 m), segmen C adalah untuk meng-genap- kan/memperpanjang elemen untuk mendapatkan ukuran 1/4λ di 80 m yang kl. 19 mtr/sayap itu. Prunning & trimming dilakukan pada segmen C ini, sehingga tidak harus memotong-mo- tong kabel dual-conductors yang relatip lebih mahal.
4. Idealnya antenna dibentang pada bi- dang horizontal (jadi gambar di atas ta- di bisa dianggap sebagai gambar TAMPAK  ATAS).
5. Untuk lebih menghemat tempat, insta- lasi bisa saja dibuat sebagai Inverted Vee dengan posisi feedpoint yang se- yogyanya tidak lebih rendah dari 10 meter (1/8λ pada band 80 m). Bertam- bah tinggi posisi feedpoint, bertambah bagus juga kinerja yang bisa diharapkan (!)
6. Antenna   di feed dengan coax RG-58, seyogyanya lewat current balun 1:1 yang diselakan di feedpoint.

Berikut  adalah 4 opsi ukuran/parameters untuk 3-banders Bent   Dipole  yang bisa di- coba (2 opsi di kolom paling kiri akan menghasilkan tampakan berupa persegi panjang yang “gemuk” – sehingga mung- kin harus dibentang di antara 4 tiang, se- dangkan 2 ukuran di kolom paling kanan barangkali lebih cocok untuk mereka
yang beruntung untuk bisa ‘mbentang an- tenna ‘nyebrangi jalan, atao kebetulan ada kapling di sebelah yang belum dibangun):



Penalaran Kerja Antenna dan Kinerja yang Diharapkan
Butir  1 – 2 di atas bisa diterangkan dengan mengamati diagram distribusi arus/current distribution pada bentangan antenna 1/2λ dalam kaitannya dengan beberapa kaidah dalam urusan pembon- saian antenna sebagai berikut (baca juga suntingan OM Sudarmanta, YC1DCN di rubrik 3-NG berturut-turut pada BEON 3 edisi yang lalu):

1. Sekitar 87% dari sinyal yang dilempar ke angkasa berasal (atau berangkat) dari bagian antenna yang memben- tang +/- 67% di tengah-tengah ben- tangan antenna.
2. Dalam melakukan pembonsaian upa- yakan untuk mendapatkan ukuran ba- ru yang TIDAK LEBIH PENDEK dari 70% ukuran asli.
Bertolak  dari kaidah #1 sebisa mungkin upayakan untuk tidak menguthak-athik bagian yang 67% tadi, yaitu bagian de- ngan current loop (maxima) pada benta- ngan antenna.


Gambar di atas memperlihatkan distribusi arus pada bentangan antenna yang me- ngambil angka bulat 40 mtr sebagai uku- ran 1/2λ pada 80 m, di mana lantas bisa diperkirakan segmen yang 67% tsb. mem- bentang sekitar 13 mtr per sayap (dihi- tung dari dari feed point). Merujuk kepada kaidah # 2 didapatkan bentangan sekitar 9 mtr/sayap adalah merupakan ukuran MINIMAL yang harus dipertahankan, se- hingga ukuran A yang kurang dari 9 mtr pada tabel di atas hendaknya dianggap sebagai suatu nilai yang kompromistis si- fatnya, yang tidak akan bisa memberikan kinerja optimal.

Dengan   kondisi instalasi yang sama, di 80 m dengan opsi L=19 mtr kinerja bent dipole (terutama efisiensi)-nya tidak akan terpaut jauh atau nyaris sama dengan full-size Dipole biasa.  Ke”tebel”an kon- duktor (dari 2 ler kawat yang dirangkap) bisa seduikiiiit memperlebar bandwidth- nya. Di   40 m bandwidth 100 KHz sepan- jang band sepertinya akan gampang un- tuk bisa didapatkan; sedangkan di 15 m dengan panjang elemen yang mendekati ukuran 1λ tersebut antenna ini akan be- kerja sebagai sebuah collinear Zepp Antenna dengan Gain sekitar 2 dBd.

73, de bam, ybØko/1

No comments:

Post a Comment