Ngobrol Ngalor Ngidul 0704
Pancaran NVIS (Near-Vertical Incident Sky wave), bagian III
kalo’ ada pertanyaan sila kirim lewat Ja-Um: buletin@orari.net MILIST orari_news@yahoo.groups.com
JaPri: unclebam@gmail.com
Sekedar mengingatkan kembali, antena militer AS2599/GR dirancang sebagai antena portable yang bisa ditenteng- tenteng operatornya untuk bekerja (de- ngan ATU) pada rentang Frekuensi 2-30 MHz, dan dengan rentang frekuensi tersebut sebenarnya tidak di optimize untuk aplikasi NVIS di lingkungan amatir, apalagi di YB-land yang lebih mengandal-kan band 80 dan 40m untuk jaringan komunikasi lokal dan regional di saat- saat darurat ato bencana.
Juga keharusan menggunakan ATU ten- tunya akan mengurangi fleksibilitas ke-seluruhan konfigurasi, walaupun sekarang ini sepertinya ATU (baik yang internal/built in maupun yang merupa- kan independent unit) sudah merupakan “kelengkapan wajib” di tiap stasiun, baik yang di base, portable maupun mobile.
Untuk menyesuaikan modifikasian AR2599/GR versi Jelinek N6NVG (yang diwedar di edisi kemarin) dengan sikon lokal, penulis mencoba mengadopsi rancangan antena dualband 80-40m untuk dikombinasikan dengan cara perakitan (dan instalasi) versi N6NVG tersebut.
Versi gado-gado ini menggunakan 40m sebagai band utama untuk bekerja baik di siang maupun malam hari, dan 80m sebagai band cadangan di saat propaga- si kurang mendukung untuk terus beker- ja di 40m.
Sebagai “bahan racikan” penulis ambil antena dualband 80-40m yang diperke- nalkan OM Alrijanto YBØFH (yang pernah naik tayang di BeON beberapa tahun silam) yang secara skematik bisa di- amati di Gambar 2.
Antena dualband 80-40m ini aslinya adalah sebuah Dipole untuk band 40m yang diberi loading coil (yang berfungsi sebagai trap) untuk membuatnya seka-ligus bekerja di 80m. Karenanya, proses perakitan antena (untuk ber)NVIS ini diawali dengan menyiapkan 2 (dua) set 40m Dipole, taruhlah yang ditala di frek- wensi tengah band tersebut (7.050, ato bikin aja untuk resonan di frekwensi Nusantara Net yang di 7.055 MHz itu).
Kembali merujuk ke Gambar 1, set per- tama nantinya difungsikan sebagai “short wire”, sedangkan set ke-2 sesudah ditambahkan loading coil dan PigTail-nya serta ditala di 80m (tarohlah dibuat resonan di 3.860 MHz) nantinya difungsikan sebagai sebagai “long wire”- nya.
Proses perakitan dan instalasi dilakukan persis sama ato mengikuti proses pada
pembuatan versi Jelinek N6NVG yang diwedar di BeON 0703 yang lalu, yang bisa disarikan sebagai berikut:
1. Instalasi dibuat seperti instalasi 2 buah Inverted Vee yang dibentang saling menyilang ke 4 arah, sehingga bentangan elemen antenna/radiator dapat sekaligus berfungsi sebagai guy wires bagi mast/tiang utama (yang di tengah).
2. Mast dibuat dari bahan non metal/ non-conductive (pipa PVC/fiberglass, dia. 1.5”) setinggi +/- 5 mtr.
3. Ujung-ujung radiators ditarik (ke luar) ke 4 arah dan diikatkan ke tiang pan- cang. Usahakan ujung radiators berada pada titik +/- 2 mtr DPT/dari permukaan tanah. Gunakan snaar pancing nylon sebagai perentang antara isolator di ujung radiators de- ngan ikatan di tiang pancang.
4. SEYOGYANYA kedua set Dipole di- bawa ke lapangan (untuk dirakit dan di install) dalam keadaan SUDAH ter- tala (tuned to resonant). Dalam kon- disi seperti ini pemakaian ATU sudah tidak terlalu diperlukan.
5. Dengan konfigurasi seperti di atas, bandwith di 80m akan terlalu sempit (+/- 50 KHz) untuk dioperasikan tan- pa ATU. Untuk “sedikit” memperlebar bandwidth ini gantilah Pigtail dengan kabel dwi-konduktor (misalnya kabel speaker Monster). Dalam keadaan Pigtail sudah tersambung dengan radiator 40m + loading coil, tala an- tena untuk resonan di sekitar 3.600 MHz (kalo’ juga diniatkan bekerja de- ngan mode CW) ato 3.700 MHz (voice only). Proses berikutnya adalah me- motong ’dikit-demi-’dikit salah satu konduktor sehingga didapatkan resonansi di sekitar 3.850 MHz ...
6. Nah, TANPA mengharapkan sering- sering terjadi bencana yang mengha- ruskan anda ber NVIS, tidak ada salah- nya untuk membuka payung sebelum hujan dengan segera menyiapkan NVIS antenna anda …..
Selamat bereksperimen ES GL …. [73]
No comments:
Post a Comment