Ngobrol Ngalor Ngidul 0205
Wèlèh wèlèh wèlèh, disamping agak telat, tulisan ini kok ‘ndilalah musti diawali dengan beberapa ralat atas beberapa salah cetak pada tulisan di edisi yang lalu, supaya pembaca setia ‘nggak jadi bingung karena atau merasa dapat petunjuk yang salah dari apa yang salah-cantum tersebut, yaitu:
1. Baris ke 3 alinea ke 3 mestinya dibaca: ... walau pun secara fisik panjangnya jadi tinggal 70– 80%nya), asal kita tahu... dst;
2. Alinea berikutnya (ke 4) sebaiknya dibaca: SECARA ELEKTRIS, ukuran/panjang sebuah antena tetap bisa dipertahankan (atau dipulihkan) bila bagian yang terpotong atau terbuang dalam proses pemendekan sebuah antena dapat diganti dengan:
3. Baris ke 2 kalimat ke 2 pada bahasan tentang LOADING COIL (1) mestinya dibaca: ... (matchingnya lebih mudah), tapi nilai induktansi (bilangan; mH atau mikroHenri-nya) yang diperlukan juga bertambah ... dst;
4. Kalimat ke 2 pada bahasan tentang TRAP (2), mestinya dibaca: Trap dipakai pada antena yang dirancang untuk bekerja lebih dari satu band (misalnya rancangan Duo atau Tri Bander) dan dibuat sebagai rangkaian dengan faktor Q yang tinggi, sehingga... dst;
5. Baris terakhir (ke 3) pada kalimat pengantar di alinea kesimpulan, sebaiknya dibaca: ... dari uraian di atas bisa kita simpulkan jadi 10 butir bahan pertimbangan, kiat atau kaidah dasar dalam mereka dan merakit elemen antenna yang di perpendek ukuran fisiknya:
Edisi ini kita isi saja dengan beberapa gambar yang berkaitan dengan masing-masing kiat pemendekan yang diulas bulan lalu, sesuai dengan urut-urutan yang ada. Edisi ini kita isi saja dengan beberapa gambar yang berkaitan dengan masing-masing kiat pemendekan yang diulas bulan lalu, sesuai dengan urut-urutan yang ada:
1. LOADING COIL: berupa sebuah L atau kumparan (coil) dengan nilai induktansi yang tetap (FIXED atau LUMP IN- DUCTANCE), yang dipasang sebagai BASE, CENTER dan END atau TOP loading).
CAPACITIVE HAT (topi atau payung kapasitip) dibuat dari disk (piringan) aluminium atau kalo’ ngeri bakal kelewat berat bisa diganti dengan kerangka kawat yang ujung-ujungnya saling disambung, atau pada antena vertikal berupa rentangan kawat yang sama panjang kekiri-kanan (sehingga struktur antena kelihatan berbentuk seperti huruf T atau V terbalik).
Wèlèh wèlèh wèlèh, disamping agak telat, tulisan ini kok ‘ndilalah musti diawali dengan beberapa ralat atas beberapa salah cetak pada tulisan di edisi yang lalu, supaya pembaca setia ‘nggak jadi bingung karena atau merasa dapat petunjuk yang salah dari apa yang salah-cantum tersebut, yaitu:
1. Baris ke 3 alinea ke 3 mestinya dibaca: ... walau pun secara fisik panjangnya jadi tinggal 70– 80%nya), asal kita tahu... dst;
2. Alinea berikutnya (ke 4) sebaiknya dibaca: SECARA ELEKTRIS, ukuran/panjang sebuah antena tetap bisa dipertahankan (atau dipulihkan) bila bagian yang terpotong atau terbuang dalam proses pemendekan sebuah antena dapat diganti dengan:
3. Baris ke 2 kalimat ke 2 pada bahasan tentang LOADING COIL (1) mestinya dibaca: ... (matchingnya lebih mudah), tapi nilai induktansi (bilangan; mH atau mikroHenri-nya) yang diperlukan juga bertambah ... dst;
4. Kalimat ke 2 pada bahasan tentang TRAP (2), mestinya dibaca: Trap dipakai pada antena yang dirancang untuk bekerja lebih dari satu band (misalnya rancangan Duo atau Tri Bander) dan dibuat sebagai rangkaian dengan faktor Q yang tinggi, sehingga... dst;
5. Baris terakhir (ke 3) pada kalimat pengantar di alinea kesimpulan, sebaiknya dibaca: ... dari uraian di atas bisa kita simpulkan jadi 10 butir bahan pertimbangan, kiat atau kaidah dasar dalam mereka dan merakit elemen antenna yang di perpendek ukuran fisiknya:
Edisi ini kita isi saja dengan beberapa gambar yang berkaitan dengan masing-masing kiat pemendekan yang diulas bulan lalu, sesuai dengan urut-urutan yang ada. Edisi ini kita isi saja dengan beberapa gambar yang berkaitan dengan masing-masing kiat pemendekan yang diulas bulan lalu, sesuai dengan urut-urutan yang ada:
1. LOADING COIL: berupa sebuah L atau kumparan (coil) dengan nilai induktansi yang tetap (FIXED atau LUMP IN- DUCTANCE), yang dipasang sebagai BASE, CENTER dan END atau TOP loading).
CAPACITIVE HAT (topi atau payung kapasitip) dibuat dari disk (piringan) aluminium atau kalo’ ngeri bakal kelewat berat bisa diganti dengan kerangka kawat yang ujung-ujungnya saling disambung, atau pada antena vertikal berupa rentangan kawat yang sama panjang kekiri-kanan (sehingga struktur antena kelihatan berbentuk seperti huruf T atau V terbalik).
2 TRAP: Pada dasarnya Trap adalah sebuah rangkaian LC parallel yang dibuat untuk berresonansi pada frekuensi tertentu.
Seperti disebut pada tulisan di edisi lalu, trap dipakai pada antena yang dirancang untuk bekerja lebih dari satu band (misalnya rancangan Duo atau Tri Bander), misalnya pada sebuah antena tri-bander 20-15-10 m misalnya (lihat gambar). Trap tempo doeloe (dilansir pertama oleh Art Buchanan W3DZZ, QST 06/55) dibuat dari komponen L berupa kumparan tanpa koker (AIR CORE COIL) plus komponen C yang berupa kapasitor bervoltage tinggi. Karena sejak dekade 80’an kapasitor tegangan tinggi jadi langka dan mahal (teknologi elektronika beralih ke penggunaan komponen bertegangan rendah), maka dicari cara pembuatan trap yang lebih praktis, ringkas dan mudah.
Rancangan R H Johns W3JIP (QST 05/81) dan Garry O’Neil N3GO (HR 10/81) mengawali era pembuatan trap dari lilitan potongan kabel coax RG58A/U (untuk power tinggi) atau RG174 (sampai +/- 300 watt) di atas koker dari pipa PVC/ Pralon. Disamping lilitannya berlaku sebagai pengganti komponen L, adanya isolasi (dielectric material) antara inner dan outer conductor pada kabel coax tersebut akan menghasilkan nilai C (capacitance) tertentu sehingga bisa menggantikan komponen C yang diperlukan.
Rancangan R H Johns W3JIP (QST 05/81) dan Garry O’Neil N3GO (HR 10/81) mengawali era pembuatan trap dari lilitan potongan kabel coax RG58A/U (untuk power tinggi) atau RG174 (sampai +/- 300 watt) di atas koker dari pipa PVC/ Pralon. Disamping lilitannya berlaku sebagai pengganti komponen L, adanya isolasi (dielectric material) antara inner dan outer conductor pada kabel coax tersebut akan menghasilkan nilai C (capacitance) tertentu sehingga bisa menggantikan komponen C yang diperlukan.
3. HELICAL atau helicoid, dengan cara melilitkan secara SPI- RAL kawat email sepanjang sebatang pipa atau batang pejal (rod) yang bersifat non-conductive (tidak menghantarkan listrik), seperti batang fiberglass, bambu joran pancing, pipa PVC dan sebagainya. (gambar kanan)
4. LINEAR LOADING, dengan menekuk atau melipat beberapa kali (seperti membuat sebuah loop) bagian yang mau dipendekkan tersebut. Kalau elemen sudah kadung dipotong-potong, bagian yang hilang tersebut lantas digantikan dengan potongan-potongan kawat/tubing yang ditaruh berjajar dan dishort ujung-ujungnya, seperti terlihat pada dua versi atau variant di gambar di bawah ini.
Nah, semoga gambar-gambar diatas cukup bisa menggambarkan apa yang penulis wedar pada
tulisan di edisi lalu. 73 ES CUAGN in one month time!
tulisan di edisi lalu. 73 ES CUAGN in one month time!
No comments:
Post a Comment